Agak melenceng dari tema blog ini, kali ini saya
hanya ingin menceritakan uneg-uneg saya alias ketidakpuasan atas pelayanan
sebuah Rumah Makan Bebek di daerah Kusuma Bangsa Surabaya. Bagi yang
berdomisili di kota Surabaya pasti sudah bisa menebak dong ya Rumah Makan yang
saya maksud hehehe =) Tapi bagi yang bukan penduduk kota Surabaya tak ada
salahnya ikut menyimak agar apa yang terjadi pada saya, tidak akan menimpa Anda
di kemudian hari. JANGAN TERTIPU OLEH SEBUAH SPANDUK PROMOSI !!! Itu yang ingin
saya sampaikan di sini !!!
“Bebek P*k J*ng**t : Spanduk
Yang Menipu. According To : Liliana Tan”
Ini yang saya harapkan akan saya makan T___T
Harusnya ini yang akan saya makan, lengkap sama nasinya T__T
Spanduk Yang Menipu. Well, memang seperti itulah
yang saya rasakan, ditipu sebuah spanduk promosi yang dipasang di depan Rumah
Makan. Bebek adalah makanan favorit sebagian besar orang Indonesia, termasuk
saya. Tentu menemukan menu bebek dengan harga murah meriah adalah sebuah
kebahagiaan tersendiri bagi seorang pecinta kuliner Bebek. Bermacam-macam bebek
di Surabaya pernah saya coba dan beberapa di antaranya yang menjadi favorit
saya adalah : Bebek Papin, Bebek HT, Bebek Cak Sandy yang ada di wilayah SMU
Kompleks, Bebek Jiwasraya yang dulunya warungnya dibuka di depan Asuransi
Jiwasraya tak jauh dari kantor Jayanata di Jalan Mawar tapi sekarang sudah
pindah entah ke mana dan Bebek Sinjay yang pusatnya ada di Madura.
Tapi bebek yang akan saya bahas di sini BUKAN SALAH
SATU DI ATAS. Sebenarnya saya sudah tahu tentang Bebek ini sejak lama tapi
awalnya Rumah Makan ini hanya menjual Bebek Jumbo dengan harga Rp 25.000 (tanpa
nasi) dan Rp 29.000 (dengan nasi). Karena mahal, jadi ya males nyoba hehehe =)
Kalau sama mahalnya, saya lebih pilih Bebek HT di Karangempat yang menurut saya
lebih enak dan merupakan favorit saya sejak kecil.
Tapi karena baru-baru ini mereka memasang spanduk
promosi yang dipajang di depan pagar Rumah Makan berwarna coklat di Jalan Kusuma Bangsa Surabaya yang
menjanjikan paket-paket pilihan yang MURAH MERIAH jadinya saya tertarik
nyobain.
Spanduk promosi tersebut bertuliskan 4 paket dari 4
macam menu yang berbeda yang menawarkan harga yang sama yaitu : Rp 19.500
Paket 1 Rp 19.500 : Bebek goreng, nasi putih, Lalapan,
Sambel gila, Es Milo/Es Lemon Tea.
Paket 2 Rp 19.500 : Ayam goreng ¼ ekor, nasi putih, Lalapan,
Sambel gila, Es Milo/Es Lemon Tea.
Paket 3 Rp 19.500 : Lele goreng/Empal goreng, nasi
putih, Lalapan, Sambel gila, Es Milo/Es Lemon Tea.
Paket 4 Rp. 19.500 : Tahu, tempe goreng, Nasi putih,
Lalapan, Sambel gila, Es Milo/Es Lemon Tea.
Siang itu saya masuk dengan santainya ke Rumah Makan
di Jalan Kusuma Bangsa tersebut. Rumah Makan tersebut kosong melompong, gak ada
1 pengunjungpun dan terlihat mbaknya yang duduk-duduk santai sambil dengerin
musik pake Headset. Saya samperin mbaknya dan mulai tanya :
Liliana : “Mbak, saya mau beli PAKET 1 yang Rp
19.500 ada gak? Bungkus 1 bawa pulang tapi gak pake minumnya.”
Mbak Bebek : “Oh, ada mbak. Silakan tunggu
sebentar,”
Selang hampir 20 menitan nungguin mbaknya keluar
sambil bawain bungkusan saya. Tapi dia malah bilang sesuatu yang gak masuk
akal.
Mbak Bebek : “Maaf Mbak, setelah saya lihat ternyata
nasinya habis dari kemarin. Jadi ini gak pake nasi ya. Saya tadi lupa bilang
kalau nasinya habis,” (Masuk akal gak seh? Masak tadi pagi dia buka dagangan
gak nyadar kalau nasinya habis? )
Liliana : “Loh kok bisa nasinya habis tapi mbaknya
lupa sih? Ya udah, kalau paket lengkap kan Rp 19.500 ya? Kalau cuma bebek doank
gak pake nasi dan minum jadinya lebih murah dong?”
Mbak Bebek : “Bebeknya Rp 25.000 mbk. Saya lupa juga
kalau kemarin malem bebek yang buat Paket itu udah habis, adanya yang bebek
JUMBO yang Rp 25.000 aja.”
Liliana : “Hah? Lupa lagi? Mbaknya ini amnesia atau
gimana sih? Masak tadi lupa nasinya habis dan sekarang lupa kalau bebeknya
habis. Jangan suka ganti menu seenaknya dong mbak. Kalau gak ada ya bilang gak
ada sejak awal. Kalau gini kan saya merasa ditipu mentah-mentah. Saya gak minta
jumbo malah dikasih jumbo. Pengennya beli yang murah malah dikasih mahal kayak
gini,” (Ngamuk dong saya digini’in. Masuk akal gak sih? Masak orang dagang lupa
apa yang dijualnya? )
Mbak Bebek : “Saya kan lupa mbk. Terus gimana ini? Sudah
terlanjur digorengin mbak. Nanti saya dimarahin atasan saya,” (sambil dengan
wajah gak enak dan nada yang agak tinggi)
Akhirnya walau dengan kesal dan marah karena merasa
DITIPU SPANDUK PROMOSI dan karena gak mau ribut-ribut siang hari, bikin malu, cari
musuh, dengan terpaksa saya membayar tuh Bebek Jumbo Rp 25.000 disertai dengan
sumpah dalam hati, “Aku gak akan pernah lagi makan bebek sialan penipu ini.
Liat aja, nih bebek sialan bakal kumasukin blog biar setidaknya seluruh
Surabaya tahu penipuan kalian dan betapa gak profesionalnya kalian,”
Kalau Anda di posisi saya emosi gak tuh? Sebel gak
tuh digituin. DITIPU SPANDUK PROMOSI yang dipajang di depan pagar rumah
berwarna coklat di Jalan Kusuma Bangsa Surabaya ini. Udah jelas-jelas promosinya Rp 19.500 (paket komplit) tapi saya disuruh
bayar Rp 25.000 (HANYA BEBEK) dan yang lebih parahnya lagi, pegawainya seenak jidat mengubah
menu yang tadinya PAKET 1 yang MURAH jadi Bebek Jumbo yang mahal dengan alasan
LUPA KALAU PAKET 1-nya HABIS BAIK NASI MAUPUN BEBEKNYA. Hadoh, masak sih orang
jualan bisa lupa menu yang dijualnya sendiri? 19.500 ??? PALSUUUUUUUUUUUUUUU
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
INI BUKAN MASALAH UANG, tapi masalah konsumen yang merasa tertipu, masalah menu yang
diganti seenak jidat dan pegawainya GAK JUJUR bilang kalau PAKETNYA HABIS SEJAK
KEMARIN MALAM, mbaknya bilang ada tapi nyatanya gak ada atau emang gak diadain
supaya bebek yang mahal laku terjual. Sebaiknya kalau pengen makan bebek,
mending cari aja di tempat lain. Setidaknya walau mahal, gak bikin sakit hati
T___T
Pokoknya yang pasti, saya gak bakal balik ke sana
lagi. Uda terlanjur sebel soalnya dan pengalaman seperti ini gak akan pernah
saya lupakan. Bagi Anda yang suka tergiur dengan spanduk-spanduk promosi yang
menjanjikan harga murah, sebaiknya berhati-hati sebelum melakukan pemesanan
sebelum Anda tertipu seperti saya. Pastikan dulu, bener gak barangnya ada dan
pastikan juga kalau menunya gak bakal diganti seenak jidat dengan alasan
makanannya habis dan dia lupa jadi menunya diganti gitu aja.
According to : Liliana Tan, konsumen yang tertipu.
Credit Photos : As Tagged Google (gak sempet memfoto
bebek saya sendiri karena sudah terlalu kesal, makanpun sambil dongkol)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar