Senin, 08 Juni 2015

Etika Berkomentar dalam Media Sosial : Pantaskah kita memaki atlet yang kalah baik atlet sendiri atau atlet luar negeri?

Membahas soal etika berkomentar, sepertinya Indonesia masih perlu mendapat REVOLUSI MENTAL dalam hal yang satu ini. Memaki atau bahasa kerennya membashing sepertinya adalah hal yang lumrah terjadi di Media Sosial Indonesia belakangan ini. Biasanya saya tidak peduli dan lebih memilih tidak melihat atau meng-unfriend bahkan memblokir mereka yang hobinya memaki. Tapi semakin lama saya merasa semakin miris, sudah hancurkah aklak bangsa Indonesia yang selalu mengatakan bahwa Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar? Apakah bangsa yang besar itu adalah bangsa yang suka memaki orang lain? Makian tersebut bukan hanya terjadi dalam pertengkaran antar FANDOM KPOP atau yang lebih dikenal dengan nama FANWAR, tapi makian atau hujatan tersebut juga kerap muncul dalam page-page yang membahas Olahraga, khususnya Olahraga Bulutangkis yang belakangan popular sejak BCA Indonesia Open Super Series 2015 minggu ini. Saya yakin di page lain makian dan hujatan serupa juga pasti banyak, tapi karena saya penggemar bulutangkis jadi yang saya bahas adalah ETIKA BERKOMENTAR dalam page Badminton yang saya ikuti...


“Etika Berkomentar dalam Media Sosial : Pantaskah kita memaki atlet yang kalah baik atlet sendiri atau atlet luar negeri?”







Bukan rahasia lagi, kalau saya adalah penggemar pemain Bulutangkis asal Korea Selatan – Lee Yong Dae dan juga bukan rahasia lagi jika mayoritas para BL Indo apalagi yang notabene-nya adalah para pria SANGAT MEMBENCI yang namanya LEE YONG DAE... Maklum lah, bilang aja kalian iri. Hujatan seperti itu sudah biasa saya lihat dan saya baca di page-page badminton Indonesia, dan harusnya saya juga terbiasa ya? Tapi entah kenapa walau saya sudah terbiasa mendengar berbagai hujatan, makian dan bashing-an yang ditujukan untuk Lee Yong Dae sejak bertahun-tahun lalu kini benar-benar mulai mengganggu saya, apalagi jika semakin lama yang dihujat bukan hanya Lee Yong Dae seorang tapi juga atlet Indonesia sendiri yang notabene-nya sudah berjuang keras memberikan yang terbaik untuk Indonesia, tapi bukannya dihargai melainkan hujatan yang mereka terima.




Lihat saja di Page Badminton di Facebook, cari aja satu-satu, banyak banget tuh yang memaki dan menghujat Tantowi Ahmad dengan kalimat “Owi anjing, owi goblok. Eror mulu, gak punya otak dll,” cari aja kalau gak percaya. Lalu saat Ahsan/Hendra kalah, mereka juga memaki “Hendra goblok, eror mulu. Kebanyakan ngentot, dll,” Lalu saat Greysia/Nitya kalah, kalimat hujatan untuk mereka juga bertaburan seperti misalnya “Nitya goblok. Servis aja di fault mulu. Malu-maluin Indonesia aja. Greys juga tolol, makanya jangan sombong dulu, sekarang dibuat ngesot dengan skor Afrika. Apaan tuh skornya Cuma 21-11 dan 21-10? Bikin Malu aja, dll.”

Ya Tuhan... Pantaskah kalimat tersebut diucapkan oleh mereka yang mengaku bersekolah? Woi, kalau kalian merasa hebat, kenapa bukan kalian aja yang ganti’in posisi para atlet itu untuk bertanding? Jangan banyak bacot deh.. Geregetan dengernya -____- Emang apa yang sudah kalian lakukan untuk negara? Selain memaki, adakah yang telah kalian lakukan untuk bangsa ini? NGGAK ADA Kan? We must respect them no matter what happened.. Jadilah BL yang dewasa... Kalian yang menghujat apa sudah merasa sempurna?

Terus ada lagi nih yang lucu. Boleh gak nih gue ketawa? Siang harinya, waktu Lee Yong Dae kalah, para BADMINTON LOVERS INDONESIA yang labil, alay, lebay, benci dan sirik abiz ma Yong Dae menghujani Yong Dae/Yeon Seong dengan kalimat penuh hujatan, makian, bully-an yang intinya NYUKURIN Yong Dae atas kekalahan yang dia dapat. Kalimat hujatan seperti : “Rasain loe Lee Yong Dae. Songong sih. Banci Korea akhirnya kandas juga. Gimana ya kabar para fansnya yang alayers itu? Pasti galau gak bisa nonton Oppanya di TV,” atau yang lebih pedas “Korengan Banci Mampos loe hahahaha,, ahhend bisa melangkah mulus ke Final.” itu cuma contoh loh.. Gak percaya? Cari aja dah di fanpage badminton yang bertebaran di facebook. 




Telusuri aja di bagian update skor, kan keliatan banget tuh kalimat-kalimat penuh hujatan yang ditujukan untuk Lee Yong Dae. Bukan rahasia lagi kalau Lee Yong Dae selain dipuja oleh para wanita Indonesia tapi juga diBENCI oleh para BL PRIA, kalimat hujatan seperti itu gampang banget ditemui disetiap fanpage badminton dan setiap kali Lee Yong Dae bertanding melawan siapa aja.

Yang paling bikin gue ketawa itu karena setelah memaki Lee Yong Dae siangnya, sore harinya, Ganda Putra andalan Indonesia : Ahsan/Hendra juga ikutan kalah di semifinal. HUKUM KARMA kan? Udah tahu Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong tuh jodoh banget ma Ahsan/Hendra, masih aja dimaki... Kalau LYD/YYS kalah, pasti kemungkinan besar Ahsan/Hendra juga kalah. Uda banyak buktinya, selain Australia Open 2015, turnament lain terjadi seperti itu. Harusnya daripada MEMAKI LEE YONG DAE yang GAK PUNYA SALAH MA KALIAN, mending kaliang doain aja atlet kita sendiri. BISA KAN MENDOAKAN ATLET KITA TANPA HARUS MEMBASHING ATAU MEMAKI ATLET LAIN, KHUSUSNYA LEE YONG DAE? Apa sih salah Lee Yong Dae ma kalian sampe segitu bencinya?


BCA Indonesia Open Super Series Premier 2014


Lebih parah lagi kalau ada admin yang seharusnya netral justru ikut memprovokasi dengan membuat postingan yang berbau mengompori. Gak perlu sebut nama, cari aja tar juga tahu sendiri. Ada admin page badminton di Facebook yang awalnya membuat postingan yang berjudul “Gadis Beras Plastik” yang menunjuk pada China, karena adanya gosip tentang beras plastik yang berasal dari China. Apa hubungannya ya Beras Plastik ma pemain China? Walau setelah serangkaian protes dari para member, termasuk gue, akhirnya diganti juga tuh judul postingan yang berbau SARA. Heran ya? Sebagai admin yang memiliki 59.000 lebih member, pantaskah membuat postingan yang mengundang kontroversi seperti itu? Well, gue Cuma berharap kalau tuh admin gak bakal ngulangi lagi kesalahan serupa. Disana jugalah hujatan, makian, bashingan terhadap Lee Yong Dae ataupun atlet-atlet dari negara lain dan BAHKAN MAKIAN pada ATLET INDO sendiri banyak bertebaran *sigh* Hanya bisa mengelus dada ngeliat kelakuan orang Indonesia di Media Sosial -_____- Mulutnya dijaga po’o -_____-


BCA Indonesia Open Super Series Premier 2014


Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar kan? Jangan sampai deh, bangsa Indonesia dikenal orang luar sebagai bangsa yang HANYA BISA MEMAKI ORANG... Bikin malu tahu gak orang-orang yang hobinya memaki itu. Kalah atau menang itu HAL YANG BIASA, tapi apakah lantas kalau atlet kita kalah lalu kita dibenarkan MEMAKI LAWANNYA atau MEMAKI ATLET KITA SENDIRI yang notabene-nya SUDAH BERJUANG MAKSIMAL ?? Kalian yang hobinya memaki apa sudah merasa hebat?

Seperti kata akun twitter @BadmintonNow : “INTINYA GAK PERLU MEMBULLY ATLET YANG KALAH #UdahGituAja

Page Badminton Now di twitter dan Badminton Indonesia The Series di Facebook adalah Page dengan admin page yang netral yang pernah gue temui, setidaknya adminnya gak pernah membuat status yang mengompori atau memprovokasi. Semoga tetap seperti itu deh hehehe =)


#NulisRandom2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar