Still with “My Personal Angel”. So after Lucifer at “Return
Of The Living Dead” aka “The Last Sacrifice”, judul yang saya gunakan di GWP 2,
this time Archangel Michael will be the main lead.
“My Personal Angel : Prolog”
“My Guardian Archangel”
Aku melihat seorang pria berwajah tampan yang berpakaian
serba putih sedang duduk di bawah salah satu pohon di tengah lapangan luas ini,
menuliskan sesuatu di dalam sebuah buku kecil dengan asyiknya, rambut pirangnya
yang keemasan terpantul terkena cahaya matahari dan membuatnya semakin terlihat
menyilaukan, sayap putihnya yang lebar terkembang lebar menutupi kepalanya,
seolah sengaja melindunginya dari terik sinar matahari.
Aku terkesiap. “Sayap? Apa dia seorang Malaikat? Yang
benar saja? Ini pasti hanya mimpi kan?” batinku seraya perlahan mendekatinya.
“Tempat apa ini? Apa ini Surga?” tanyaku tak percaya
sambil mengamati keadaan sekelilingku. Sunyi sekali. Dan sangat menyilaukan.
Ada banyak sekali pohon di sana tapi aku tak melihat ada orang lain di sana
selain pria itu. Apa yang terjadi? Kenapa aku ada di sini?
Di tengah kebingunganku, sebuah kilatan kenangan mendadak
melintas dalam otakku. Aku sedang mengendarai mobil sedan mewahku yang berwarna
merah menyala dengan kecepatan tinggi menuju ke suatu tempat yang aku tak ingat
lagi. Kenapa aku menyetir secepat itu? Dengan kecepatan seperti itu, jika aku
tidak hati-hati, sedikit kesalahan, aku bisa saja mati dalam kecelakaan. Walau
tidak mati, setidaknya koma. Aku tersentak. Mati? Kenyataan itu seakan
menghentak jiwaku, menarikku ke jurang yang sangat dalam.
“Hi, apa yang kau lakukan di sini? Kau belum waktunya
mati, Nona!” sebuah suara yang lembut menyapaku ramah. Aku tersadar dan kulihat
pria tampan berbaju putih itu sedang menatapku penuh tanya. Matanya yang
berwarna biru langit, memancarkan sebuah kehangatan.
“Aku...Aku tidak tahu kenapa aku ada di sini. Tempat apa
ini? Dan siapa kau?” tanyaku bingung. Aku benar-benar tak mengerti sama sekali.
“My Name is Michael. And you?” jawabnya ramah sambil
menunjukkan senyum manisnya.
Michael. Apa aku tak salah dengar? Bukankah itu nama
seorang Malaikat yang dulu pernah melempar Lucifer dari Surga ke bumi.
“Michael nama yang indah. Bukankah Michael berarti “Dia
yang seperti Tuhan”? Namamu sangat mirip dengan nama salah satu Malaikat Utama
Tuhan, The Prince Of Seraphim, The Leader of Army of God, Archangel Michael.
Kurasa sekarang aku sedang bermimpi indah, benarkan?” sahutku sambil tertawa
canggung. Dia pun tertawa lagi, suara tawa yang mungkin hanya bisa kudengar
dalam mimpi.
“Well, it's actually me. Welcome to Heaven!” jawabnya
seraya tersenyum manis, membuat hatiku berdebar kencang, saat itulah aku sadar,
aku sudah jatuh cinta padanya. Pada seorang pria tampan bermata piru dan
memiliki sepasang sayap di punggungnya.
Michael, sebuah mimpi yang takkan pernah menjadi
kenyataan. Sejak itulah tanpa kusadari, Michael yang perlahan membuatku
mengerti apa arti kehidupan, mengajariku bahwa ada banyak hal di dunia ini yang
lebih baik dijalani daripada kepahitan dan dusta, seseorang yang mengajariku
tentang arti kebersamaan dan indahnya berbagi kepada sesama. Michael, My Personal
Angel.
To Be Continued....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar