Mulailah kisah Sang Putri Yang Tertukar. Wah, dua orang
gadis berwajah mirip barada di satu tempat yang sama. Wah, wah, wah, bakal timbul
kesalahpahaman nih. Gimana ya kisah si gadis kembar Anastasia dan Analiece ini?
Ada yang penasaran gak? Mumpung masih dalam masa promosi E-BOOK Akhir Tahun,
tak bosannya saya mengingatkan kalau ada promo akhir tahun dari yang awalnya
seharga IDR 55.000 sekarang bisa dibeli di Play Store/Google Play dengan hanya
IDR 11.000,00. Murah kan? Kapan lagi coba bisa beli novel seharga hanya IDR
11.000 aja? Anastasia – Princess In Disguise ini termasuk salah satu pemenang
Wattys Awards 2016 loh. Jadi gak rugi deh dibeli, apalagi harganya murah banget
kan? Hehehe ^.^ Jika Anda tertarik, cara pembeliannya sudah saya jelaskan di
bawah cuplikan novel ini ya... Happy Reading...
“(Teaser) Anastasia, Princess
In Disguise : Chapter 7“
Chapter 7 : Putri Yang Tertukar
Arthur berkeliling di seluruh aula mencari gadis
berkostum Malaikat yang sudah menarik hatinya, tapi dia tidak menemukannya di
mana pun juga. Namun tiba-tiba ekor matanya menangkap siluet seorang gadis
berambut pirang panjang dan memiliki bentuk tubuh yang mirip dengan gadis yang
dicarinya. Hanya satu yang membuatnya tak yakin, yaitu warna gaunnya.
“Pink? Bukankah tadi dia mengenakan warna putih dengan
sayap di punggungnya?” ujar Arthur dalam hati.
Tapi diam-diam tetap mengikuti gadis itu. Dia melihat
gadis itu berjalan dengan terburu-buru di antara para tamu yang hadir dan tak
sengaja menabrak seorang pelayan yang membawa nampan.
“Maaf.” ujarnya lirih, dan mengundang tatapan kaget dari
para tamu yang lain. Tanpa disadari Arthur, tak hanya dia yang mengawasi sosok
itu tapi juga tiga orang wanita yang berdiri di kerumunan para tamu.
“Ibu, itu Annie!” erang Debora Carden geram bercampur
kaget.
“Benar. Itu suaranya! Aku yakin sekali. Dan rambut pirang
menyebalkan itu adalah rambutnya. Kenapa dia bisa ada di sini?” ujar Lidya
Carden tak kalah kesal.
“Dari mana dia mendapatkan gaun pink yang indah itu?”
tanya Ibunya ikut bingung.
“Ibu, bagaimana jika Pangeran Kedua melihatnya lalu
menjadikannya istri?” Debora Carden berseru panik pada ibunya.
“Kalau begitu kita harus membawanya pulang dengan paksa.
Dia tak boleh terlihat oleh Pangeran Kedua,” ujar Sang Ibu lalu berjalan
mengikuti si gadis bergaun pink yang berjalan ke arah pintu depan aula.
“Aduh, di mana Dimitri? Sepatu ini membuat kakiku sakit.
Aku harus kembali ke kereta kudaku dan menggantinya dengan yang baru.” ujar
gadis bergaun pink itu dengan kesal. Dia Analiece, Sang Putri Everla.
Analiece berjalan cepat tanpa tahu bahwa ada tiga pasang
kaki yang diam-diam mengikutinya berjalan ke arah kereta kudanya yang
diparkirkan cukup jauh dari pintu depan Istana.
“Well, well...
Apa kau sedang ingin bermain menjadi Cinderella, Anastasia sayang?” sindir
seorang wanita setengah baya pada Analiece.
Analiece memutar tubuhnya dan memandang bingung tiga
orang wanita yang kini berdiri di hadapannya.
“Kalian siapa? Apa kalian bicara padaku?” tanyanya
bingung seraya menuding dirinya sendiri.
“Lihat, Ibu! Dia bersikap seolah tidak mengenali kita.
Hebat sekali, Anastasia. Apa kau sudah bertemu Pangeranmu?” sindir Debora
Carden tajam.
“APA? ANASTASIA?” ulang Analiece.
Siapa itu Anastasia?
Kenapa mereka memanggilnya Anastasia?
“Kau harus pulang, kakak sayang. Tidak baik berada di
luar rumah malam-malam begini, benarkan Ibu?” ujar Lidya Carden seraya menoleh
pada Ibunya yang segera mengeluarkan saputangan dari dalam tas mungilnya.
Wanita itu berjalan mendekati Analiece dan membekap
mulutnya, gadis itu berontak sesaat namun beberapa menit kemudian terjatuh
lemas karena serangan obat bius yang menyerangnya.
@@@@@@@
Analiece terbangun bingung saat menyadari dirinya berada
di sebuah kamar yang sempit, berdebu, dan sangat suram dengan ranjang yang
sangat kecil dan keras.
“Di mana aku? Kenapa gelap sekali?” tanyanya bingung
seraya mengamati keadaan di sekeliling kamar itu. Tak ada penerangan yang layak
di kamar itu selain sebuah lampu kecil di atas tempat tidur dan dari jendela
kecil yang ada di sebelah kiri kamar itu. Jendela yang bahkan mungkin hanya
cukup dimasuki oleh seekor tikus.
Lalu dia melihat sebuah lemari di sebelah kanan tempat
tidur dan sebuah meja rias yang lagi-lagi sangat mungil. Dengan bingung dia
melangkah ke arah lemari hanya untuk menemukan beberapa baju yang terlihat
sangat tidak layak. Warnanya sudah kusam, bau apek lemari mendominasi, serta
banyak sekali tambalan di sana-sini. Singkat kata, gaun itu hanya cocok
dikenakan oleh pengemis di pinggir jalan.
Analiece melangkah ke arah pintu dan mulai membukanya tapi
pintu itu sudah terkunci dari luar. “Hei, lepaskan aku! Aku bukan Anastasia
atau siapapun lah namanya. Kalian salah menangkap orang. Aku adalah Putri
Mahkota Analiece dari Kerajaan Everla, beraninya kalian menangkapku seperti
ini!” teriaknya keras, namun tak ada reaksi.
Tentu saja. Ibu tiri dan kedua saudara tiri Anastasia
pasti segera kembali ke pesta dansa itu setelah mengurung Anastasia atau yang
mereka kira Anastasia.
Lelah berteriak, akhirnya Analiece memutuskan untuk duduk
sejenak di kursi kecil yang ada di depan meja rias itu saat matanya menangkap
sesuatu yang membuatnya tak percaya.
Dia melihat sebuah foto seorang gadis cantik berambut
pirang dan bermata biru yang mirip dengannya, tersenyum dari dalam foto itu.
Itu matanya, rambutnya, hidungnya, alisnya. Singkat kata itu adalah wajahnya.
Hanya saja gaun yang dikenakan gadis dalam foto itu terlihat sangat lusuh dan
banyak tambalan di mana-mana. Analiece tertegun sesaat. TIDAK. Bagaimana bisa?
Siapa dia?
Bingung dan penasaran. Analiece segera membongkar semua
laci di meja rias itu untuk mencari sesuatu, entah apa itu, yang bisa
memberinya sebuah jawaban. Dan akhirnya pencariannya terjawab saat dia melihat
sebuah tanda pengenal ada di dalam laci sebelah kanan meja riasnya.
“Anastasia Catherine Maunbatten Lockhart.” bacanya di kartu tanda pengenal itu dengan terkejut. Lebih terkejut lagi
saat mengetahui bahwa gadis yang berwajah mirip dengannya itu lahir di hari,
bulan dan tahun yang sama dengannya. “TIDAK MUNGKIN!” hanya itu kalimat yang
mampu dia ucapkan.
@@@@@@@
Anastasia sedang berjalan tergesa-gesa menuju rumahnya
seraya mengangkat gaun putihnya dan sebelah tangannya menjinjing sepatu high
heels yang semalam dikenakannya, berharap dengan bertelanjang kaki dia akan
lebih mudah berjalan atau bahkan berlari.
Dia sudah membayangkan jika Ibu tirinya pasti akan
memarahinya dan menghukumnya dengan berat jika mengetahui bahwa dia diam-diam
menghadiri Pesta Dansa Istana dan bahkan menginap di Istana itu bersama seorang
pria tidak dikenal, walaupun tidak terjadi apa pun di antara mereka.
Saat itu masih dini hari, matahari belum menampakkan
sinarnya. Masih ada beberapa jam sebelum dia tertangkap basah tidak pulang ke
rumah. Demi agar cepat sampai ke rumahnya, Anastasia memilih melewati jalan
pintas yang melewati sebuah perkampungan kecil yang terletak bersebelahan
dengan sebuah hutan di sebelah selatan perkampungan. Tanpa menyadari bahwa ada
beberapa pasang mata yang sedari tadi setia mengawasinya.
“Itu Putri Mahkota Analiece!” Anastasia mendengar
teriakan seorang pria yang berada tidak jauh di belakangnya, tapi dia memilih
mengabaikannya karena merasa panggilan itu bukan untuknya.
Namun dia salah, derap langkah kaki itu semakin mendekat
ke arahnya disertai seruan, “Putri Mahkota Analiece, sekarang saatnya Anda
pulang!” ujar pria berseragam biru dan hitam yang terlihat seperti seorang
pengawal.
“APA?” hanya itu kalimat yang mampu terucap dari bibir
Anastasia yang kebingungan, saat tiba-tiba sekelompok pria tidak dikenal
mendadak muncul di hadapannya dan mengepungnya, membuatnya tak mampu melangkah
ke mana- mana.
“Tuan, aku tak ada waktu berurusan denganmu. Jika aku
tidak segera pulang, Ibu tiriku pasti akan menghukumku. Tolonglah! Dia tidak boleh
tahu jika semalaman aku tidak ada di rumah.” pinta Anastasia memelas, tapi
sekumpulan orang itu justru berjalan lebih dekat ke arahnya.
“My Apologize, Your
Highnesses. Tapi Yang Mulia Raja berpesan jika Anda tak ingin pulang, kami
berhak memaksa Anda.” jawab si pengawal yang berdiri di hadapannya seraya
membekap mulutnya, lalu sedetik kemudian Anastasia merasa tubuhnya sangat
lemas.
To be continued...
NOTE : WINNER OF WATTYS AWARDS 2016 for Category
“Hidden Gems” alias “Permata Yang Tersembunyi” (Cerita Kurang Dikenal). Untuk
bisa membaca hingga setengah novel, Anda bisa memfollow akun Wattpad saya :
@lilianatan1708 tapi untuk membaca hingga TAMAT, Anda harus membeli versi
novelnya hehehe ^.^
@@@@@@@
* Promo Tahun Baru E-Book Version Only IDR 11 Ribu
Hai hai hai...
Bagi yang suka dengan cerita Anastasia – Princess In Disguise, yang kantongnya
bolong tapi pengen ngebaca kelanjutannya, ada promo besar nih di akhir tahun.
Tapi hanya berlaku untuk E-Book ya. Dari yang awalnya seharga Rp 55.000 sekarang
hanya jadi Rp 11.000 loh... Tunggu apalagi? Yuk buruan dibeli mumpung lagi ada
promo nih...
Harga Asli : IDR 55.000
Harga Promo : IDR 11.000
Tinggal buka
Google Play/Play Store lalu ketik nama “Liliana Tan” ==> Pilih “Judulnya” ==> Lalu klik “Beli” dan anda bisa memilih membayar dengan
Debet/Kredit/potong pulsa.
Note : Promo HANYA BERLAKU HINGGA AKHIR TAHUN !!!
Terima kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar