Pertemuan tak terduga dengan Sang Putri yang memiliki
wajah yang sama dengannya, akan membawa Anastasia menuju takdirnya yang
sebenarnya. Takdir yang selama ini tersembunyi dalam hidupnya. Siapakah
Anastasia sebenarnya? Mengapa dia bisa memiliki wajah yang sama dengan sang
Putri Mahkota? You will know if you read this story...
“(Teaser) Anastasia, Princess
In Disguise : Chapter 2“
Chapter 2 : First Time Meeting
You
Anastasia dengan gembira berjalan-jalan di pasar untuk
berbelanja sekaligus membeli gaun yang murah tapi pantas untuk dikenakannya ke
Pesta Dansa Istana, tapi semuanya terjadi di luar rencana saat tiba-tiba
seorang pencopet mencopet semua tabungannya saat dia baru saja akan membayar
sebuah gaun putih sederhana yang dilihatnya di sebuah pasar.
“Hei, uangku! Pencopet!” teriaknya keras. Tapi percuma
saja, pencopet itu sudah menghilang entah ke mana.
Terduduk dengan lesu di depan salah satu pertokoan,
Anastasia meratapi nasibnya yang malang.
“Kau kenapa? Kenapa terlihat sedih seperti itu?” tanya
seorang pemuda berambut coklat gelap tapi memiliki bola mata berwarna hijau
zaitun yang sangat kontras dengan rambutnya. Dia mengenakan pakaian yang
terlihat mahal, layaknya putra bangsawan. Dia duduk di samping Anastasia dan
memandangnya bingung.
“Mereka mencopet uang tabunganku, Henry. Aku ingin ke
pesta dansa itu. Kau tahu aku tak pernah menghadiri pesta apa pun, kan? Bagiku
ini adalah kesempatan langka.” jawab Anastasia masih menunduk sedih.
Pria muda itu hanya tersenyum penuh arti seraya melirik
kertas pengumuman Pesta Dansa Istana yang ditempel di sepanjang tembok-tembok
di seluruh penjuru kota.
“Kau ingin menjadi Cinderella?” tanya pria muda itu,
Henry Wilson dengan senyum misterius di bibirnya. Anastasia mengangguk pelan.
“Bukankah dalam cerita, Cinderella memiliki satu
kesempatan untuk menghadiri Pesta Dansa Istana, tapi kenapa Tuhan tidak
memberiku kesempatan itu?” ujarnya sedih. Dia menghapus airmatanya dan mulai
berdiri, mencoba menerima nasibnya yang mungkin memang buruk.
“Hei, kau mau ke mana?” tanya Henry khawatir.
“Berbelanja. Tak ada gaun pesta, berarti aku harus
kembali menjadi Upik Abu, kan?” jawab Anastasia lesu.
“Kau pasti akan menjadi Cinderella. Percayalah padaku!
Aku harus pergi sekarang. Aku akan menemuimu lagi nanti.” hibur Henry lalu
berjalan pergi ke arah yang berlawanan dengan sahabatnya.
Henry Wilson dan Anastasia sudah bersahabat sejak masih
kecil, tepatnya sejak Anastasia kecil menyelamatkan Henry kecil saat pria muda
itu hampir tenggelam di sungai.
Merasa berhutang budi, merekapun berteman baik. Henry
adalah putra Perdana Menteri Mendroza tapi dia bukan type tuan muda yang angkuh
melainkan sangat ramah, khususnya pada Anastasia. Hanya Henry satu-satunya
teman yang dimilikinya.
Ekor mata Anastasia hanya menatap sahabatnya bingung,
biasanya Henry selalu bersikeras menemaninya belanja lalu memaksa membawakan
barang belanjaannya tapi kali ini dia pergi begitu saja.
“Aneh.” gumam Anastasia tapi segera mengenyahkan pikiran
itu.
Terlalu sedih karena uangnya telah dicuri dan merasa tak
memiliki kesempatan untuk menghadiri Pesta Dansa Istana, Anastasia berjalan
tanpa konsentrasi hingga menabrak seseorang yang lewat di sampingnya.
“Maaf!” ujar Anastasia pada seorang pria muda yang tak
sengaja ditabraknya di sebuah pasar, membuat es krim yang ada di tangan pria
muda itu terjatuh mengenai bajunya sendiri.
“Kau mengotori bajuku. Lain kali berhati-hatilah!” ujar
pria muda berambut pirang itu dengan dingin lalu berjalan tanpa menoleh lagi.
“Cihh...Sombong sekali. Aku kan sudah minta maaf, Apa
semua orang kota begitu sombong?” seru gadis muda itu kesal lalu berjalan lagi
seraya memandang kesal punggung pria muda itu.
Dia lewat di depan sebuah butik yang menjual gaun-gaun
yang indah dan menatapnya tanpa berkedip saat matanya menangkap pantulan
bayangan dirinya sendiri dalam kaca etalase butik itu. Pantulan bayangan
dirinya itu menatapnya lekat seraya mengenakan sebuah gaun berwarna merah muda
yang indah dengan mahkota berlian di atas kepalanya.
Anastasia menatap pantulan cermin itu dengan kagum tanpa
berkedip, begitu juga sebaliknya.
“Apa aku sedang berkhayal melihat diriku sendiri mengenakan gaun indah dan
mahkota? Sepertinya Pesta Dansa Istana benar-benar membuatku berkhayal menjadi
seorang Putri Raja. Aku cantik juga jika mengenakan mahkota.” ujar Anastasia dalam hatinya.
Namun ternyata itu bukan khayalan gadis itu semata,
karena kenyataannya, di balik etalase toko itu memang ada seorang gadis muda
berambut pirang lain yang mengenakan gaun berwarna merah muda dan mahkota di
kepalanya yang juga memandangnya dengan bingung.
Terlalu bingung hingga tak tahu bagaimana caranya
bereaksi, hingga diapun hanya diam menatap gadis di balik etalase butik itu.
Kekagetannya terhenti saat seseorang berteriak
memanggilnya, “Her Royal Highnesses,
apa Anda menyukai gaunnya?” tanya seorang wanita setengah baya yang terlihat
seperti seorang wanita bangsawan.
Gadis yang dipanggil “Her
Royal Highnesses” tersebut terlonjak kaget lalu menoleh ke arah seseorang
yang memanggilnya. Bersamaan dengan itu, gadis muda berambut pirang yang berada
di luar butik itu pun menoleh ke belakang saat mendengar seorang pria muda
berwajah tampan dan ramah dengan rambut gondrongnya yang berwarna coklat muda
berlari panik seraya berseru “Apa? Kakinya tertimpa dahan pohon?”
“Benar Tuan Muda, kaki adik Anda tertimpa dahan pohon.
Kami sudah berusaha memindahkannya tapi tak bisa.” jawab seorang pria yang
berlari di sampingnya. Terdorong oleh kebaikan hatinya, gadis muda itu dengan
cepat berlari mengikuti kedua pria itu.
Tepat pada saat itu, seorang gadis yang dipanggil “Her Royal Highnesses” tersebut kembali
menoleh ke etalase butik itu namun gadis berambut pirang yang berada di luar
butik itu sudah tak ada lagi di hadapannya.
“Apa kau pernah melihat bayanganmu sendiri?” tanya gadis
berambut pirang yang mengenakan mahkota itu pada pengawalnya.
“Tentu saja, Yang Mulia. Setiap kali bercermin kita akan
melihat bayangan kita, kan?” ujar si pengawal.
“Bukan dalam cermin. Namun melihatnya berdiri di
hadapanmu dan menatapmu secara langsung.” Ujar Sang Putri menjelaskan dengan
bingung.
“Mungkinkah Anda sedang melihat Doppleganger Anda, Yang
Mulia?” tanya si pengawal berhati-hati.
“Apa itu Doppleganger? Apa itu sesuatu yang baik atau
buruk?” tanya Sang Putri penasaran.
“HHmmm...Ampuni saya, Yang Mulia. Tapi kebanyakan adalah
pertanda buruk. Banyak orang mengatakan jika kita melihat bayangan kita
sendiri, itu berarti kita akan mati. Jadi seperti sebuah pertanda kematian.”
jawab si pengawal dengan hati-hati, takut Sang Putri marah. Tapi Sang Putri
hanya terdiam melamun.
“Begitukah?” ujarnya lirih.
To be continued...
NOTE : WINNER OF WATTYS AWARDS 2016 for Category
“Hidden Gems” alias “Permata Yang Tersembunyi” (Cerita Kurang Dikenal). Untuk
bisa membaca hingga setengah novel, Anda bisa memfollow akun Wattpad saya :
@lilianatan1708 tapi untuk membaca hingga TAMAT, Anda harus membeli versi
novelnya hehehe ^.^
@@@@@@@
* Promo Tahun Baru E-Book Version Only IDR 11 Ribu
Hai hai hai... Bagi yang suka dengan cerita Anastasia –
Princess In Disguise, yang kantongnya bolong tapi pengen ngebaca kelanjutannya,
ada promo besar nih di akhir tahun. Tapi hanya berlaku untuk E-Book ya. Dari
yang awalnya seharga Rp 55.000 sekarang hanya jadi Rp 11.000 loh... Tunggu
apalagi? Yuk buruan dibeli mumpung lagi ada promo nih...
Harga Asli : IDR 55.000
Harga Promo : IDR 11.000
Tinggal buka
Google Play/Play Store lalu ketik nama “Liliana Tan” ==> Pilih “Judulnya” ==> Lalu klik “Beli” dan anda bisa memilih membayar dengan
Debet/Kredit/potong pulsa.
Note : Promo HANYA BERLAKU HINGGA AKHIR TAHUN !!!
Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar