Masih dengan cupilikan singkat kisah si Putri kembar yang
terpisah, Sang Putri yang hidup dalam penyamaran. Tapi yang namanya cuplikan
gak boleh banyak-banyak dong ya, kalau pengen tahu kisah yang lebih panjang,
bisa dibaca di Wattpad setengah novel (tapi follow dulu authornya
@lilianatan1708 karena ceritanya dikunci) dan kalau pengen tahu cerita lengkap
hingga tamat, Anda bisa menikmatinya dalam versi novel yang sekarang sedang
dalam promo akhir tahun. Jadi dari yang awalnya seharga IDR 55.000 kini sudah
bisa didapat dengan hanya IDR 11.000 saja. Murah, kan? Tunggu apalagi? Yuk
dibeli...Mumpung lagi promo loh...
“(Teaser) Anastasia, Princess
In Disguise : Chapter 3“
Chapter 3 : It’s Like Dejavu
Sementara Sang Putri sedang bingung berpikir, si gadis
berambut pirang yang satu lagi akhirnya berhasil mengikuti kedua pria tersebut
berlari. Dia melihat seorang gadis kecil berusia sekitar sepuluh tahun sedang
menangis karena dahan pohon yang lumayan besar menimpa kaki kanannya. Beberapa
orang pria berusaha memindahkan dahan pohon itu tapi tampak tak berhasil
melakukannya. Lalu matanya menangkap sosok pria muda sombong yang tadi
ditabraknya.
“Dia?” ujar gadis berambut pirang itu, Anastasia dengan
kaget.
“Kakak, sakit....” isak si gadis kecil dan pria sombong
itu segera memeluknya sayang.
“Jangan khawatir, Charlotte. Kakak akan menolongmu.”
jawabnya menenangkan.
“Oh, jadi itu adiknya juga?” ujar Anastasia lalu berjalan
pergi menjauh. Tak berapa lama kemudian dia kembali dengan membawa sebuah tali
tambang dan melangkah mendekati mereka.
“Ehem, kurasa aku bisa membantu....” ujarnya pada mereka
yang hanya menatapnya bingung.
Melihat gadis itu dan tali tambang di tangannya, sebuah
kenanganpun melintas. Pria muda yang memeluk gadis kecil itu spontan berdiri
dan berkata bingung, “Kau? Sepertinya kita pernah bertemu....” ujarnya dengan
gaya mengingat.
“Tentu saja. Aku yang tadi tak sengaja menumpahkan es
krim di bajumu dan kau memakiku dengan kesal.” jawab Anastasia lalu dengan santai
mengikatkan tali tambang itu di salah satu dahan pohon di belakang mereka dan
sisi lain tali tambang itu diikatkan ke dahan pohon yang menimpa kaki si gadis
kecil.
“Tariklah dengan kuat hingga dahannya terangkat.”
perintahnya pada para pengawal mereka seraya memberikan ujung tali tambang yang
diikatkan di dahan pohon itu lalu berseru pada pria muda yang tadi ditabraknya.
“Dan kau, setelah dahan pohonnya terangkat, segera bawa
adikmu dari sana.” perintahnya santai sambil tersenyum. Walau sedikit bingung
tapi nyatanya cara itu berhasil. Dan pria yang tadi ditabraknya hanya
memandangnya tanpa berkedip tanpa tahu harus berkata apa.
“Apa ini hanya
kebetulan?” ujarnya dalam hati.
“Terima kasih, Nona, Kau pintar sekali. Bukan hanya
pintar tapi juga sangat cantik.” puji pria muda yang satu lagi, yang tadi
diikutinya hingga kemari. Dia tersenyum seraya mengulurkan tangannya mengajak
bersalaman.
“Boleh aku tahu namamu? Namaku Arthur. Terima kasih
karena sudah menolong adikkku.” ujarnya sopan dan jelas tampak tertarik dengan
gadis cantik berambut pirang di hadapannya.
“Tidak perlu mengetahui nama seseorang yang belum tentu
akan kau temui lagi. Aku tak sengaja lewat, itu bukan masalah besar.” jawab
Anastasia sambil tersenyum tapi tetap menjabat tangannya sejenak.
Pria muda itu tampak terpesona. Belum pernah ada seorang
gadis yang bisa menolak pesonanya.
Dia tampan, tinggi dan tegap, dengan rambut berwarna
coklat terang, bola mata berwarna hazel, senyum memikat, sorot mata yang tajam,
serta alis yang tebal. Dia sangat mirip dengan kakaknya, kecuali di bagian
warna rambut dan warna bola mata mereka.
Arthur lebih meniru Ayahnya yang memiliki rambut berwarna
coklat terang dan bola mata bermata hazel, sedang kakaknya berambut pirang
lurus dengan bola mata berwarna hijau zaitun sama seperti Ibu mereka. Ditambah
lagi, mereka berdua sangat kaya, banyak gadis yang rela menjatuhkan diri mereka
di depan kakak beradik itu, tapi mungkin bukan yang satu ini.
“Hei, ayolah. Jangan begitu pelit.” ujar Arthur masih
penasaran.
“Bagaimana kami akan berterima kasih padamu?” tanya Sang
kakak pada Anastasia yang hanya tersenyum manis dan menggelengkan kepalanya
ringan.
“Ibu bilang menolong orang itu adalah suatu keharusan
jadi tidak boleh meminta imbalan.” jawabnya sambil tersenyum manis.
“Apa kau akan menghadiri Pesta Dansa Istana besok malam?”
tanya Arthur, mendadak ingin tahu.
“Kenapa kau tanyakan itu?” tanya Anastasia bingung.
“Karena Pangeran Kedua mengundang seluruh gadis yang ada
di Kerajaan ini untuk menghadiri Pestanya, kau juga seorang gadis, kan? Berarti
kau juga diundang.” jawab Arthur ringan.
Anastasia tersenyum sedih mendengarnya lalu menggeleng
pelan, “Aku tak punya uang untuk membeli gaun. Uang yang sudah kutabung selama
bertahun-tahun telah dicopet orang siang ini. Sepertinya aku sangat tidak
beruntung.” jawab Anastasia dengan sorot mata sedih. Dia benar-benar ingin
menghadiri pesta dansa itu.
"Apa kau mau...” ucapan Sang Kakak terpotong saat
Anastasia berjalan mendekati gadis kecil itu lalu mengelus rambutnya sayang,
“Aku harap kau cepat sembuh, sayang. Lain kali hati-hati, ya.” ujar Anastasia
dengan sopan, ramah dan hangat, pada gadis kecil yang duduk di atas tandu, siap
dipindahkan.
“Terima kasih, Kakak. Kau bukan hanya cantik tapi juga
berhati Malaikat.” jawab si gadis kecil yang membuat si pirang cantik itu
tertawa geli dan mengusap-usap rambutnya sayang.
“Sama-sama, sayang. Sampai jumpa lain kali. Itupun jika
kita bertemu lagi.” ujarnya ramah lalu mulai melangkah pergi.
“Hei, kau pergi begitu saja? Aku kan belum tahu namamu.”
ujar Arthur berteriak memanggil tapi gadis itu hanya tersenyum dan melambaikan
tangannya riang.
“Annie...” ujar pria muda berambut pirang yang berdiri di
sampingnya.
“Annie? Itu namanya? Kau tahu dari mana, Kak?” tanya
Arthur penasaran. Seperti tersadar dari lamunannya, sang Kakak hanya menggeleng
canggung sambil tertawa polos.
“Tidak. Bukan. Aku tak tahu. Aku hanya teringat teman
lamaku saat tadi melihatnya.” jawab si Kakak seraya menggaruk rambutnya yang
tak gatal.
“Kau juga terpesona padanya? Hei, kau sudah punya
tunangan. Ingat itu, Kak. Dia bagianku! Aku akan mencari tahu siapa dia dan
membuatnya menikah denganku.” ujar Arthur dengan yakin. Entah kenapa, si Kakak
merasakan rasa nyeri dalam hatinya ketika si adik mengucapkan kalimat itu.
To be continued...
NOTE : WINNER OF WATTYS AWARDS 2016 for Category
“Hidden Gems” alias “Permata Yang Tersembunyi” (Cerita Kurang Dikenal). Untuk
bisa membaca hingga setengah novel, Anda bisa memfollow akun Wattpad saya :
@lilianatan1708 tapi untuk membaca hingga TAMAT, Anda harus membeli versi
novelnya hehehe ^.^
@@@@@@@
* Promo Tahun Baru E-Book Version Only IDR 11 Ribu
Hai hai hai...
Bagi yang suka dengan cerita Anastasia – Princess In Disguise, yang kantongnya
bolong tapi pengen ngebaca kelanjutannya, ada promo besar nih di akhir tahun.
Tapi hanya berlaku untuk E-Book ya. Dari yang awalnya seharga Rp 55.000
sekarang hanya jadi Rp 11.000 loh... Tunggu apalagi? Yuk buruan dibeli mumpung
lagi ada promo nih...
Tinggal buka
Google Play/Play Store lalu ketik nama “Liliana Tan” ==> Pilih “Judulnya” ==> Lalu klik “Beli” dan anda bisa memilih membayar dengan
Debet/Kredit/potong pulsa.
Note : Promo HANYA
BERLAKU HINGGA AKHIR TAHUN !!!
Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar