Beberapa bulan yang lalu, tepatnya bulan September 2016 lalu saya pernah
mengalami demam tinggi selama 10 hari yang tak kunjung turun. Berbagai test
kesehatan sudah ditempuh, dua klinik berbeda sudah saya datangi, namun semua
test yang dilakukan baik itu test darah lengkap maupun test urine menunjukkan
HASIL NEGATIF. Lalu apa yang menyebabkan tubuh saya mengalami demam tinggi
selama 10 hari tersebut? Ada yang memiliki pengalaman seperti ini? Jika Ada,
ada baiknya Anda membaca artikel di bawah ini karena barangkali apa yang pernah
saya alami adalah apa yang Anda alami saat ini.
“Leptospirosis, bahaya yang
mengintai di balik datangnya banjir”
Leptospirosis, penyakit yang bisa menyebabkan
KEMATIAN jika tidak segera ditangani. Awalnya saya ragu untuk menulis pengalaman
ini. Namun mengingat ada banyak sekali orang-orang di sekitar saya yang
meninggal karena penyakit ini atau diduga mungkin karena penyakit ini, jadi
saya memutuskan untuk membagi pengalaman ini agar bisa dijadikan peringatan
bagi yang lain. Sebelum saya jelaskan tentang penyakit tersebut, ada baiknya
Anda membaca lebih dulu pengalaman saya terinfeksi penyakit ini.
Penyakit ini termasuk penyakit YANG SULIT DIDETEKSI dengan hanya sekedar test darah dan test urine biasa. Karena pengalaman membuktikan, dua test darah dan test urine yang saya lakukan di dua kilinik yang berbeda memberikan HASIL NEGATIF alias semua baik-baik saja. Bukan Typus, bukan demam berdarah, bukan chikunguya, bukan juga infeksi saluran kencing ataupun batu ginjal, lalu apa yang menyebabkan saya demam tinggi selama 10 hari?
Berawal dari demam tinggi selama 3 hari
berturut-turut. Saya memutuskan untuk mengunjungi dokter langganan saya dan
berpikir mungkin saat itu saya terkena typus mengingat demam tersebut awalnya
hanya terjadi saat malam. Namun setelah di test darah lengkap plus urine,
menunjukkan HASIL NEGATIF. Tidak percaya dengan hasil test laboratorium di
klinik pertama, di hari ke-4, saya memutuskan untuk mengunjungi klinik lain dan
sekali lagi melakukan test darah dan test urine. Namun lagi-lagi hasil test lab
tersebut menunjukkan HASIL NEGATIF.
Penyakit ini termasuk penyakit YANG SULIT DIDETEKSI dengan hanya sekedar test darah dan test urine biasa. Karena pengalaman membuktikan, dua test darah dan test urine yang saya lakukan di dua kilinik yang berbeda memberikan HASIL NEGATIF alias semua baik-baik saja. Bukan Typus, bukan demam berdarah, bukan chikunguya, bukan juga infeksi saluran kencing ataupun batu ginjal, lalu apa yang menyebabkan saya demam tinggi selama 10 hari?
Tak ada yang salah dengan tubuh saya, namun tubuh saya mengalami demam tinggi selama berhari-hari lamanya. Bagaimana mungkin tubuh manusia yang secara test kesehatan dinyatakan sehat mengalami demam tinggi selama berhari-hari? Pasti ada sesuatu yang salah yang terjadi pada tubuh saya namun dokter tidak bisa mengetahuinya berdasarkan hasil test kesehatan.
Di hari ke-10, Mukjizat pun menghampiri saat Pendeta dan Penatua dari gereja saya datang untuk menjenguk. Dari Ibu Pendeta-lah, saya mendapat petunjuk tentang seorang Dokter yang menurut informasi dari orang-orang, dokter tersebut mampu menyembuhkan segala macam penyakit karena mendapatkan semacam anugerah dari Tuhan. Ibu Pendeta pun akhirnya mengantar saya ke sana keesokan harinya mengingat dokter tersebut tidak membuka praktek di Hari Minggu.
Dari sanalah, saya mengetahui jika saya terinfeksi BAKTERI LEPTOSPIROSIS. Dan berhubung gejala penyakit ini berlainan antara pasien yang satu dengan yang lain dan menyerang berbagai area yang berbeda pula pada setiap pasien, jadi sangat sulit untuk mendeteksi penyakit tersebut.
Selain gejala yang berbeda-beda, KETERBATASAN ALAT
di Rumah Sakit untuk mendeteksi penyakit ini adalah beberapa penyebab yang
membuat penyakit ini sulit ditangani. Karena dokter tak mengetahui penyebabnya
dikarenakan KETERBATASAN ALAT alias TAK ADA SATUPUN RUMAH SAKIT DI INDONESIA YANG
MEMILIKI ALATNYA maka umumnya Pihak RS hanya akan memberikan obat penurun
panas.
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh patogen genus Leptospira, yang dapat menginfeksi secara langsung atau tidak langsung dari hewan kepada manusia.
Sebenarnya penyakit ini rentan sekali di Indonesia dan penyakit ini tidak akan berbahaya
kalau penanganannya tidak terlambat. Namun karena KETERBATASAN ALAT tersebut sehingga banyak sekali pasien yang
berakhir dengan meregang nyawa karena tidak mendapatkan pengobatan dengan
cepat. Well,
mari kita mencoba sedikit mengetahui tentang penyakit ini dan mencegah hal itu
terjadi kembali.
Pengertian Leptospirosis :
Leptospirosis
adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman
Leptospira yang ditularkan melalui air
seni atau darah hewan
yang terinfeksi bakteri ini. Beberapa jenis hewan yang dapat menjadi pembawa leptospirosis, yaitu anjing, hewan
pengerat seperti tikus, dan kelompok hewan ternak seperti sapi, kuda, serta babi. Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh patogen genus Leptospira, yang dapat menginfeksi secara langsung atau tidak langsung dari hewan kepada manusia.
Gejala Leptospirosis :
Gejala penyakit Leptospirosis berbeda-beda pada setiap orang. Itu sebabnya ada yang menjuluki Leptospirosis sebagai “PENYAKIT DENGAN SERIBU WAJAH”. Aneka gejala ini bisa meniru gejala penyakit lain jadi menyulitkan diagnosa. Ada beberapa pasien yang mendapat gejala seperti demam dan sesak napas (seperti yang saya alami), ada pula yang mendapat gejala seperti demam dan sakit di bagian ginjal (seperti yang dialami kakak saya) dsb.
Dan ketika dilakukan test darah dan test urine, semua menunjukkan HASIL NEGATIF namun tubuh si penderita tetap mengalami demam tinggi yang tak kunjung turun. Gejala yang berbeda-beda ini kerap kali membuat para dokter salah mendiagnosa hingga akhirnya berujung pada kesalahan dalam memberikan obat pada pasien.
Penyakit ini dapat berujung pada KEMATIAN jika penyakit ini tetap tidak berhasil didiagnosa dengan cepat dan sesegera mungkin diobati. Bakteri Leptospirosis menyerang seluruh sel tubuh di tempat yang berbeda-beda pada setiap pasien. Pada saya sendiri, bakteri tersebut sempat menyerang paru-paru yang berujung pada Bronkitis dan pada kakak saya, bakteri tersebut menyerang ginjal hingga menyebabkan terjadinya infeksi ginjal. Namun untunglah penyakit itu kini telah berhasil disembuhkan dan kondisi kami berdua sudah kembali sehat sekarang.
Cara menyebarnya penyakit Leptospirosis :
Dilansir dari berbagai sumber, Kuman
Leptospira biasanya memasuki tubuh lewat luka atau kulit yang lecet, dan kadang-kadang melalui
selaput di dalam mulut, hidung dan mata. Namun jika
melihat kondisi di Indonesia yang rawan akan banjir atau mungkin hanya sekedar
timbulnya genangan air di waktu hujan, genangan air tersebut juga bisa menjadi
sarana penyebaran bakteri Leptospirosis. Umumnya air seni dari hewan yang
membawa bakteri tersebut tanpa disadari ada di dalam genangan air.
Tips dari penulis :
1. Ada baiknya saat Anda turun dari mobil atau berjalan di daerah yang rawan genangan air, anda selalu mengenakan sepatu dengan model boats/kets yang mampu menutupi seluruh mata kaki atau setidaknya sepatu ber-hak tinggi untuk wanita. Kenapa? Agar kaki anda tidak terkena genangan air tersebut yang kemungkinan besar terdapat bakteri Leptospirosis yang berasal dari hewan yang membawanya.
Karena sepertinya saya dan kakak saya terinfeksi oleh penyakit ini saat tidak sengaja menginjak genangan air yang di dalamnya terdapat air seni tikus, kucing atau anjing tersebut, mengingat setiap kali musim hujan tiba, saya kerap kali melepas sepatu yang saya kenakan ketika bekerja dan menggantinya dengan sendal jepit agar sepatu saya tidak rusak.
Namun begitu mengalami kejadian ini, saya tidak mau lagi melepas sepatu saya dan menggantinya dengan sendal jepit, mengenakan sepatu jelas lebih aman karena mata kaki saya tertutup rapat dan mencegah agar tidak terkena genangan air yang kemungkinan terdapat bakteri Leptospirosis yang berasal dari hewan yang membawanya.
2. Jika Anda memiliki gudang, ada baiknya Anda menata dengan rapi barang-barang di gudang Anda agar tidak ada tikus yang bersarang di sana. Karena jika anda tak sengaja menginjak air seni tikus tersebut, dapat dipastikan anda akan segera terjangkit penyakit ini
Hewan-hewan apa sajakah yang membawa bakteri Leptospirosis :
1. Ada baiknya saat Anda turun dari mobil atau berjalan di daerah yang rawan genangan air, anda selalu mengenakan sepatu dengan model boats/kets yang mampu menutupi seluruh mata kaki atau setidaknya sepatu ber-hak tinggi untuk wanita. Kenapa? Agar kaki anda tidak terkena genangan air tersebut yang kemungkinan besar terdapat bakteri Leptospirosis yang berasal dari hewan yang membawanya.
Karena sepertinya saya dan kakak saya terinfeksi oleh penyakit ini saat tidak sengaja menginjak genangan air yang di dalamnya terdapat air seni tikus, kucing atau anjing tersebut, mengingat setiap kali musim hujan tiba, saya kerap kali melepas sepatu yang saya kenakan ketika bekerja dan menggantinya dengan sendal jepit agar sepatu saya tidak rusak.
Namun begitu mengalami kejadian ini, saya tidak mau lagi melepas sepatu saya dan menggantinya dengan sendal jepit, mengenakan sepatu jelas lebih aman karena mata kaki saya tertutup rapat dan mencegah agar tidak terkena genangan air yang kemungkinan terdapat bakteri Leptospirosis yang berasal dari hewan yang membawanya.
2. Jika Anda memiliki gudang, ada baiknya Anda menata dengan rapi barang-barang di gudang Anda agar tidak ada tikus yang bersarang di sana. Karena jika anda tak sengaja menginjak air seni tikus tersebut, dapat dipastikan anda akan segera terjangkit penyakit ini
Hewan-hewan apa sajakah yang membawa bakteri Leptospirosis :
Dilansir dari berbagai sumber, berbagai
binatang menyusui bisa mengidap kuman Leptospira. Beberapa hewan seperti : tikus,
anjing, kucing, sapi, kuda bahkan babi adalah media umum yang membawa bakteri
Leptospirosis. Namun binatang yang membawa bakteri ini mungkin sama sekali
tak mendapat gejalanya atau sehat walafiat.
Itulah sedikit pengalaman saya tentang
leptospirosis, jika di antara Anda saat ini ada yang sedang mengalami DEMAM TINGGI
berhari-hari namun test darah dan test urine menunjukkan HASIL NEGATIF,
kemungkinan besar Anda mungkin terinfeksi penyakit ini. Semoga artikel ini bisa
membantu.
NOTE :
Jika Anda berdomisili di Surabaya dan sekitarnya dan
ingin mengetahui Dokter tempat saya berobat hingga saya sembuh total seperti
sekarang, Anda bisa menghubungi saya melalui IG : @Lilianatan1708 atau @Xians.corner
dan saya akan memberitahu di mana lokasi dokter tersebut berada.
Yang pasti
Dokter tersebut berdomisili dan membuka praktek di wilayah tengah kota
Surabaya. Jika Anda mengetahui lokasi Ayam Goreng Primarasa yang ada di jalan
Kaca Piring, dokter tersebut ada di sekitar sana. Namun satu hal yang sangat
penting adalah PASIEN HARUS PERCAYA jika dokter tersebut bisa menyembuhkannya.
Jika Anda tidak percaya, maka semua pengobatan akan percuma.
Credit untuk pengertian Leptospirosis : berbagai
sumber
Based On TRUE STORY,
Liliana Tan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar