Lanjut ke Chapter 2, adakah yang suka dengan cerita ini? Kalau ada yang suka, jangan lupa buat akun wattpad dan FOLLOW AUTHOR ya karena cerita ini sudah diposting di Wattpad dan sayangnya HARUS DIPRIVATE jadi HANYA FOLLOWERS yang bisa baca. Kenapa? Karena ke depannya nanti ada lumayan banyak adegan 17 tahun ke atas, makanya gak bisa share di blog, karena blog gak bisa memilih siapa yang boleh membaca dan siapa yang gak boleh hehehe =) Yang di blog hanya sekedar testing semata. Bagi yang penasaran, anda bisa membuat akun wattpad dan FOLLOW akun @LilianaTan1708 tapi kalau gak penasaran, gak maksa juga sih xixixi =) Maaf kalau ceritanya hanya sampai Chapter 4 aja tar.
“Shooting Star
: Chapter 2 [Dream High 2 Fanfiction]”
“Chapter 2 :
Finding My True Love”
“Maaf, aku
ingin bertanya. Apa Nona Shin Hye Sung menginap di hotel ini?” tanya JB tak
sabar.
Resepsionis itu
mengangguk mantap. “Benar, Tuan. Nona Shin Hye Sung baru saja kembali tapi
kemudian dia pergi lagi,” jawab si resepsionis saat melihat Hye Sung pergi
dengan terburu-buru beberapa menit yang lalu.
“Kau tidak tahu
dia pergi ke mana?” tanya JB ingin tahu. Resepsionis itu menggeleng pelan, “Sepertinya
mencari sepasang sumpit yang hilang,” jawab si resepsionis tanpa curiga.
“Sumpit?” ulang
JB bingung. Dia baru saja akan pergi mencari Hye Sung saat sebuah ide muncul di
kepalanya.
“Apa Nona Shin
Hye Sung tidak menitipkan sesuatu di sini?” tanyanya penasaran.
Resepsionis itu
mengangguk mantap. “Sebuah kotak berukuran sedang. Tapi Nona Shin berpesan
hanya boleh menyerahkan kotak itu pada seseorang bernama Soon Dong jika Nona
Shin sudah check out dari hotel ini,” jawab si resepsionis itu.
“Aku tidak akan
mengambil kotak itu. Aku hanya ingin melihatnya saja. Di dalam kotak itu, ada
sesuatu untukku,” jawab JB percaya diri, seolah-olah dia sudah tahu jika Hye
Sung akan memberikan sesuatu untuknya.
“Tapi...”
resepsionis itu tampak ragu.
“Aku akan
membukanya di hadapanmu,” potong JB tak sabar.
“Tapi anda
siapa?” tanya si resepsionis.
“Produser Musik
JB. Aku memenangkan penghargaan musik tahun ini, kau tidak mengenalku?” JB
balik bertanya.
“Maksud saya,
apa hubungan Anda dengan Nona Shin?” tanya si resepsionis memperjelas
pertanyaannya.
“Aku adalah
calon suaminya,” jawab JB dengan percaya diri. “Amin...” lanjutnya dalam hati.
“Hei, bukankah
ucapan adalah doa? Jadi aku tidak berbohong kan?” tambahnya dalam hati.
Resepsionis itu tampak ragu tapi kemudian menurutinya. Dia mengeluarkan kotak
sedang yang dititipkan Hye Sung padanya lalu memberikannya pada JB.
“Terima kasih,”
jawab JB senang lalu membuka kotak itu dengan hati berdebar kencang. Dan begitu
tutup kotak itu terbuka, apa yang diucapkan Ui Bong terbukti benar. Kumpulan
surat ada di sana, dengan semua nama teman-teman mereka tertulis di sana.
JB tidak
tertarik pada yang lain, dia dengan terburu-buru mencari surat yang ditujukan
untuknya. Setelah mencari selama beberapa menit akhirnya dia menemukan apa yang
dicarinya, Sebuah amplop berwarna putih yang bertuliskan namanya “Dear JB”
tertulis di amplop.
JB mengangkat
amplop itu dan menunjukkannya pada si resepsionis “Lihat! Aku hanya mengambil
milikku saja. Yang lain aku tidak mengambilnya. Surat ini ditujukan untukku,
jadi kurasa aku berhak mengambilnya, benarkan? Sekarang atau besok, bukankah
sama saja?” tanya JB meminta konfirmasi.
Resepsionis itu
mengangguk tak yakin dan hanya menjawab “Baiklah, Tuan. Sekarang atau besok,
saya rasa tak ada bedanya,” dia menyetujui walau tampak tak enak karena membuka
kotak itu tanpa seijin Hye Sung.
“Terima kasih,”
jawab JB lalu segera keluar dari dalam hotel itu menuju mobilnya diparkirkan.
Dia berencana akan membaca surat itu di dalam mobilnya sambil menunggu Hye Sung
kembali. Bagi JB, tak ada lokasi menunggu yang lebih tepat selain di depan
pintu masuk hotel kan? Karena dengan begitu, dia bisa melihat Hye Sung saat
gadis itu masuk ke dalam hotelnya untuk berkemas.
JB merobek
amplop itu dan mulai mengeluarkan surat di dalamnya. Kertas itu tampak
bergelombang, seperti terkena air yang kemudian mengering secara alamiah.
Di dalam
mobilnya, dengan diiringi tetes hujan yang turun dari langit yang kini
membasahi jendela mobilnya seraya mendengar lagu ciptaan Hye Sung, JB mulai
membaca surat yang ditulis Hye Sung untuknya.
“Apa dia
menangis saat menulis surat ini?” tebak JB lalu mulai membaca suratnya. Hanya
bagian pertama saja, sudah mampu membuatnya berkaca-kaca.
To be
continued...
Kelanjutan kisahnya bisa dibaca di : Shooting Star [Dream High 2 Fanfiction - JB GOT7] Wattpad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar