Still with Dream High 2 Fanfiction. Sebelumnya saya ingin katakan bahwa penulis TIDAK AKAN memposting semua dalam blog ini melainkan hanya 4 Chapter saja, karena memang sebelumnya SUDAH LEBIH DULU diposting dalam WATTPAD, jadi bagi IGOT7 atau Ahgase atau mungkin JB - Hye Sung Shipper, kalau ingin mengetahui kelanjutan kisah ini, kalian bisa membuat akun Wattpad dan memfollow akun saya : @LilianaTan1708 karena selain sudah ada di Wattpad, cerita ini mengandung adegan 17+ yang tidak boleh dibaca pembaca di bawah umur dan HARUS DIPRIVATE, dan HANYA WATTPAD akun yang bisa melakukan itu. So, see you in Wattpad =)
“Shooting Star
: Prolog [Dream High 2 FF]”
“Prolog : Shooting
Star”
Shin Hye Sung
berjalan seorang diri memasuki studio musik Kirin Art High School. Acara drama
musikal untuk merayakan ulang tahun ke-17 SMU Kirin telah selesai diadakan.
Semua orang sudah pulang meninggalkan sekolah ini dan hanya ada dia seorang
diri di tempat ini. Perlahan tapi pasti dia melangkah memasuki sebuah ruangan
yang pernah menyimpan kenangan indah dalam hatinya.
Duduk di bangku
piano itu, dia mulai memainkan jemarinya di atas tuts piano itu seraya menatap
kosong tuts piano yang berwarna hitam dan putih seraya bergumam “Mereka adalah
pasangan serasi. Hitam dan putih saling melengkapi,” ujarnya berkaca-kaca.
Semua kenangan
yang seharusnya dia lupakan kini kembali lagi bagaikan sebuah gelombang dahsyat
tsunami yang memporakporandakan hatinya yang telah beku selama ini. Kenangan
itu perlahan mulai kembali.
“Rasanya
seperti baru beberapa tahun yang lalu, kau berkata padaku “Aku Mencintaimu”
karena aku adalah Fansmu. Seperti baru beberapa bulan yang lalu kau berkata
padaku “Jangan menangis” dan membuat sebuah senyuman di wajahku dengan kedua
tanganmu. Seperti baru beberapa hari yang lalu, kau bertepuk tangan untukku
saat aku berhasil menciptakan lagu pertamaku. Seperti baru beberapa jam yang
lalu kita berjanji akan bersama selamanya, tidak akan pernah terpisahkan
bagaikan sumpit dan sendok. Seperti baru beberapa menit yang lalu saat seluruh
dunia berdiri menentang kita. Seperti baru beberapa detik yang lalu aku
menyadari kita tidak ditakdirkan untuk bersama. Tapi kenyataannya sudah 8 tahun
berlalu sejak aku meninggalkanmu seorang diri. Waktu seolah berhenti saat aku
berjalan pergi darimu. Sekarang aku kembali, apa kau masih mencintaiku seperti
dulu? Aku merindukanmu...Andai aku memiliki keberanian untuk mengatakan semua
itu...” Shin Hye Sung bicara pada dirinya sendiri seraya memainkan sebuah nada
lembut dan terdengar sedih di piano itu.
Shin Hye Sung
terlalu tenggelam dalam kenangannya sendiri hingga tidak menyadari dia tidak
sendirian di tempat itu. Di sana, di depan pintu yang sedikit terbuka, ada
seseorang yang mengamatinya dalam diam, mendengar semua ucapannya dan tersenyum
sedih seraya menatapnya tanpa kata.
Plok plok plok.
Terdengar tepuk tangan yang berkumandang di dalam ruangan yang sepi dan suram,
perlahan Hye Sung menoleh ke arah sumber suara yang mengagetkannya. Dan Hye
Sung melihatnya. Dia, yang selalu ada dalam mimpinya siang dan malam. Dia,
seseorang yang selalu dirindukannya. Dia berdiri di sana, dengan senyuman manis
di bibirnya. Senyuman yang tak pernah berubah walau 8 tahun telah berlalu dan
kehidupan mereka telah berubah.
“Lagu yang
indah, Komposer Shin Hye Sung. Apa itu lagu baru ciptaanmu?” Ujarnya dengan
tersenyum manis seraya berjalan ke arah Hye Sung yang duduk terdiam dan
memandangnya dengan terkejut.
Mereka berdua saling
memandang dalam diam, mencoba menenangkan detak jantung masing-masing yang kian
berlomba untuk menjadi yang tercepat. Hye Sung memalingkan wajahnya ke arah
tuts piano saat airmatanya mulai menetes, basah membasahi tuts piano itu. Airmata
yang sepertinya sedang berusaha menyingkirkan semua kenangan indah yang pernah
mereka lalui bersama. Kenangan indah yang pernah membuatnya berpikir mereka
bisa bersama selamanya hingga maut memisahkan.
Kegelapan
ruangan itu tak mampu menyembunyikan airmata Hye Sung dengan baik, karena pada
kenyataannya, dia melihatnya. Seseorang yang berdiri di tengah ruangan yang
sedari tadi hanya mengamatinya dalam diam, dia melihat airmata gadis itu.
“Kau tidak
berubah, Shin Hye Sung. Kau tetap jelek saat menangis,” ujar sosok itu, mencoba
menghiburnya.
“Sudah
kukatakan padamu, bintang itu hanya terlihat indah bila dipandang dari jauh.
Tapi tidak seindah itu saat kita memandangnya dari dekat,” jawab Hye Sung
seraya menghapus airmatanya dengan cepat, mencoba bersikap sinis, walau
terdengar gagal di telinga orang itu.
“Dan aku juga
sudah mengatakan ‘Aku mungkin memang bukan lagi bintang yang bersinar terang di
langit malam. Karena demi kau, bintang itu rela jatuh ke bumi dan kehilangan
semua cahayanya,’ Sekarang kau harus bertanggung jawab karena membuat semua
cahayaku menghilang,” jawabnya pelan dan dalam.
To be continued...
Wattpad link : Shooting Star [Dream High 2 Fanfiction - JB GOT7]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar