Author : Liliana
Tan
Cast :
Im Jae Bum (JB) as
Himself
Lily (OC)
All GOT7 member as
themself
Supporting Cast :
JB’s Mother
GOT7’s Manager
“Birthday Wish : Chapter 4 (GOT7’s JB Birthday Edition)”
Chapter 4 : The Surprise Party
Fulong Beach, Taiwan...
JB
membuka matanya dengan heran, dia berada di dalam kamar yang
gelap dengan tangan terikat.
“Aku diculik?
Tidak mungkin! Apa aku punya musuh?” tanyanya
bingung.
“Apa ada yang
membenci GOT7 atau mereka hanya membenciku?” ujarnya
panik sambil berusaha membuka ikatan tangannya.
“Tapi aneh,
kenapa ikatannya tidak erat? Kenapa mudah sekali dibuka? Kurasa penculiknya
memang benar-benar bodoh.“ batin JB mencibir.
Setelah
ikatannya terbuka, dia segera berjalan mencari jalan keluar. Dia memandang
keluar jendela. Tempat itu sangat indah, dari luar jendela, laut terhampar luas
di hadapannya.
“Tempat apa
ini? Siapa yang membawaku kemari?”
batinnya bingung sambil menoleh kanan dan kiri. Lalu dia mendengar sebuah suara
berasal dari dalam ruangan dan spontan mengikuti
asal suara itu karena penasaran.
Begitu sampai
ke ruangan gelap yang lain, tiba-tiba
pintu menutup spontan. Tidak ada cahaya di sana.
JB berteriak panik.
“Hei, lepaskan
aku!” seru JB sambil menggedor pintu.
“Oucchh...“
seru sebuah suara.
“Jangan menabrakku
Bodoh!” ujar suara yang lain.
“Mianhe Hyung,
gelap sekali.“ protes suara itu.
JB
menoleh spontan. Dia tidak sendiri. “Siapa kalian?” tanyanya waspada.
“Manusia atau
hantu?” tanyanya lagi.
Lalu tiba-tiba
sebuah bayangan putih melintas dan seseorang atau sesuatu dengan wajah
menakutkan muncul di hadapannya. JB
yang tak menduga akan “diserang” spontan menjerit kaget seraya
memukul penyerangnya.
“AAAAHHHHH!”
teriaknya kaget. Lalu bayangan kedua juga muncul.
“Hihihihi…”
ujarnya dengan gerakan mendekati JB
yang sudah tersudut di jendela dengan tangan siap memukul. Tangannya
hampir meraih tubuh sang penyerang sebelum akhirnya
sang penyerang menghilang dalam kegelapan.
“PERGI KALIAN
!!! Aku sedang kesal. Jangan sampai aku jadikan kalian
pelampiasan.”
Ujarnya spontan, seraya mengambil sebuah vas bunga yang ada di dekatnya.
Lalu kemudian
terdengar suara tawa. “Ya ampun, kau bisa melukai kami dengan vas itu.”
ujar seseorang.
“Jackson.
Itu suara Jackson.“ batin JB.
“Jackson-ah!!!”
tebaknya liar sambil meraba-raba.
Dan tiba-tiba,
“BOOOOO!!” Jackson yang memakai topeng muncul di hadapannya.
“Ini tidak lucu!”
ujar JB sarkas seraya berusaha menarik topeng Jackson,
membuat Jackson yang menghindar, berjalan mundur dan menabrak
seseorang di belakangnya.
“Aku Alien. Mau
ikut denganku?” seru seseorang di balik
topeng alien sambil mencengkeramnya erat.
“Kau tolol atau apa? Jae Bum Hyung ada di sana.” Umpat Jackson kesal.
“Oh...Mianhe
Hyung. Kan di sini sangat gelap.” Suara itu membela diri.
“Bambam? Keluar
sekarang sebelum aku menghajarmu!” JB mengenali suara membernya satu per satu.
“Aaahh...Ini sama
sekali tidak seru.” Protes Jin Young dari seberang ruangan.
“Siapa yang
mengusulkan ide ini? Aku akan menghajar orang yang berani mnegerjaiku.” Tuntut
JB, meminta sebuah nama.
“Ini sama sekali
tidak lucu.” Lanjutnya kesal.
“Apa kau yakin kau
akan menghajarnya jika tahu siapa orangnya?” tanya Jin Young lagi dengan penuh
tanda tanya.
“Apa maksudmu?” JB
merasakan sesuatu yang tidak beres sedang terjadi di sini.
“Benarkah kau akan
menghajar orang yang mengusulkan ide ini?” Mark sekali lagi bertanya
mengkonfirmasi.
“Benar. Aku akan
menghajarnya. Katakan siapa! Apa kau Jackson? Atau kau Jin Young?” tuduh Leader
menatap Jackson dan Jin Young bergantian dalam cahaya remang-remang yang
berasal dari jendela.
“Apa kau akan
menghajarku juga?” tanya sebuah suara lembut lalu sedetik
kemudian lampu dinyalakan dan Lily berdiri di sana sambil tersenyum dengan mendorong sebuah troli berisi kue ulang tahun dan berjalan dengan tersenyum
manis ke arah mereka. Ibu JB berjalan di sampingnya dengan tersenyum manis.
“LILY!!!” JB
tampak shock melihat kekasihnya muncul di hadapannya.
“Aku tidak sedang
bermimpi, kan?” lanjutnya kaget.
“SURPRISE!!!” seru member GOT7 dan Lily bersamaan.
“Lily, kau...” ujarnya terkejut lalu melihat kalau ruangan itu
sudah dihias dengan dekorasi Ulang Tahun.
Pita, balon,
kue tart, makanan, minuman dan bunga-bunga sudah menghiasi ruangan itu, agak
jauh dari tempatnya berdiri, tapi masih di ruangan
itu.
“Aku yang
mengusulkan ide ini. Aku ingin memberimu kejutan, karena aku ingat aku belum
memberikanmu hadiah Natal, kan? Jadi inilah hadiahku untukmu.” Jawab Lily
dengan tersenyum malu dan manja.
Dia meninggalkan
trolinya di tengah ruangan dan mendekati JB yang masih terkejut dan berdiri
kaku di depan jendela, lalu melingkarkan lengan kirinya di leher JB dan
menatapnya dengan tatapan menggoda, “Apa kau tega menghajarku?” bisiknya
lembut, dengan nada merayu.
“Saengilchukkae
Hamnida Jae Bumie...Saranghae...” bisiknya lalu mencium bibir JB dengan lembut
dan mesra, JB terkejut pada awalnya tapi kemudian dia memejamkan matanya dan
membalas ciuman itu.
“Hei sudah! Jangan
lama-lama!” protes Sang Ibu mengingatkan. Spontan kedua muda mudi itu
memisahkan diri dengan malu-malu.
“Kenapa kau tidak
bilang kalau ada di Taipei? Kau datang ke Fanmeeting kami, kan? Kenapa aku
tidak melihatmu saat sesi High Five dan tanda tangan?” protes JB menuntut
jawaban.
“Untuk apa aku
meminta tanda tangan lagi jika aku sudah memilikinya? Dan untuk apa aku
melakukan High Five jika aku bisa memeluk dan menciummu dari dekat. Aku tak
butuh semua itu. Lagipula aku harus pergi lebih cepat setelah acara berakhir
untuk mempersiapkan semua ini dengan Ibumu. Aku tak bisa mengikuti sesi High
Five dan tanda tangan.” Jawab Lily menjelaskan.
“Kau memang gadis
nakal.” Ujar JB, masih kesal karena merasa dikerjai seperti ini. Tapi dalam
hatinya, dia bersorak girang karena gadis yang dirindukannya telah muncul di
hadapannya di hari yang special ini.
“Kau tak suka
melihatku di sini? Ya sudah, aku akan pergi.” Ujar Lily dengan mengerucutkan
bibirnya, pura-pura marah. Gadis itu berniat berbalik dan berjalan pergi, saat
JB menahan lengannya agar tidak pergi.
“Hey, kau sudah
jauh-jauh datang kemari. Mana boleh pergi begitu saja? Kau sudah di sini dan
kau juga yang merancang semua ini, sebagai Master Plannya, tidakkah kau harus
tinggal hingga acara berakhir?” ujar JB memprotes.
“Aku akan pergi
jika kau tetap marah.” Ancam Lily. JB menarik napas pasrah. Mengalah.
“Aku tidak marah.
Mana bisa aku marah padamu?” jawabnya seraya menarik tangan Lily dan membuatnya
berhadapan dengannya.
“Jeongmalyo? Kau
tak marah padaku, kan? Juga tak marah pada mereka, kan?” Lily mengkonfirmasi
dengan mata berbinar senang. JB mengangguk mantap dan mengusap rambutnya
sayang.
“Setelah
melihatmu, kemarahanku langsung menghilang.” Jawab JB sambil tersenyum manis.
“Saengilchukkae Hamnida...Saengilchukkae Hamnida...Saengilchukkae Im Jae Bum...Saengilchukkae
Hamnida.“
Serempak para member GOT7 berjalan
mendekat seraya mendorong Troli yang berisi kue tart
ke arah Leader mereka.
“Terima kasih
untuk kejutannya. Tapi sebelum kita mulai pestanya, aku ingin menanyakan 1 hal
pada kalian.” Ujar JB seraya menatap membernya satu per satu.
“Siapa yang
menculikku?”
tanya JB dengan
waspada.
Lalu semua menoleh pada Jackson dan Yugyeom.
“Jackson bilang dia ingin berlatih menangkap penjahat, jadi kuberi
dia kesempatan.“ jawab Mark
santai.
“Tapi aku bukan
penjahat, Mark.“, protes Leader.
“Intinya
menangkap orang, kan?” Mark
membela diri.
“Aku hanya
menyetir mobilnya dan mengikat tanganmu, Hyung.“
jawab Yugyeom, tidak mau disalahkan.
“Jackson, kau...”
JB tak sempat mengatakan apa pun saat Jackson memotong kalimatnya dan menunjuk
Lily.
“Ini ide Lily.
Salahkan dia, Hyung.“ tuding Jackson
curang, walaupun dia sangat mendukung ide ini.
“Tapi kau berjanji
takkan marah.” Protes Lily seraya mengembungkan pipinya cute.
Melihat kekasihnya
cemberut, JB akhirnya mengalah.
“Baiklah. Lupakan! Ayo mulai pestanya.“
JB tak ingin membuat kekasihnya pergi bila dia terus
marah.
“Tiup lilinnya, sayang.
Let’s make a wish first.” Ujar Sang Ibu dengan sabar.
JB memejamkan
matanya sekali lagi lalu mulai meniup lilinnya, kali ini hatinya merasa sangat
bahagia karena dua wanita yang dia cintai ada di sisinya di hari ulang
tahunnya. Setelah
lilin ditiup, sampagne mulai dibuka.
“BERSULANG!
Untuk Im Jae Bum. Untuk GOT7.”
seru Jackson gembira.
“LET’S
PARTY!” seru Bambam ceria. Lalu merekapun
memulai pestanya.
Memanggang
barbeque, bersulang, bernyanyi, berdansa, berfoto bersama, main kejar-kejaran
di laut, saling mengotori wajah dengan kue, mencipratkan air ke member yang
lain sampai bergumul di pinggir laut dan main petak umpet di Villa itu.
Mereka tertawa
dan bermain seperti anak kecil. Sekilas mereka tidak terlihat seperti seorang
bintang Idola Papan Atas yang diidolakan banyak orang tapi lebih mirip 7
orang anak muda yang kerjanya hanya bermain-main saja. Hari itu mereka
bergembira bersama.
“Hey kids, terima kasih untuk semua ini.“
ujar JB terharu.
“Berterima
kasihlah pada pacarmu, dia masterplannya.” Jawab Jin Young. Saat itu mereka
ber-8 termasuk Lily, sedang duduk di atas pasir dan memandang bintang di
langit.
“Benar. Terima
kasih, sayang.” Ujar JB Seraya menggenggam tangan Lily yang duduk di
sampingnya.
“Terima kasih kau menepati janjimu. Aku sangat bahagia. Sudah lama
kita tidak bersenang-senang seperti ini.“
lanjutnya lagi. Lily hanya tersenyum malu mendengarnya.
“Jangan hanya
padaku. Semuanya juga banyak membantu. Aku hanya memberikan ide dan mereka yang menyelesaikan sisanya. GOT7
member sangat perhatian padamu. Mereka ingin membuat hari ulang tahunmu special.“
sahut Lily bijak.
“Tentu.“
lalu JB berjalan ke arah
mereka dan memeluk mereka 1 per 1. Lily
hanya tersenyum.
Malam itu
mereka semua duduk diatas pasir seraya memandang
bintang yang bertaburan dengan indah di langit malam.
“Ada begitu
banyak bintang di langit.“ ujar Jin Young.
“Benar.
Tapi hanya ada 1 bintang yang akan terus
bersinar terang.“ jawab Jackson
dengan percaya diri.
“Dan bintang
itu adalah…” lanjut Yugyeom seraya
menoleh memandang saudara-saudaranya.
“GOT7.”
jawab Sang Leader dan ke-5 member
GOT7
bersamaan sambil tersenyum bangga.
“Ini adalah Ulang
Tahun yang paling berkesan dalam hidupku. Gomawo My
Brothers.“ ujar JB dengan mata berkaca-kaca. Hari itu adalah hari yang indah. Hari
yang tidak akan pernah dilupakan oleh mereka semua. Hari yang akan terus
dikenang dalam hati masing-masing.
“SAENGILCHUKKAE
HAMNIDA Jae Bum Hyung...” teriak
mereka semua serentak.
Setelah
menghabiskan waktu beberapa saat memandang bintang, para member GOT7 dengan
sangat pengertian memberikan waktu kepada Leader mereka untuk berduaan dengan
pacarnya. JB dan Lily bergandengan tangan menyusuri pantai dengan gembira.
“Pantai ini sangat
indah. Apa nama pantai ini?” tanya JB penasaran.
“Fulong Beach.”
Jawab Lily yang memang mengetahui namanya.
“Kau pintar juga
bisa menemukan tempat seindah ini.” puji JB bangga.
“Bukankah aku
memang pintar? Jika tidak, aku tidak akan terpilih menjadi siswa pertukaran
pelajar Indonesia-Korea.” Jawab Lily bangga.
“Baiklah. Baiklah.
Kau memang gadis yang pintar dan manis, juga sangat rendah hati. Aku tak salah
memilih kekasih.” Puji JB lagi.
“Jangan berbohong.
Kau bicara seperti itu di depanku tapi di belakangku, kau berkencan dengan
gadis lain.” Ujar Lily cemberut.
“Hey, aku bukan
pria seperti itu. Aku pria yang akan setia pada satu wanita. Tidak peduli walau
kau ada di ujung dunia sekalipun, aku akan menjaga hatiku untukmu.” Jawab JB
tulus, seraya menggenggam lebih erat tangan Lily.
“Benarkah itu?”
tanya Lily sedih.
“Jae Bumie,
setelah ini, aku tak tahu kapan kita bisa bertemu lagi. Aku harus kembali
bekerja. Dan kau juga akan sibuk dengan album barumu bulan Maret nanti, kan?
Apa kau akan melupakan aku?” lanjutnya sedih seraya memandang pasir dengan
tatapan hampa.
JB menghentikan
langkahnya dan berjalan ke hadapan gadis itu. Dia mencengkeram pundak gadis itu
dan mengangkat wajahnya, “Apa pasir itu lebih menarik dari pada aku? Tatap aku,
Lily!” pinta JB tanpa bisa dibantah.
Lily mengangkat
wajahnya dan bulir airmata ada di sana. “Kau menangis?” tanya JB sedikit shock
melihat airmatanya.
“Aku akan
merindukanmu.” Ujar Lily lirih dengan malu-malu.
“Apa yang harus
kulakukan? Rasanya aku ingin meninggalkan semuanya dan pergi denganmu ke ujung
dunia.” Ujar JB dengan nada sedih yang sama.
“Tidak. Jangan
lakukan itu. Kau akan menghancurkan hati jutaan fans jika kau melakukannya. Kau
adalah bintang yang bersinar terang di hati mereka. Tetaplah di sana. Tetaplah
bersinar bagai bintang di langit malam.” Ujar Lily seraya menghapus airmatanya
dan menggantinya dengan senyuman manis.
“Aku tak boleh
egois. Aku tahu tak mudah menjadi pacar seorang Im Jae Bum. Dan aku juga tak
pernah meminta banyak darimu. Cukup lakukan yang terbaik dan biarkan aku tetap
melihatmu di TV. Dengan begitu, walau kau jauh dariku, aku akan merasa dekat
denganmu.” Lanjut Lily pengertian.
“Kau memang gadis
yang baik dan pengertian.” Puji JB terharu.
“Aku tak mau
menghancurkan karirmu yang sudah susah payah kau bangun. Aku tak mau menjadi
orang yang egois seperti itu.” jawab Lily pengertian.
“Apa kau lupa apa
yang kukatakan waktu itu?” tanya Lily dengan senyum manisnya.
“Goodbye are not
the end, goodbye are not forever. They simply mean, I will miss you until we
meet again. I believe that we will meet again one day.” Lanjutnya sambil
tersemyum penuh keyakinan.
“Akankah bisa seperti
itu? Kau akan tetap menjaga hatimu untukku, kan?” tanya JB, masih tampak tak
yakin.
“Harusnya aku yang
bicara seperti itu. Kau selalu dikelilingi wanita cantk.“ sahut Lily sewot.
“Hey, bukankah
sudah kubilang aku adalah pria yang setia?” JB membela diri.
“Well, kita lihat
saja nanti.” Canda Lily sambil tersenyum penuh arti.
“Kau tahu tidak?
Ada pepatah yang mengatakan, “Tak peduli berpisah sejauh apa pun, cinta sejati
tetap akan bertemu pada akhirnya. Bumi itu bulat, jadi ke manapun kita pergi,
kita akan kembali ke tempat semula.” Lanjutnya penuh keyakinan.
“Kau paham
maksudnya, kan?” tambahnya. JB mengangguk mengerti. Tapi tetap saja dia tidak
rela harus berpisah seperti ini.
“Kau harus ke
Vietnam besok pagi. Sebaiknya kita cepat kembali.” Usul Lily, mengingat jadwal
GOT7 yang padat. Lily baru saja akan beranjak pergi saat tiba-tiba JB menarik
lengannya dan memeluknya erat.
“Aku pasti akan
merindukanmu. Jangan lupa tulis pesan untukku.” Pinta JB tak rela. Lily
mengangguk di dadanya yang bidang.
“Sepertinya mimpi
indahku harus berakhir malam ini. Terbanglah tinggi, bintangku. Terbanglah
tinggi ke langit. Aku akan kembali mengagumimu dari jauh.” Bisik Lily lirih,
setetes air jatuh dari matanya.
“Apa yang kau
katakan? Bukankah kau bilang kita akan bertemu lagi suatu hari nanti?” protes
JB, sedikit menjauhkan tubuhnya dan menghapus airmata Lily.
“Jangan menangis.
Kau jelek jika menangis.” Gurau JB, mengucapkan kalimat JB di Dream High 2.
“Itu dialog JB di
Dream High 2.” Protes Lily dengan setengah senyuman, walau airmatanya masih mengalir.
“Bukankah aku
adalah JB? Jadi aku punya hak cipta untuk kalimat itu.” jawabnya percaya diri.
Lily tersenyum mendengarnya.
“Kau tahu?
Walaupun ada begitu banyak bintang di langit, bagiku hanya ada 1 bintang yang
bersinar terang dalam hatiku.” Ujar Lily dengan tatapan penuh cinta.
“GOT7?” tebak JB.
Lily menggeleng mantap.
“Im Jae Bum. You
are my star, the world brightest star.” Jawab Lily dengan tersenyum manis.
JB tersenyum mesra
lalu menundukkan wajahnya dan mencium bibir Lily dengan lembut, lama dan
hangat. Lily membalas ciuman itu dan mereka berciuman dengan bintang-bintang di
langit sebagai latar belakang mereka.
“Thank You for
being my most beautiful birthday gift. I Love You, Lily and I really do.” bisik
JB setelah ciuman itu berakhir.
“I believe that we will meet again
one day...” ujar Lily lirih.
“Right. You are my
star, the world brightest star. Finally, I decide to send you away, back up to
where you belong, in the galaxy, to be the shining star. In the galaxy, you are
destined to be the speck of sparkling dust in the night sky while I am fated to
be the speck dust on the ground.”
“Our paths were
never be across, just like how we were never meant for one another. Everything
merely went back to where it was supposed to be and where everyone expected to
be. My place has always been in the audience’s stand.” Ujar Lily dalam hati,
tanpa sadar airmatanya menetes pelan. Mimpi indahnya sudah berakhir dan
sekarang saatnya dia kembali ke alam nyata.
"I guess it is
time I woke up from this beautiful dream already. JB, thank you for giving me a
dream I never thought I would have.” Lanjut Lily dalam hati.
“Happy Birthday
once again for you, Jae Bum-ah...” ujar Lily seraya menyandarkan kepalanya di
bahu JB saat mereka kembali berjalan beriringan di sepanjang pantai Fulong,
Taiwan.
END