Jumat, 06 Januari 2017

Birthday Wish : Chapter 2 (GOT7’s JB Birthday Edition)



Author : Liliana Tan
Cast : 
Im Jae Bum (JB) as Himself 
Lily (OC) 
All GOT7 member as themself 
Supporting Cast : 
JB’s Mother 
GOT7’s Manager 

NOTE : PEMBAJAKAN DAN PLAGIATISME ADALAH KEJAHATAN HAK CIPTA. SAYA MUNGKIN TIDAK TAHU TAPI TUHAN TIDAK TIDUR.

“Birthday Wish : Chapter 2 (GOT7’s JB Birthday Edition)”




Chapter 2 : Birthday Wish

Malam itu, para member GOT7, Manajer dan Ibu JB serta beberapa pengawal berbadan besar dan bertubuh kekar tampak memasuki sebuah restoran di salah satu sudut kota Taipei. Mereka ke sana dalam rangka merayakan ulang tahun Leader GOT7, JB yang ke-24 tahun dengan makan-makan di sana.

Walau para member terlihat senang karena mereka bisa menikmati pesta kecil walau hanya sekedar makan-makan, tapi setidaknya ada sesuatu yang bisa mereka lakukan untuk merayakan ulang tahun Leader mereka.

JB tampak tersenyum saat menikmati makan malamnya, tapi tentu saja Ibunya tahu kalau senyum itu adalah senyum terpaksa. Yang sesungguhnya, putranya tetap bersedih karena gadis yang dicintainya tak ada di sisinya saat hari yang special ini.

JB hanya tersenyum tanpa ekspresi saat melihat kue ulang tahun untuknya disiapkan oleh pihak restoran tepat pukul 00.00 pada tanggal 6 Januari 2017. Dia tak bisa menyembunyikan raut kekecewaan di wajahnya. JB sangat berharap dia bisa merayakan hari ulang tahunnya bersama gadis itu, tapi apa daya, jarak dan waktu memisahkan mereka.

JB hanya memandang kue ulang tahun itu dengan sedih dan memandangnya sambil melamun. Para member hanya saling lirik saat JB hanya memandang kue ulang tahun itu dengan sedih.

“Jae Bum Hyung, tiup lilinnya.” Ujar Jin Young yang duduk tepat di depan JB. JB masih tak bereaksi, dia tampak tak bersemangat sama sekali. 
“Jae Bum-ah, teman-temanmu menunggu.” Ujar Sang Ibu sabar. Tetap tak ada respon dari sang Putra. 

“YYYYAAA! LEADER!! Cepat kembali kemari! Badanmu di sini tapi jiwamu melayang ke mana-mana.” Ujar Jackson seraya menepuk pundak JB, membuatnya tersadar dari lamunan.

“Ahhh iya...Aku harus tiup lilinnya.” Jawab JB linglung. 
“Tapi sebelumnya aku ingin membuat permohonan.” Lanjutnya lagi seraya mengatupkan kedua tangannya di depan dada dan mulai mengambil sikap berdoa. 
“Tentu. Itu harus. Make A wish first.” Jawab Mark.

Setelah beberapa menit berlalu, JB membuka matanya dan mulai meniup lilinnya. 
“Saengilchukkae hamnida...Saengilchukkae hamnida...Saranghaneun Jae Bum Hyung. Saengilchukkae Hamnida...” member GOT7 dan Ibu JB bernyanyi kompak mengiringi JB meniup kue ulang tahunnya yang ke-24. 

Note : Dalam perhitungan Korea, umur asli HARUS DITAMBAH SETAHUN !!! Kalau secara umum sih umurnya JB masih 23 tahun, pemirsa hehehe ^.^

“Selamat ulang tahun, putraku sayang. Kau adalah anugerah terindah yang pernah diberikan Tuhan pada Ibu.” Ujar Sang Ibu dengan sayang seraya memeluk ibunya erat. 

“Terima kasih, Ibu. Terima kasih sudah mengandung, melahirkan serta membesarkan aku hingga aku menjadi seperti sekarang.” Ujar JB tulus seraya balas memeluk ibunya.

Para member GOT7 dan Sang Manajer tampak terharu melihat adegan Ibu dan anak itu berpelukan. JB tersenyum berterima kasih lalu mulai memotong kuenya. Setelah sesi makan-makan dan memotong kue tart serta sedikit berfoto-foto, para member GOT7 kembali ke hotel mereka untuk beristirahat dan bersiap untuk kegiatan hari esok.

Begitu sampai di kamar hotelnya dan berganti pakaian, JB segera naik ke atas ranjangnya dan mengambil ponselnya.

“My Birthday Wish is you can be here with me...I Miss you so much, Lily.” Tulis JB di pesannya saat dia sudah berbaring di ranjang hotelnya yang empuk.

“Saengilchukkae hamnida Jae Bumie....Wish the best for you, my baby boy...” balas Lily di pesannya. Dia kemudian mengirim video message yang berisi gambar dia sedang memegang kue tart yang bergambar JB dengan angka 24 di atasnya.

“Hallo...Apa kau merindukan aku? Lihat! Aku siapkan kue ulang tahun special untukmu. Apa aku benar menuliskan angkanya? 24 tahun, kan? Hhmmm...Ini sudah 5 tahun sejak era Dream High 2. Kau tahu? Aku menyukaimu sejak melihatmu di Dream High 2. Kau sungguh mempesona. Kau sangat manis dan menggemaskan.” Ujar Lily dalam video yang direkamnya.

“Saat itu, bahkan mungkin hingga kini, aku selalu berharap kau dan Kang Sora bisa benar-benar menjadi pasangan. Kalian tampak seperti pasangan yang serasi. Aku tak suka Rian. Sungguh. Dia terlihat menyebalkan di mataku.” Lily melanjutkan kalimatnya sambil tertawa geli pada dirinya sendiri.

“Aku sempat sedih saat membaca berita bahwa Kang Sora sudah memiliki pacar, karena hanya dialah yang kurestui untuk menjadi pacarmu. Tapi siapa sangka takdir berkata lain. Kau justru berkata, kau suka padaku.” Lanjutnya lagi dengan malu-malu, masih dengan kue tart di tangannya.

Lily tampak manis dengan topi ultah di kepalanya dan dress berwarna kuning menyala, yang membuatnya tampak bercahaya dalam keremangan malam. 

“JB-ah, sampai sekarangpun aku masih merasa kau hanya mimpi bagiku, tak untuk jadi nyata. Tidak. Kau terlalu indah untuk jadi nyata.” Lanjutnya dengan mata berkaca-kaca.

“Kau tahu? Lama aku berpikir bagaimana mungkin seorang bintang idola sepertimu bisa jatuh cinta pada gadis sederhana sepertiku? Aku yang bukan siapa-siapa. Aku yang hanya salah satu dari jutaan fansmu di seluruh dunia. Aku yang hanya bertemu denganmu karena tak sengaja.” Lagi, suara Lily semakin pelan, dia tampak terharu sendiri saat mengatakannya.

“Lalu kemudian aku berpikir, mungkin di kehidupan sebelumnya aku adalah pahlawan yang sudah menyelamatkan sebuah negara. Itu sebabnya di kehidupan ini, Tuhan memberiku banyak sekali berkat. Bukankah ini hebat? Aku seperti sedang membaca Fanfiksi atau menonton Drama Korea. Mungkin takkan ada yang percaya jika aku menuliskan ini.” lanjut Lily lagi, kali ini dia tampak tertawa geli.

“JB-ah, terima kasih banyak. Terima kasih karena dari sekian banyak wanita cantik yang mengelilingimu, kau justru memilih gadis sederhana sepertiku. You are my star, the world brightest star. Saranghae Jae Bumie...Saengilchukkae Hamnida. Maafkan aku tidak bisa berada di sana saat hari ulang tahunmu. Aku benar-benar minta maaf.” Lanjut Lily seraya melambaikan tangan ke kamera yang sedang merekamnya.

JB hanya menonton video itu dengan mata berkaca-kaca karena terharu. Kekasihnya sangat manis. Andai saja gadis itu ada di sini, mungkin JB sudah langsung berlari dan memeluknya.

Beberapa saat kemudian Lily menyanyikan lagu ulang tahun untuk JB dengan ceria, “Saengilchukkae hamnida...Saengilchukkae hamnida...Saranghaneun Jae Bumie. Saengilchukkae Hamnida...” dan kemudian meniup lilinnya dengan tersenyum manis kepada kamera.

“Aku ingin berterima kasiih pada Tuhan yang telah menciptakanmu. Dan juga berterima kasih pada Ibumu yang sudah melahirkanmu, juga pada ayahmu yang telah membuatmu ada di dunia ini. Saranghae Jae Bumie...” lagi, Lily mengucapkan selamat dalam video itu dengan mata berkaca-kaca.

“Dan aku ingin berterima kasih pada Tuhan yang telah membuat kita bertemu. Even if I die tonight, I will go with no regret. But if I make it through, if I lives to see the day, I know that I was blessed. Thank you for loving me. I believe that we will meet again one day...For now, let’s meet in our dream.” ujar Lily mengakhiri video message-nya.

JB menghapus airmatanya yang menetes karena terharu, dia mencoba menghubungi gadis itu dan mengucapkan terima kasih tapi ponselnya telah mati. 
“Mungkinkah dia sudah tidur?” batin JB seraya melirik jam dinding di atas pintu. 

“Baiklah. Aku akan menghubunginya besok pagi.” Ujarnya memutuskan lalu bergumam pelan, “Terima kasih, sayang. Let’s meet in our dream.” Bisiknya pelan sebelum menarik selimutnya dan terlelap dalam mimpi.

To be continued...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar