First, Happy New
Year for all my readers. Happy New Year for GOT7. I hope 2017 will be GOT7’s
year, amin. Aku berdoa agar tahun 2017 bisa menjadi tahunnya GOT7, amin ^.^ Berhubung
author masih ingin berpasangan dengan Leader tampan dari GOT7 so author
memutuskan untuk membuat sekuel dari “Christmas Miracle” dan kali ini untuk spesial
Tahun Baru. Ada yang gak terima, protes, komentar? Maaf ya teman, simpan saja
makian kalian dalam hati, karena author tidak menerima makian atau protes
hehehe ^.^ I write want I want to write. Jadi bagi yang gak suka membaca cerita
antara Author dengan JB aka Jae Bum GOT7, Anda boleh kok segera pergi tanpa
perlu harus memaki. Author gak pernah memaksa orang untuk baca, kan? Hehehe ^.^
So, bagi yang penasaran dengan sekuelnya “Christmas Miracle” atau bagi yang ingin
merayakan Tahun Baru bersama GOT7, happy reading...
“Winter Wish – Chapter 1 (GOT7 New Year Edition)”
Chapter 1 : Dream Or Reality?
SBS Gayo Daejun 26.12.2016 Backstage...
“Terima kasih,
anak-anak. Penampilan kalian sangat bagus.” Ujar seorang pria setengah baya dan
berkacamata kepada 8 orang anak muda yang baru saja turun dari atas panggung
setelah melakukan performances mereka.
“GOT7, kalian
sangat keren. Terima kasih. Tak salah kalian menjadi anak kesayangan JYP.” Puji
pria setengah baya itu lagi pada 4 member GOT7 : JB, Jackson, Jin Young dan
Yugyeom yang turut serta dalam Special Stage SBS Gayo Daejun malam ini.
“Terima kasih
sudah mengundang kami.” Jawab Sang Leader, JB dengan rendah hati dengan
membungkukkan badannya sopan. Spontan ketiga membernya mengikuti Leader mereka
dan membungkuk mengucapkan terima kasih juga.
“Baiklah. Baiklah.
Kalian istirahat dan ganti kostum untuk pertunjukan selanjutnya.” Seru pria
setengah baya itu seraya menepuk punggung sang Leader. JB membungkuk sekali
lagi seraya memberi tanda pada ketiga membernya untuk berjalan mengikutinya
kembali ke kamar ganti.
“Aku benar-benar
gugup tadi. Aku takut jika tanganku tak sengaja menyentuh tubuh mereka atau
sejenisnya. Sebenarnya aku benar-benar malu tadi.” Ujar Jin Young, tak lama
setelah Yugyeom menutup pintu ruang ganti mereka.
“Aku bisa
melihatnya. Kau tampak kaku dan canggung saat couple dance dengan Yerin.
Tanganmu berada jauh sekali dari tubuhnya, seolah ada tembok pembatas di antara
kalian.” Jawab Jackson seraya mulai melepas jas merahnya dan menyampirkannya di
salah satu kursi di depan meja rias.
“Kalian saja
canggung apalagi aku, Hyung. Aku kan masih polos.” Seru Maknae Yugyeom, membuat
Jackson tersenyum geli mendengarnya.
“Kupikir maknae
kita sudah dewasa.” Goda Jin Young.
“Dewasa apanya?
Aku tak pernah berdekatan dengan wanita sebelumnya. Jantungku berdebar kencang
saat berada di atas panggung. Aku merasa seperti pria mesum saat harus berlutut
di depan para wanita itu dan tak sengaja memandang paha mereka.” Jawab Yugyeom
dengan wajah memerah.
Anak kecil yang
malang. Dia masih terlalu polos untuk merasakan nikmatnya dunia. (Lah? Loe
ngomong apaan sih thor? Wkwkwk ^.^ Abaikan)
“Kurasa hanya Jae
Bum Hyung yang tampak menikmati melakukan dance seksi bersama Yuju.” Goda
Yugyeom seraya melirik Leadernya yang sedari tadi tak bersuara karena sibuk
memegang ponsel di telinganya.
“Kurasa tidak.
Jae Bum Hyung hanya bertindak profesional. Dia juga tak menyentuh Yuju.
Tangannya berada sangat jauh dari tubuh gadis itu. Ditambah lagi, Jae Bum Hyung
menutup matanya dengan salah satu tangannya saat harus berlutut di depan para
wanita itu agar tak melihat paha mereka.” Bela Jin Young, menjelaskan apa yang
dilihatnya.
“Tapi di antara
kita bertiga, hanya Jae Bum Hyung yang tidak terlihat gugup sama sekali dan
tampak menari dengan asyik.” Jawab Jackson, entah pujian entah sindiran.
“Kurasa itu hanya
sebatas profesionalitas semata.” Lagi, Jin Young membela Leadernya.
“Kumohon cepat
angkat. Kau di mana? Apa kau salah paham dengan pertunjukan tadi?” terdengar JB
bergumam kesal di ponselnya. Hanya dia satu-satunya yang belum melepas
kostumnya karena masih sibuk dengan ponselnya.
“Jae Bum Hyung,
cepat ganti kostummu. Kita harus tampil sekali lagi.” Omel Jin Young karena
Leadernya tampak tak peduli padanya. Tak lama kemudian, ketiga member GOT7 yang
lain : Mark, Young Jae dan Bambam berjalan masuk dengan santai ke ruang ganti.
“Pertunjukan yang
hebat. Bagaimana rasanya dikelilingi paha seksi para wanita?” goda Mark pada
Jackson sambil tertawa.
“Kau pikir itu
lucu, Hyung? Aku gugup bukan kepalang.” Jawab Jackson menggerutu.
“Bukankah kalian bilang koreografinya mengharuskan tangan kalian mengelus
punggung para wanita itu dari rambut hingga ke paha? Tapi kenapa tadi yang
kulihat tangan kalian semua hanya mengambang di udara dan tak ada satupun yang
menyentuh tubuh mereka? Apa sebegitu menakutkan?” tanya Bambam ingin tahu.
“Kau coba saja
sendiri.” Ujar Yugyeom.
“Tapi Jae Bum
Hyung tampak nyaman dan menikmati saat menyentuh tubuh Lily. Kalian ingat
foto-foto itu, kan? Tangan Jae Bum Hyung selalu berada di tubuh gadis itu,
memeluk pinggangnya, membelai rambutnya, melingkarkan lengan di pundaknya atau
hanya sekedar menggenggam tangannya. Kupikir dia sudah biasa menyentuh wanita,
tapi kenapa tadi dia terlihat canggung?” ujar Bambam dengan sorot mata ingin
tahu.
“Terbiasa
menyentuh wanita apanya? Memang kapan kau pernah melihat Jae Bum Hyung
menyentuh tubuh wanita selain Lily? Hanya Lily satu-satunya wanita yang pernah
dia sentuh. Setidaknya itulah yang kulihat selama ini.” ujar Jin Young, walau
nada suaranya terdengar cemburu.
“Maksudku itu. Dia
kan sudah pernah menyentuh tubuh Lily, tapi kenapa dia tampak canggung saat
koreografi mengharuskannya menyentuh tubuh Yuju?” Bambam membela diri.
“Jika yang menari
bersama Jae Bum Hyung tadi adalah Lily, kurasa dia takkan keberatan menyentuhnya.
Tapi gadis itu bukan Lily, bukan gadis yang dia sukai. Pria yang baik takkan
sembarangan menyentuh tubuh wanita lain yang bukan pasangannya.” Jawab Jackson
menjelaskan.
“Haaahhh...Jadi
maksud Jackson Hyung adalah Jae Bum Hyung dan Lily sudah resmi pacaran?
Jeongmal?” Yugyeom berseru kaget mendengar penjelasan Jackson.
“Tutup mulutmu,
maknae! Kita bisa celaka.” Seru Mark waspada.
“Tapi bukankah
Dating Banned kita akan berakhir bulan depan? Itu berarti JYP tidak akan
melarang kita pacaran, kan?” ujar Young Jae seraya melirik kalender di atas
meja rias.
“JYP tidak
melarang, tapi bagaimana dengan Fans? Kita akan kehilangan separuh Fans jika
itu sampai terjadi.” Jawab Mark logis. Umumnya Fans memang tidak menyukai idola
mereka memiliki pacar.
“Kau benar, Hyung.”
Jawab Bambam.
“Kalau begitu Jae
Bum Hyung harus hati-hati.” Yugyeom berkomentar.
“Dia pasti tahu
itu.” lirik Jackson.
“Dia pasti salah
paham. Dia tak mau mengangkat teleponku. Ini menyebalkan.” JB tiba-tiba
berjalan ke arah mereka dengan tampang kacau dan kusut seraya membanting
ponselnya ke atas meja rias dan mulai melepas kostumnya dan menggantinya dengan
kostum untuk penampilan mereka selanjutnya.
“Apa kau sedang
bicara tentang Lily?” tanya Jin Young penuh selidik. JB mengangguk pelan
mengiyakan.
“Kalian benar
sudah pacaran?” tanya Jin Young lagi.
“Baru kemarin kami
resmi bersama.” Jawab JB lesu.
“Apa kami harus
mengucapkan selamat?” tanya Jackson dengan ekspresi lucu.
“Ah...pantas saja
kau terlihat canggung saat melakukan couple dance tadi dan menjaga tanganmu
sejauh mungkin dari Yuju.” Lanjut Jackson.
“Aku tak mau Lily
cemburu.” Jawab JB lesu.
“Tapi sepertinya
dia sudah terlanjur cemburu. Dia tak mau mengangkat teleponmu kan, Hyung?”
tanya Bambam yang hanya dijawab anggukan kepala pasrah oleh JB.
“Aku akan
mencarinya setelah pertunjukan nanti. Aku tak mau dicampakkan wanita lagi
seperti sebelumnya.” Ujar JB bertekad, teringat saat kelas 2 SMP dia pernah
ditolak oleh teman sekelasnya dan sejak itu dia tak pernah mau lagi berkencan
dengan wanita. Tidak. Hingga Lily tiba-tiba datang tanpa permisi dan menerobos
masuk ke dalam dunianya.
JB dengan cepat
mengganti kostumnya dan ingin menyimpan ponselnya dalam tas saat tiba-tiba
sebuah pesan masuk sedetik kemudian. JB segera meraih ponselnya dan tersenyum
senang saat melihat nama pengirimnya tapi senyumnya langsung lenyap saat
membaca isi pesannya.
“Dia sangat seksi
dan cantik. Kalian pasangan serasi.” Tulis Lily di pesan itu. Hanya itu. Tak
ada lagi yang lain. JB mengerang frustasi.
“Pasangan serasi
apanya? Ini menyebalkan. Aku berharap acara ini segera berakhir.” Ujar JB
kesal, dia segera menulis dengan cepat pesan balasannya.
“Aku ingin bertemu
denganmu. Ada sesuatu yang harus kujelaskan. Kami masih ada 1 penampilan lagi.
Aku akan menemuimu di sekolah setelah penampilan kami selesai.“ tulis JB di
pesannya.
“Haruskah kita
bertemu? Kupikir aku sudah tahu di mana posisiku. Tampillah sebaik mungkin. Aku
melihatmu dari sini.” Balas Lily di pesannya.
“Melihatku dari
sini?” ulang JB shock.
“Lily di sini?”
ulang Jin Young dengan mata berbinar.
“Dia ada di antara
para penonton?” tambahnya lagi. JB mengangguk seraya menatap Jin Young curiga.
“Kenapa kau tampak
senang?” tanya JB curiga.
“Bukan apa-apa.
Ayo! Bukankah berikutnya kita?” jawab Jin Young penuh tanda tanya.
“YYAAA!” JB ingin
mengatakan sesuatu tapi Jin Young telah lebih dulu keluar dari sana.
@@@@@@@
SBS Gayo Daejun
berakhir dengan sukses, semua artis yang terlibat dalam acara tersebut telah
melakukan tugas mereka dengan sempurna, termasuk GOT7 yang seperti biasa selalu
menawan hati semua Fansnya.
Setelah
pertunjukan selesai. JB dengan cepat mengganti kostumnya dan berlari pergi,
setelah sebelumnya berkata pada Manajernya, “Aku ada urusan mendadak yang
sangat penting. Ini menyangkut Ibuku. Aku akan kembali ke asrama sendiri. Tidak
perlu menungguku.” Lalu melesat pergi setelah sebelumnya memakai masker dan
mantel yang cukup tebal untuk menutupi wajahnya agar tidak dikenali.
JB menunggu dengan
gelisah seraya berjalan mondar-mandir di depan pintu gerbang asrama putri SMU
Ewha tempat Lily tinggal selama di Korea.
Dia menunggu
kekasihnya untuk pulang, karena walaupun Lily ada di antara kerumunan penonton
untuk melihat langsung pertunjukkannya malam ini, tapi tentu saja mereka tidak
bisa bertemu di tempat tersebut. Lily meminta JB menunggunya di sekolah jadi di
sinilah dia sekarang, menunggu dengan gelisah hingga kekasihnya datang.
“Apa mungkin tak
ada bus saat tengah malam? Seharusnya dia pulang denganku saja. Bagaimana jika
terjadi sesuatu padanya dalam perjalanan pulang?” mendadak JB menjadi panik
saat membayangkan seorang gadis pulang sendirian di tengah malam seperti ini.
JB berkali-kali
mengecek arlojinya dengan gelisah. Dia baru saja akan meraih ponselnya untuk
menelpon gadis itu saat tiba-tiba sebuah suara mengagetkannya.
“Apa kau sudah
lama menunggu?” tanya sebuah suara seorang gadis dengan lembut.
JB menoleh spontan
ke arah suara itu dan senyumnya langsung mengembang saat melihat seseorang
yang dinantinya sedang berdiri di hadapannya.
“Aku khawatir
sekali. Aku takut terjadi sesuatu padamu dalam perjalanan pulang kemari.” Ujar
JB segera berlari menghampiri kekasihnya dan memeluknya erat.
Lily terdiam. Jantungnya
berdetak kencang melihat reaksi JB yang langsung memeluknya tanpa aba-aba. Dan
suara itu, suara yang berbisik lembut di telinganya dan mengatakan bahwa dia
sangat khawatir membuat Lily tersentuh mendengarnya.
JB yang awalnya
merasa sangat kedinginan, mendadak merasakan kehangatan dalam hatinya saat dia
memeluk gadis itu. Rasanya sangat nyaman, hangat dan menenangkan. Rasanya
seperti dia telah menemukan tempat untuk pulang.
Perlahan Lily
mengangkat tangannya dan membalas pelukan itu. Mereka berdua berpelukan erat di
tengah udara dingin bulan Desember dan di tengah salju yang turun ringan dari
langit. JB tersenyum lucu saat merasakan jantung Lily berdetak sangat kencang
dan tubuhnya sedikit gemetar.
“Aku baik-baik saja. Tak perlu khawatir. Ini Korea bukan Indonesia. Jika di
Indonesia, mungkin aku sudah menjadi santapan para pemerkosa.” Canda Lily. Dia
bermaksud ingin membuat JB tak khawatir lagi, tapi justru kalimatnya membuat JB
semakin cemas setengah hidup.
“Apa Indonesia
begitu tidak aman?” tanyanya khawatir seraya menjauhkan tubuh mereka dan
menatap mata Lily dengan dalam.
“Tidak aman untuk
seorang wanita pulang sendirian di malam hari. Itu sebabnya aku tak berani
keluar di malam hari. Setiap pulang kerja, aku langsung pulang ke rumah dan tak
pernah mampir ke tempat lain.” Jawab Lily dengan jujur.
JB terdiam sesaat
lalu kemudian menggandeng tangannya dan membimbingnya untuk duduk di salah satu
bangku taman di depan asrama putri SMU Ewha.
“Apa kau tidak mau
menerima tawaran kepala sekolah Kim untuk bekerja di sini? Apa kau harus
kembali ke Indonesia?” suara JB terdengar tak rela.
“Aku sedang
mempertimbangkannya.” Jawab Lily jujur.
“Kau punya
pekerjaan dan juga tempat tinggal di sini, kan? Ibuku ingin kau tinggal
bersamanya. Tapi jika kau merasa tak nyaman, asrama sekolah Ewha juga
menerimamu dengan tangan terbuka. Apalagi yang kau takutkan?” tanya JB,
berusaha membujuk kekasihnya agar tak kembali ke negaranya.
“Aku akan
memikirkannya.” Jawab Lily dengan senyum terpaksa. JB tahu Lily tak ingin
membicarakan hal itu saat ini, jadi dia berusaha untuk mengerti.
“Dating Banned-ku
akan berakhir bulan depan. Jadi JYP tidak akan melarang kami untuk pacaran.”
Ujar JB menjelaskan. Hanya untuk berjaga-jaga jika Lily menggunakan alasan ini
untuk pergi meninggalkannya. Lily mengangguk pelan.
“Aku tahu. Aku
tahu segalanya tentang grupmu. Tapi bukan itu masalahnya. Aku hanya takut aku
akan menghancurkan hati jutaan Ahgase di dunia. Rasanya sangat egois jika aku
menghancurkan impian mereka semua.” Jawab Lily baik hati.
“Lalu? Aku hanya
seorang JB, aku tidak mungkin menikahi jutaan wanita itu, kan? Walau mereka
berkata mereka menyukaiku, suatu saat nanti mereka juga akan menikah dengan
orang lain. Dan aku juga tidak mungkin single selamanya.” Jawab JB logis. Fakta
yang masuk akal walau terdengar menyakitkan.
“Begitu juga
denganku. Walau aku berkata aku menyukaimu, mungkin suatu hari nanti aku juga
akan menikah dengan orang lain. Karena aku adalah bagian dari para fans itu.”
jawab Lily menerawang. Dia tidak menyadari bahwa kata-katanya telah menikam
hati JB bagai belati.
“KAU BILANG APA?”
JB bertanya shock mendengar kata-kata kekasihnya.
“Kau akan menikah
dengan orang lain?” lanjutnya dengan berat hati.
Lily menoleh ke
arah JB saat menyadari bahwa kalimatnya telah memberi shock therapy yang sangat
besar di hati pria itu.
“Bukan begitu.
Dulu aku berpikir seperti itu karena kau adalah idolaku. Kau terlalu jauh untuk
kuraih. Terlalu tinggi. Kau terbang terlalu tinggi. Kupikir bisa bertemu dalam
Fanmeeting, bagiku itu sudah seperti mimpi. Aku tak berani berharap terlalu
tinggi.” Jawab Lily menjelaskan.
“Tapi itu dulu,
jauh sebelum aku bertemu denganmu...” lanjutnya lagi dengan hati berdebar
kencang. JB terdiam mendengarkan. Dia tidak tahu harus lega atau khawatir
mendengarnya.
“Bagaimana dengan
sekarang? Apa kau masih merasa ini bagaikan mimpi?” tanya JB ingin tahu.
“Aku duduk di
sampingmu. Aku ada di sini bersamamu. Dan aku sudah berkata aku menyukaimu. Apa
kau tetap tak percaya ini semua nyata?” lanjut JB berusaha mengerti.
Lily tersenyum
ringan seraya memandang butiran salju di hadapannya. “Apa Keajaiban Natalnya
masih berlaku? Kupikir saat hari Natal sudah berakhir, semua mimpi indah ini akan
berakhir juga. Kupikir saat aku membuka mata di pagi hari setelah hari Natal
berakhir, aku akan terbangun di kamarku sendiri di Indonesia. Tapi begitu terkejutnya
aku saat aku menyadari aku benar-benar ada di Korea.” Ujar Lily sambil
tersenyum lucu pada dirinya sendiri.
Dia menoleh pada
JB yang duduk di sampingnya lalu menatapnya dengan penuh rasa ingin tahu.
Tatapan mata yang lembut dan hangat, tapi penuh keingintahuan yang membuat JB
ingin sekali merengkuh gadis itu dan memeluknya erat.
“Jangan menatapku
seperti itu. Kau membuatku ingin...” JB mendadak gugup saat Lily menatapnya
seperti itu, kali ini jantungnya yang berdetak lebih cepat dari seharusnya.
“Apa kau nyata?
Benarkah kau nyata dan bukan hanya mimpiku saja? Ini sulit dipercaya.” Lily
bertanya dengan tatapan matanya yang polos dan penuh keingintahuan seraya
mengangkat tangan kirinya karena tangan kanannya masih terluka, dan membelai
pipi JB dengan lembut.
“Hentikan, Lily!
Jangan membuatku ingin...” lagi, JB berkata dengan gugup. Tapi belum sempat JB
melanjutkan kalimatnya, Lily telah terlebih dulu mendaratkan ciuman manis di
bibirnya.
JB terkejut pada
awalnya namun dia tersenyum hangat dan menikmati ciuman itu, dan membiarkan
Lily melakukan apa pun yang diinginkannya. Toh dia juga menyukai ini.
Tapi saat JB
berharap ciuman itu bertahan selamanya, Lily spontan menarik dirinya dengan
terkejut. Dia menutup mulutnya dengan tangan kirinya dan berseru tertahan, “Kau
benar-benar nyata? Bibirmu terasa sangat nyata. Jadi ini benar-benar bukan
mimpi, kan?” Lily bertanya dengan ekspresi yang lucu, membuat JB tak tahu harus
menangis atau tertawa.
“Ya ampun. Nona
Lily, ini memang nyata. Aku ada di sampingmu sekarang dan kau baru saja
menciumku.” Jawab JB. Dia sudah kehabisan akal bagaimana menyakinkan Lily bahwa
ini bukan hanya mimpi semata.
“Tunggu! Atau kau
bukan JB GOT7 yang sebenarnya? Jangan-jangan kau mengubah wajahmu mirip dia?
Hei, penipu! Kau sudah mengambil untung dariku, kau tahu itu?” Lily mendadak
berseru marah dan mengerucutkan bibirnya cute.
“Ya ampun, sayang.
Kau terlalu banyak bicara.” Ujar JB terkikik geli lalu meraih wajah Lily dan
menciumnya sekali lagi. Kali ini lebih bergairah dari sebelumnya. Lily
tersentak kaget karena ciuman itu menjadi lebih panas dari sebelumnya.
JB mengangkat
tubuh Lily dan mendudukkannya di pangkuannya. Tanpa sadar Lily mengalungkan
lengan kirinya yang tidak terluka di leher JB dan membalas ciuman itu. Mereka saling
melumat dan mencumbu pasangan masing-masing.
Tiba-tiba saja seseorang memergoki mereka.
“Oh Ya Tuhan. Apa
yang kalian lakukan?” seru seseorang yang tiba-tiba saja muncul di belakang
sana dan menatap tak percaya.
To be continued...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar