Minggu, 01 Januari 2017

Winter Wish – Chapter 1 (GOT7 New Year Edition)



First, Happy New Year for all my readers. Happy New Year for GOT7. I hope 2017 will be GOT7’s year, amin. Aku berdoa agar tahun 2017 bisa menjadi tahunnya GOT7, amin ^.^ Berhubung author masih ingin berpasangan dengan Leader tampan dari GOT7 so author memutuskan untuk membuat sekuel dari “Christmas Miracle” dan kali ini untuk spesial Tahun Baru. Ada yang gak terima, protes, komentar? Maaf ya teman, simpan saja makian kalian dalam hati, karena author tidak menerima makian atau protes hehehe ^.^ I write want I want to write. Jadi bagi yang gak suka membaca cerita antara Author dengan JB aka Jae Bum GOT7, Anda boleh kok segera pergi tanpa perlu harus memaki. Author gak pernah memaksa orang untuk baca, kan? Hehehe ^.^ So, bagi yang penasaran dengan sekuelnya “Christmas Miracle” atau bagi yang ingin merayakan Tahun Baru bersama GOT7, happy reading...

“Winter Wish – Chapter 1 (GOT7 New Year Edition)”





Chapter 1 : Dream Or Reality?

SBS Gayo Daejun 26.12.2016 Backstage... 
“Terima kasih, anak-anak. Penampilan kalian sangat bagus.” Ujar seorang pria setengah baya dan berkacamata kepada 8 orang anak muda yang baru saja turun dari atas panggung setelah melakukan performances mereka.

“GOT7, kalian sangat keren. Terima kasih. Tak salah kalian menjadi anak kesayangan JYP.” Puji pria setengah baya itu lagi pada 4 member GOT7 : JB, Jackson, Jin Young dan Yugyeom yang turut serta dalam Special Stage SBS Gayo Daejun malam ini.

“Terima kasih sudah mengundang kami.” Jawab Sang Leader, JB dengan rendah hati dengan membungkukkan badannya sopan. Spontan ketiga membernya mengikuti Leader mereka dan membungkuk mengucapkan terima kasih juga.

“Baiklah. Baiklah. Kalian istirahat dan ganti kostum untuk pertunjukan selanjutnya.” Seru pria setengah baya itu seraya menepuk punggung sang Leader. JB membungkuk sekali lagi seraya memberi tanda pada ketiga membernya untuk berjalan mengikutinya kembali ke kamar ganti.

“Aku benar-benar gugup tadi. Aku takut jika tanganku tak sengaja menyentuh tubuh mereka atau sejenisnya. Sebenarnya aku benar-benar malu tadi.” Ujar Jin Young, tak lama setelah Yugyeom menutup pintu ruang ganti mereka.

“Aku bisa melihatnya. Kau tampak kaku dan canggung saat couple dance dengan Yerin. Tanganmu berada jauh sekali dari tubuhnya, seolah ada tembok pembatas di antara kalian.” Jawab Jackson seraya mulai melepas jas merahnya dan menyampirkannya di salah satu kursi di depan meja rias.

“Kalian saja canggung apalagi aku, Hyung. Aku kan masih polos.” Seru Maknae Yugyeom, membuat Jackson tersenyum geli mendengarnya. 
“Kupikir maknae kita sudah dewasa.” Goda Jin Young.

“Dewasa apanya? Aku tak pernah berdekatan dengan wanita sebelumnya. Jantungku berdebar kencang saat berada di atas panggung. Aku merasa seperti pria mesum saat harus berlutut di depan para wanita itu dan tak sengaja memandang paha mereka.” Jawab Yugyeom dengan wajah memerah.

Anak kecil yang malang. Dia masih terlalu polos untuk merasakan nikmatnya dunia. (Lah? Loe ngomong apaan sih thor? Wkwkwk ^.^ Abaikan)

“Kurasa hanya Jae Bum Hyung yang tampak menikmati melakukan dance seksi bersama Yuju.” Goda Yugyeom seraya melirik Leadernya yang sedari tadi tak bersuara karena sibuk memegang ponsel di telinganya.

“Kurasa tidak. Jae Bum Hyung hanya bertindak profesional. Dia juga tak menyentuh Yuju. Tangannya berada sangat jauh dari tubuh gadis itu. Ditambah lagi, Jae Bum Hyung menutup matanya dengan salah satu tangannya saat harus berlutut di depan para wanita itu agar tak melihat paha mereka.” Bela Jin Young, menjelaskan apa yang dilihatnya.


“Tapi di antara kita bertiga, hanya Jae Bum Hyung yang tidak terlihat gugup sama sekali dan tampak menari dengan asyik.” Jawab Jackson, entah pujian entah sindiran. 
“Kurasa itu hanya sebatas profesionalitas semata.” Lagi, Jin Young membela Leadernya.

“Kumohon cepat angkat. Kau di mana? Apa kau salah paham dengan pertunjukan tadi?” terdengar JB bergumam kesal di ponselnya. Hanya dia satu-satunya yang belum melepas kostumnya karena masih sibuk dengan ponselnya.

“Jae Bum Hyung, cepat ganti kostummu. Kita harus tampil sekali lagi.” Omel Jin Young karena Leadernya tampak tak peduli padanya. Tak lama kemudian, ketiga member GOT7 yang lain : Mark, Young Jae dan Bambam berjalan masuk dengan santai ke ruang ganti.

“Pertunjukan yang hebat. Bagaimana rasanya dikelilingi paha seksi para wanita?” goda Mark pada Jackson sambil tertawa. 
“Kau pikir itu lucu, Hyung? Aku gugup bukan kepalang.” Jawab Jackson menggerutu. 

“Bukankah kalian bilang koreografinya mengharuskan tangan kalian mengelus punggung para wanita itu dari rambut hingga ke paha? Tapi kenapa tadi yang kulihat tangan kalian semua hanya mengambang di udara dan tak ada satupun yang menyentuh tubuh mereka? Apa sebegitu menakutkan?” tanya Bambam ingin tahu.

“Kau coba saja sendiri.” Ujar Yugyeom. 
“Tapi Jae Bum Hyung tampak nyaman dan menikmati saat menyentuh tubuh Lily. Kalian ingat foto-foto itu, kan? Tangan Jae Bum Hyung selalu berada di tubuh gadis itu, memeluk pinggangnya, membelai rambutnya, melingkarkan lengan di pundaknya atau hanya sekedar menggenggam tangannya. Kupikir dia sudah biasa menyentuh wanita, tapi kenapa tadi dia terlihat canggung?” ujar Bambam dengan sorot mata ingin tahu.

“Terbiasa menyentuh wanita apanya? Memang kapan kau pernah melihat Jae Bum Hyung menyentuh tubuh wanita selain Lily? Hanya Lily satu-satunya wanita yang pernah dia sentuh. Setidaknya itulah yang kulihat selama ini.” ujar Jin Young, walau nada suaranya terdengar cemburu.

“Maksudku itu. Dia kan sudah pernah menyentuh tubuh Lily, tapi kenapa dia tampak canggung saat koreografi mengharuskannya menyentuh tubuh Yuju?” Bambam membela diri.

“Jika yang menari bersama Jae Bum Hyung tadi adalah Lily, kurasa dia takkan keberatan menyentuhnya. Tapi gadis itu bukan Lily, bukan gadis yang dia sukai. Pria yang baik takkan sembarangan menyentuh tubuh wanita lain yang bukan pasangannya.” Jawab Jackson menjelaskan.

“Haaahhh...Jadi maksud Jackson Hyung adalah Jae Bum Hyung dan Lily sudah resmi pacaran? Jeongmal?” Yugyeom berseru kaget mendengar penjelasan Jackson.

“Tutup mulutmu, maknae! Kita bisa celaka.” Seru Mark waspada. 
“Tapi bukankah Dating Banned kita akan berakhir bulan depan? Itu berarti JYP tidak akan melarang kita pacaran, kan?” ujar Young Jae seraya melirik kalender di atas meja rias.

“JYP tidak melarang, tapi bagaimana dengan Fans? Kita akan kehilangan separuh Fans jika itu sampai terjadi.” Jawab Mark logis. Umumnya Fans memang tidak menyukai idola mereka memiliki pacar.

“Kau benar, Hyung.” Jawab Bambam. 
“Kalau begitu Jae Bum Hyung harus hati-hati.” Yugyeom berkomentar. 
“Dia pasti tahu itu.” lirik Jackson.

“Dia pasti salah paham. Dia tak mau mengangkat teleponku. Ini menyebalkan.” JB tiba-tiba berjalan ke arah mereka dengan tampang kacau dan kusut seraya membanting ponselnya ke atas meja rias dan mulai melepas kostumnya dan menggantinya dengan kostum untuk penampilan mereka selanjutnya.

“Apa kau sedang bicara tentang Lily?” tanya Jin Young penuh selidik. JB mengangguk pelan mengiyakan. 
“Kalian benar sudah pacaran?” tanya Jin Young lagi. 
“Baru kemarin kami resmi bersama.” Jawab JB lesu.

“Apa kami harus mengucapkan selamat?” tanya Jackson dengan ekspresi lucu. 
“Ah...pantas saja kau terlihat canggung saat melakukan couple dance tadi dan menjaga tanganmu sejauh mungkin dari Yuju.” Lanjut Jackson.

“Aku tak mau Lily cemburu.” Jawab JB lesu. 
“Tapi sepertinya dia sudah terlanjur cemburu. Dia tak mau mengangkat teleponmu kan, Hyung?” tanya Bambam yang hanya dijawab anggukan kepala pasrah oleh JB.

“Aku akan mencarinya setelah pertunjukan nanti. Aku tak mau dicampakkan wanita lagi seperti sebelumnya.” Ujar JB bertekad, teringat saat kelas 2 SMP dia pernah ditolak oleh teman sekelasnya dan sejak itu dia tak pernah mau lagi berkencan dengan wanita. Tidak. Hingga Lily tiba-tiba datang tanpa permisi dan menerobos masuk ke dalam dunianya.

JB dengan cepat mengganti kostumnya dan ingin menyimpan ponselnya dalam tas saat tiba-tiba sebuah pesan masuk sedetik kemudian. JB segera meraih ponselnya dan tersenyum senang saat melihat nama pengirimnya tapi senyumnya langsung lenyap saat membaca isi pesannya.

“Dia sangat seksi dan cantik. Kalian pasangan serasi.” Tulis Lily di pesan itu. Hanya itu. Tak ada lagi yang lain. JB mengerang frustasi.

“Pasangan serasi apanya? Ini menyebalkan. Aku berharap acara ini segera berakhir.” Ujar JB kesal, dia segera menulis dengan cepat pesan balasannya. 

“Aku ingin bertemu denganmu. Ada sesuatu yang harus kujelaskan. Kami masih ada 1 penampilan lagi. Aku akan menemuimu di sekolah setelah penampilan kami selesai.“ tulis JB di pesannya.

“Haruskah kita bertemu? Kupikir aku sudah tahu di mana posisiku. Tampillah sebaik mungkin. Aku melihatmu dari sini.” Balas Lily di pesannya.

“Melihatku dari sini?” ulang JB shock. 
“Lily di sini?” ulang Jin Young dengan mata berbinar. 
“Dia ada di antara para penonton?” tambahnya lagi. JB mengangguk seraya menatap Jin Young curiga. 
“Kenapa kau tampak senang?” tanya JB curiga. 
“Bukan apa-apa. Ayo! Bukankah berikutnya kita?” jawab Jin Young penuh tanda tanya. 
“YYAAA!” JB ingin mengatakan sesuatu tapi Jin Young telah lebih dulu keluar dari sana.

@@@@@@@

SBS Gayo Daejun berakhir dengan sukses, semua artis yang terlibat dalam acara tersebut telah melakukan tugas mereka dengan sempurna, termasuk GOT7 yang seperti biasa selalu menawan hati semua Fansnya.

Setelah pertunjukan selesai. JB dengan cepat mengganti kostumnya dan berlari pergi, setelah sebelumnya berkata pada Manajernya, “Aku ada urusan mendadak yang sangat penting. Ini menyangkut Ibuku. Aku akan kembali ke asrama sendiri. Tidak perlu menungguku.” Lalu melesat pergi setelah sebelumnya memakai masker dan mantel yang cukup tebal untuk menutupi wajahnya agar tidak dikenali.

JB menunggu dengan gelisah seraya berjalan mondar-mandir di depan pintu gerbang asrama putri SMU Ewha tempat Lily tinggal selama di Korea.

Dia menunggu kekasihnya untuk pulang, karena walaupun Lily ada di antara kerumunan penonton untuk melihat langsung pertunjukkannya malam ini, tapi tentu saja mereka tidak bisa bertemu di tempat tersebut. Lily meminta JB menunggunya di sekolah jadi di sinilah dia sekarang, menunggu dengan gelisah hingga kekasihnya datang.

“Apa mungkin tak ada bus saat tengah malam? Seharusnya dia pulang denganku saja. Bagaimana jika terjadi sesuatu padanya dalam perjalanan pulang?” mendadak JB menjadi panik saat membayangkan seorang gadis pulang sendirian di tengah malam seperti ini.

JB berkali-kali mengecek arlojinya dengan gelisah. Dia baru saja akan meraih ponselnya untuk menelpon gadis itu saat tiba-tiba sebuah suara mengagetkannya.

“Apa kau sudah lama menunggu?” tanya sebuah suara seorang gadis dengan lembut. 
JB menoleh spontan ke arah suara itu dan senyumnya langsung mengembang saat melihat seseorang yang dinantinya sedang berdiri di hadapannya.

“Aku khawatir sekali. Aku takut terjadi sesuatu padamu dalam perjalanan pulang kemari.” Ujar JB segera berlari menghampiri kekasihnya dan memeluknya erat.

Lily terdiam. Jantungnya berdetak kencang melihat reaksi JB yang langsung memeluknya tanpa aba-aba. Dan suara itu, suara yang berbisik lembut di telinganya dan mengatakan bahwa dia sangat khawatir membuat Lily tersentuh mendengarnya.

JB yang awalnya merasa sangat kedinginan, mendadak merasakan kehangatan dalam hatinya saat dia memeluk gadis itu. Rasanya sangat nyaman, hangat dan menenangkan. Rasanya seperti dia telah menemukan tempat untuk pulang.

Perlahan Lily mengangkat tangannya dan membalas pelukan itu. Mereka berdua berpelukan erat di tengah udara dingin bulan Desember dan di tengah salju yang turun ringan dari langit. JB tersenyum lucu saat merasakan jantung Lily berdetak sangat kencang dan tubuhnya sedikit gemetar. 

“Aku baik-baik saja. Tak perlu khawatir. Ini Korea bukan Indonesia. Jika di Indonesia, mungkin aku sudah menjadi santapan para pemerkosa.” Canda Lily. Dia bermaksud ingin membuat JB tak khawatir lagi, tapi justru kalimatnya membuat JB semakin cemas setengah hidup.

“Apa Indonesia begitu tidak aman?” tanyanya khawatir seraya menjauhkan tubuh mereka dan menatap mata Lily dengan dalam.

“Tidak aman untuk seorang wanita pulang sendirian di malam hari. Itu sebabnya aku tak berani keluar di malam hari. Setiap pulang kerja, aku langsung pulang ke rumah dan tak pernah mampir ke tempat lain.” Jawab Lily dengan jujur.

JB terdiam sesaat lalu kemudian menggandeng tangannya dan membimbingnya untuk duduk di salah satu bangku taman di depan asrama putri SMU Ewha.

“Apa kau tidak mau menerima tawaran kepala sekolah Kim untuk bekerja di sini? Apa kau harus kembali ke Indonesia?” suara JB terdengar tak rela. 
“Aku sedang mempertimbangkannya.” Jawab Lily jujur.

“Kau punya pekerjaan dan juga tempat tinggal di sini, kan? Ibuku ingin kau tinggal bersamanya. Tapi jika kau merasa tak nyaman, asrama sekolah Ewha juga menerimamu dengan tangan terbuka. Apalagi yang kau takutkan?” tanya JB, berusaha membujuk kekasihnya agar tak kembali ke negaranya.

“Aku akan memikirkannya.” Jawab Lily dengan senyum terpaksa. JB tahu Lily tak ingin membicarakan hal itu saat ini, jadi dia berusaha untuk mengerti.

“Dating Banned-ku akan berakhir bulan depan. Jadi JYP tidak akan melarang kami untuk pacaran.” Ujar JB menjelaskan. Hanya untuk berjaga-jaga jika Lily menggunakan alasan ini untuk pergi meninggalkannya. Lily mengangguk pelan.

“Aku tahu. Aku tahu segalanya tentang grupmu. Tapi bukan itu masalahnya. Aku hanya takut aku akan menghancurkan hati jutaan Ahgase di dunia. Rasanya sangat egois jika aku menghancurkan impian mereka semua.” Jawab Lily baik hati.

“Lalu? Aku hanya seorang JB, aku tidak mungkin menikahi jutaan wanita itu, kan? Walau mereka berkata mereka menyukaiku, suatu saat nanti mereka juga akan menikah dengan orang lain. Dan aku juga tidak mungkin single selamanya.” Jawab JB logis. Fakta yang masuk akal walau terdengar menyakitkan.

“Begitu juga denganku. Walau aku berkata aku menyukaimu, mungkin suatu hari nanti aku juga akan menikah dengan orang lain. Karena aku adalah bagian dari para fans itu.” jawab Lily menerawang. Dia tidak menyadari bahwa kata-katanya telah menikam hati JB bagai belati.

“KAU BILANG APA?” JB bertanya shock mendengar kata-kata kekasihnya. 
“Kau akan menikah dengan orang lain?” lanjutnya dengan berat hati.

Lily menoleh ke arah JB saat menyadari bahwa kalimatnya telah memberi shock therapy yang sangat besar di hati pria itu.

“Bukan begitu. Dulu aku berpikir seperti itu karena kau adalah idolaku. Kau terlalu jauh untuk kuraih. Terlalu tinggi. Kau terbang terlalu tinggi. Kupikir bisa bertemu dalam Fanmeeting, bagiku itu sudah seperti mimpi. Aku tak berani berharap terlalu tinggi.” Jawab Lily menjelaskan.

“Tapi itu dulu, jauh sebelum aku bertemu denganmu...” lanjutnya lagi dengan hati berdebar kencang. JB terdiam mendengarkan. Dia tidak tahu harus lega atau khawatir mendengarnya.

“Bagaimana dengan sekarang? Apa kau masih merasa ini bagaikan mimpi?” tanya JB ingin tahu. 
“Aku duduk di sampingmu. Aku ada di sini bersamamu. Dan aku sudah berkata aku menyukaimu. Apa kau tetap tak percaya ini semua nyata?” lanjut JB berusaha mengerti.

Lily tersenyum ringan seraya memandang butiran salju di hadapannya. “Apa Keajaiban Natalnya masih berlaku? Kupikir saat hari Natal sudah berakhir, semua mimpi indah ini akan berakhir juga. Kupikir saat aku membuka mata di pagi hari setelah hari Natal berakhir, aku akan terbangun di kamarku sendiri di Indonesia. Tapi begitu terkejutnya aku saat aku menyadari aku benar-benar ada di Korea.” Ujar Lily sambil tersenyum lucu pada dirinya sendiri.

Dia menoleh pada JB yang duduk di sampingnya lalu menatapnya dengan penuh rasa ingin tahu. Tatapan mata yang lembut dan hangat, tapi penuh keingintahuan yang membuat JB ingin sekali merengkuh gadis itu dan memeluknya erat.

“Jangan menatapku seperti itu. Kau membuatku ingin...” JB mendadak gugup saat Lily menatapnya seperti itu, kali ini jantungnya yang berdetak lebih cepat dari seharusnya.

“Apa kau nyata? Benarkah kau nyata dan bukan hanya mimpiku saja? Ini sulit dipercaya.” Lily bertanya dengan tatapan matanya yang polos dan penuh keingintahuan seraya mengangkat tangan kirinya karena tangan kanannya masih terluka, dan membelai pipi JB dengan lembut.

“Hentikan, Lily! Jangan membuatku ingin...” lagi, JB berkata dengan gugup. Tapi belum sempat JB melanjutkan kalimatnya, Lily telah terlebih dulu mendaratkan ciuman manis di bibirnya.

JB terkejut pada awalnya namun dia tersenyum hangat dan menikmati ciuman itu, dan membiarkan Lily melakukan apa pun yang diinginkannya. Toh dia juga menyukai ini.

Tapi saat JB berharap ciuman itu bertahan selamanya, Lily spontan menarik dirinya dengan terkejut. Dia menutup mulutnya dengan tangan kirinya dan berseru tertahan, “Kau benar-benar nyata? Bibirmu terasa sangat nyata. Jadi ini benar-benar bukan mimpi, kan?” Lily bertanya dengan ekspresi yang lucu, membuat JB tak tahu harus menangis atau tertawa.

“Ya ampun. Nona Lily, ini memang nyata. Aku ada di sampingmu sekarang dan kau baru saja menciumku.” Jawab JB. Dia sudah kehabisan akal bagaimana menyakinkan Lily bahwa ini bukan hanya mimpi semata.

“Tunggu! Atau kau bukan JB GOT7 yang sebenarnya? Jangan-jangan kau mengubah wajahmu mirip dia? Hei, penipu! Kau sudah mengambil untung dariku, kau tahu itu?” Lily mendadak berseru marah dan mengerucutkan bibirnya cute.

“Ya ampun, sayang. Kau terlalu banyak bicara.” Ujar JB terkikik geli lalu meraih wajah Lily dan menciumnya sekali lagi. Kali ini lebih bergairah dari sebelumnya. Lily tersentak kaget karena ciuman itu menjadi lebih panas dari sebelumnya.

JB mengangkat tubuh Lily dan mendudukkannya di pangkuannya. Tanpa sadar Lily mengalungkan lengan kirinya yang tidak terluka di leher JB dan membalas ciuman itu. Mereka saling melumat dan mencumbu pasangan masing-masing.

CUT !!!!!!!!! Baca di Wattpad aja ya kalau mau versi lengkap !!! Follow me : @lilianatan1708  

Tiba-tiba saja seseorang memergoki mereka. 
“Oh Ya Tuhan. Apa yang kalian lakukan?” seru seseorang yang tiba-tiba saja muncul di belakang sana dan menatap tak percaya.

To be continued...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar