Selasa, 23 Desember 2014

(Teaser) I Cook The Haters For You : Chapter 2

The Bloody Lily, mungkin tidak salah jika saya memberi judul lain dari Novel ini dengan "The Bloody Lily", karena memang bunga Lily putih yang cantik itu kini berubah menjadi bunga yang melambangkan kematian. Siapapun penerimanya, dialah korban berikutnya! Hhhmm...apakah kini bunga Lily putih tersebut ada disekitar anda? Jika iya, maka berhati-hatilah, karena mungkin pembunuh itu sedang mengincar Anda sekarang hehehe =)

"Chapter 2 : You Are Next!"




Nathalie Jung mencengkeram kotak hadiahnya dengan gemetar, dia masih belum membukanya.

“Aku ingin lihat.” Tiba-tiba seseorang dari mereka berkata lalu segera berlari meninggalkan kelas itu diikuti yang lain. Dalam sekejap ruangan kelas itu menjadi kosong, semua orang berlari ke tempat kejadian perkara untuk mencari tahu yang sebenarnya.

Semua, kecuali Nathalie Jung yang tetap terdiam di tempatnya. Semua temannya berlari keluar tapi dia justru terdiam disini, mencengkeram erat kotak yang diletakkan diatas mejanya dengan keringat dingin meluncur dari keningnya. 

Perlahan dia membuka kotak itu untuk melihat apa isinya. Dia memasukkan tangannya ke dalam kotak itu dan segera, sebuah boneka porselin lengket menyambutnya. Nathalie menarik kepala boneka itu keluar dan dia menyadari bahwa kepala boneka itu hampir terputus, cairan merah merambat dari kepala boneka yang hampir terputus itu.

“AAARRGGHHH!” Nathalie terpekik ngeri lalu spontan menjatuhkan bonekanya ke lantai  dengan keras. Sebuah suara muncul dari dalam boneka itu, sebuah kalimat singkat  yang terdengar begitu mengerikan. 

“YOU ARE NEXT! YOU ARE NEXT! YOU ARE NEXT!” terus dan berulang-ulang, seolah-olah boneka itu sudah diprogram. Boneka bersimbah darah yang mengucapkan kalimat ancaman itu terlihat begitu mengerikan.

Nathalie terpekik ngeri dan tak sengaja menyenggol kotaknya. Kotak itu terjatuh dan setangkai bunga Lily putih terlihat terjatuh di samping kotaknya. 

Sebuah foto seorang gadis muda bersimbah darah diikatkan di tangkai bunga Lily itu, dengan sebuah kalimat ancaman yang ditulis dengan tinta merah ada dibelakang fotonya. Dengan tangan gemetar Nathalie memungutnya dan membaca isinya dengan ragu.

“Dear Bullies, she was died because of you. Are you happy about that? YOU ARE NEXT!” kembali,  kalimat yang sama dikumandangkan. 

“TIDAK! TIDAK! TIDAK! KENAPA HARUS AKU?” jeritnya ketakutan, dia berlari keluar ketakutan meninggalkan kelas itu. Entah kemana yang penting jauh dari kelas itu.

Saat itulah dia mendengar suara seorang gadis yang memanggilnya dari dalam Gedung Olahraga yang sekarang sedang kosong. 

“NATHALIE...NATHALIE...” suara itu terdengar sangat lembut dan lirih, terus memanggil. Antara takut dan penasaran, dengan perlahan dia memasuki gedung olahraga itu dan mencari sosok yang terus memanggilnya.

BLLLAAAMMMM...
Pintu gedung olahraga terbanting keras menutup. Nathalie tersentak. Dia menyesali kebodohannya karena terperangkap masuk kesana. 

“Siapa kau?” tanyanya gemetar sambil  memicingkan matanya, berusaha beradaptasi dengan kegelapan di sekelilingnya.

Namun dalam sekejap lampu mendadak menyala serentak dan seorang gadis cantik berambut panjang dan bergaun putih muncul dari balik pilar penyangga. 

“Halo, Nathalie!” sapanya lembut dan ramah, tapi meninggalkan kesan mistis dari balik suaranya. Nathalie memandang penyapanya dengan kaget. Gadis itu tersenyum manis, dia terlihat sangat tenang dan  ramah, tapi entah kenapa Nathalie justru merasa ketakutan.

Wajahnya cantik tapi sangat pucat, kecantikannya tak seperti gadis pada umumnya, Nathalie seperti merasa pernah melihatnya disuatu tempat, tapi dia tidak ingat dimana, suaranya begitu lembut dan pelan, langkahnya begitu ringan, seolah gadis itu melayang dan bukan berjalan, sekejap kemudian Nathalie menyadari bahwa gadis ini tak memiliki bayangan. 

Nathalie tersentak, karena dia melihat gadis itu jelas berdiri di bawah lampu tapi tak nampak bayangan dari sosoknya.

“Tak ada manusia yang tidak memiliki bayangan.” batinnya tercekat. 

“SIAPA KAU? Kau manusia atau hantu?” Nathalie bertanya dengan waspada.

“Kau tak ingat aku?” tanyanya lirih sambil terus berjalan mendekat. 

“Di atas atap... Setahun yang lalu.” jawabnya lembut dan pelan tapi terdengar sangat mengintimidasi.

“Setahun yang lalu?” ingatan Nathalie bekerja, kembali ke saat dia dan teman-temannya menyiksa Ketua Klub Kesenian, Lily Kim hingga terjatuh dan tewas. Bayangan mengerikan terlintas dalam otaknya, bagaikan potongan film yang dipercepat. 

Nathalie memandang gadis didepannya dengan ketakutan, wajah mereka memang mirip. Benar. Sangat mirip.

“KAU? Tidak mungkin. Bukankah kau sudah...” Nathalie tak berani melanjutkan kalimatnya, gadis itu memang mirip dengan gadis yang terjatuh setahun yang lalu, dia terdiam ketakutan saat perlahan gadis misterius itu mendekatinya. 

“Apa kau sudah lupa wajahku?” tanya gadis itu lagi seraya mendekap setangkai bunga Lily putih di dadanya dan mengacungkan sebuah pisau yang tergenggam erat di tangan kanannya sambil terus berjalan  mendekati Nathalie yang gemetar ketakutan.

To be continued...
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar