Juliana La Faye in action... That's right !! Now it's Juliana La Faye's turn to make the last sacrifice for her sister's sake. Ada yang keberatan novel ini bertabur bahasa inggris? Yasudah, saya gak pernah memaksa Anda untuk membaca apalagi membeli novelnya kok. Santai aja mbak sista =) Gak suka ya gak usa dibaca. Gitu aja kok repot? hehehe =) What you read is what you get, simple right? Kecuali jika anda seorang Editor, wah, gue nurut apa kata elo deh...Tapi jika anda bukan siapa-siapa, hadoh, sejak kapan ya ada penulis diatur readers? hehehe =)
Well, kita tidak bisa memuaskan semua orang kan? Pasti ada pro dan kontra dalam segala hal. Begitu juga dengan novel, apa yang saya tulis belum tentu anda suka, dan kalau anda tidak suka pun, saya tidak bisa memaksa. Tapi sebaliknya, anda juga tidak bisa memaksa saya untuk menulis apa yang anda sukai kan? Gitu simple-nya hehehe =)
Bagi yang tertarik dengan kisah Sang Malaikat Yang Terbuang, anda bisa menghubungi saya. Tapi jika tidak, I cannot force you right? Karena memaksakan kehendak kepada orang lain melanggar Sila ke-4 butir ke-2 UUD 1945 hehehe =) Happy Reading readers...
"Chapter 4 : The Devil's Trap"
Juliana La Faye sedang
berdiri di depan makam kakaknya sambil merenung. Setahun sejak Lily tewas dalam
kebakaran, Julia berlatih dan berlatih agar bisa menemukan cara untuk membawa
kembali kakaknya dari kematian, melepaskannya dari jeratan Sang Dewa Kematian,
Hades dan membuatnya hidup kembali. Tapi sekeras apapun Julia berlatih, dia tak
menemukan cara untuk membawa kakaknya kembali.
Dia bukan Penyihir.
Dia tidak terlahir dengan kekuatan supranatural seperti kakaknya. Jadi walau
amulet bertuah itu menyimpan kekuatan sihir Lily dan membuat siapapun yang
memakainya akan memiliki kekuatan yang sama, tapi saat amulet itu dilepaskan
maka Julia tidak memiliki kekuatan apa-apa, alias sama seperti manusia biasa.
Julia tak ingin
membahayakan anak-anaknya, jadi sejak hari pemakaman kakaknya, dia mengirim
ketiga anaknya ke asrama di Lousiana untuk sekolah disana selama beberapa tahun
lamanya hingga mereka lulus SMU.
Tak boleh ada yang
tahu selain suaminya, kalau dia selalu berusaha mempelajari sebuah sihir yang
mengerikan, NECROMANCY, untuk menghidupkan kembali kakaknya dari kematian.
Apalagi bila sampai ada yang tahu bahwa dia sudah membuat kesepakatan dengan
Raja Iblis Lucifer untuk itu.
Malam itu dia baru
saja kembali dari Kastil Lucifer yang ada di dalam Hutan Bisikan, salah satu
bagian dari Hutan Terlarang yang tak pernah bisa dimasuki orang karena tertutup
sebuah sihir pelindung yang sangat kuat.
“I want blood...Aku
menginginkan darah dari tiga orang gadis muda sebagai pertukarannya. Kau bisa
mencarikannya untukku? KILL THEM and I WILL SAVE YOUR SISTER.” Kenang Julia
pada ucapan Lucifer.
Pria itu tampak dingin
dan misterius, selalu terkurung dalam kegelapan bersama beberapa bawahannya,
sesama Malaikat Yang Terbuang dalam sebuah kastil tua ditengah hutan belantara
yang dilindungi oleh sebuah sihir yang sangat kuat.
Kastil itu ada, tapi
tak ada yang mampu melihatnya dengan mata terbuka, jika mereka tidak diijinkan
untuk melihatnya dan tak punya kekuatan untuk melihatnya. Tapi Juliana La Faye
bisa, kekuatan Lily yang terkunci dalam amulet bertuah itu memberinya kekuatan
dan ini bukan pertama kalinya Julia mendatangi Lucifer untuk membuat
permohonan.
“Apa kau akan
mengembalikan kakakku padaku?” tanya Julia memastikan, merasa mendapat secercah
harapan.
“TIDAK!” jawab Lucifer
dengan suaranya yang tegas dan menggelegar dari singgasananya yang tinggi dan
besar yang terletak di tengah ruangan.
Kastil Lucifer sangat
gelap dan menyeramkan, tak ada cahaya yang menerangi kastil itu selain dari
cahaya bulan yang menerobos masuk melalui jendela-jendela kecil yang ada
diatap-atap, berbagai simbol-simbol aneh terpasang di sekeliling kastil tua itu
juga patung-patung yang mengerikan bentuknya.
Piramida, Patung
manusia berkepala kambing, simbol pentagram, angka 666, ataupun angka 13 yang
tersebar di sekeliling kastil mulai dari pintu masuk hingga ruangan tempat
Lucifer berada sekarang. Lucifer duduk di singgasananya yang gelap dan tinggi
dengan dikelilingi oleh ketujuh bawahan setianya. Mereka semua menutupi wajah
mereka dengan jubah hitam yang terjuntai hingga ke tanah, semakin menambah
kesan misterius yang ada disana.
“Apa maksudmu?” Julia
tak percaya mendengar apa yang dikatakan sosok di hadapannya. Bukankah mereka
sudah sepakat? Julia mulai bertanya-tanya apa maksudnya.
“Bukankah kau baru
saja berkata “KILL THEM AND I WILL SAVE YOUR SISTER”? My sister.” Protes Julia
tak terima, dia sama sekali tidak mengerti apa yang dipikirkan ‘Makhluk’ ini.
“I said I will save
your sister from Hades tapi bukan mengembalikannya padamu. LILIANA LA FAYE AKAN
JADI MILIKKU! HANYA MILIKKU! Dan dia baru bisa pergi jika aku yang
mengijinkannya. HANYA JIKA AKU MENGIZINKAN!” tegas Lucifer, pelan dan dingin,
membuat bulu kuduk Julia meremang.
Julia dilanda dilema.
Kakaknya kembali terperangkap. Lucifer want her sister. Ini sama saja dengan
lepas dari mulut harimau tapi masuk ke mulut buaya. Lepas dari Dewa
Kematian tapi jatuh ke tangan Malaikat Yang Terbuang, apa bedanya itu? Batin Julia
miris. Kenapa sulit sekali?
“Jika kau ingin
kakakmu kembali padamu, maka kau harus korbankan keluargamu atau dirimu
sendiri. Sama seperti yang dilakukan kakakmu dulu, dia mengorbankan dirinya
sendiri. Tapi jika kau mengorbankan orang lain, maka dia akan jadi milikku.
Akan kubebaskan dia dari cengkeraman Hades tapi dia akan jadi milikku selamanya.
HANYA MILIKKU!” Jawab Lucifer, seolah mengerti yang Julia pikirkan.
Suaranya terdengar
dingin dan tegas, tak ada nada kompromi di dalam nada suaranya. Ini perintah,
Julia menyadari apa yang diinginkan Lucifer sebagai pertukarannya.
“Sejak kapan Raja
Iblis Lucifer membuat kompromi dengan manusia? Bukankah selama ini manusia yang
selalu menuruti apa yang diinginkannya? Manusia hanyalah budak baginya.” Batin
Julia miris. Dia tahu dia tak punya pilihan lain. Sekarang atau tidak
selamanya. Bukankah sebelumnya dia sudah memohon pada Beelzebub, Abbadon,
Asmodeus dan Setan tapi tak ada seorangpun yang mau membantunya? Lucifer adalah
satu-satunya pilihan yang tersisa.
“Setidaknya dia hidup
kembali kan? Setidaknya kau bisa melihatnya ada disini. Setidaknya dia bisa
melihat matahari lagi. Setidaknya dia tidak berada dalam Neraka yang panas. Kau
boleh mengunjunginya disini kapanpun kau mau, tapi kau tak bisa membawanya
pergi.” Lanjut Lucifer, menegaskan persyaratannya. Julia terdiam. Dia tahu
Lucifer benar dan hanya dia yang bisa membebaskan kakaknya dari jeratan Dewa
Kematian.
“Baik. Asal dia hidup
kembali dan asalkan aku bisa melihatnya kapanpun aku mau, aku terima
tawaranmu.” Jawab Julia akhirnya, pasrah. Lucifer tersenyum puas melihat Julia
tak punya pilihan.
“Bawa pentagram itu!
Bunuh tiga orang gadis muda dan lakukan ritualnya. Malam ini. Lakukan malam ini
juga. Tanggal 31 Oktober, bertepatan dengan Halloween Day, adalah hari yang pas
untuk melakukan ritualnya. Kau lakukan ritual untukku dan aku akan membawa
kakakmu kembali dari kematian.” Perintah Lucifer seraya melemparkan sebuah
simbol Satanisme berbentuk Pentagram dengan Baphomet di tengahnya. Julia
berlutut dan mengambilnya.
“Malam ini? BAIK.” Julia
menyanggupi karena teringat Claudette akan datang malam ini untuk mengungkap
“kebenaran.” Kebenaran menurut versinya sendiri.
“YA. Lakukan malam ini
atau perjanjian batal. Semoga berhasil!” seru Lucifer datar, tak ingin mengubah
keputusannya. Dalam hati dia berdebar kencang. Setelah meyakinkan dirinya jika
kakak gadis ini adalah Liliana La Faye, gadis yang menurut versi Michael adalah
belahan jiwanya, Lucifer menjadi tak tenang.
Dia tak sabar menunggu
hari dimana dia bisa menyelamatkan gadis itu dari Neraka dan melihat seperti
apa gadis yang sudah disiapkan Tuhan untuk menjadi pasangan hidupnya.
Sebenarnya tanpa perjanjian inipun, dia bisa turun kapan saja ke Neraka untuk
merebut gadis itu dari Hades.
Tapi Lucifer butuh
alasan, dia tidak ingin bawahannya berpikir macam-macam dan mencurigai
perbuatannya yang bisa dibilang tidak biasa. Lagipula sisi Iblisnya mengatakan
bahwa tak ada sesuatu yang gratis di dunia ini kan? Gadis ini harus
membayar bantuannya. Darah persembahan dari gadis desa dan diri Lilian adalah
harga yang pantas baginya.
“Satu hal lagi, aku
tak mau kau mengatakan padanya bahwa aku adalah Malaikat Yang Terbuang. Aku
akan menghapus sebagian ingatannya. Kuperingatkan padamu. Dont say anything
about me!” Lucifer kembali mengingatkan Julia sebelum akhirnya lenyap begitu
saja menjadi kepulan asap hitam, diikuti oleh ketujuh bawahannya yang lain.
Hanya tinggal Julia sendiri ditengah ruangan yang dingin dan besar itu di depan
singgasana yang sudah kosong.
Juliana La Faye sedang
berpikir keras, Claudette Maggie Wall bisa menjadi tumbal pertama, tapi siapa
calon korban kedua dan ketiga? Andai saja kedua temannya juga datang, maka
lengkaplah semuanya. Ritual Necromancy itu pasti bisa langsung dilaksanakan.
“Bagaimana caranya aku
memancing dua yang lain untuk datang kemari?” Juliana berpikir. Dia harus mulai
mencari tiga orang gadis muda untuk persembahan kepada Lucifer malam ini juga. Waktunya
tak banyak. Hanya tersisa beberapa jam saja sebelum tengah malam tiba dan hari
berganti.
To be continued...
To be continued...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar