Rabu, 24 Desember 2014

(Teaser) Lucifer : Chapter 4

Juliana La Faye in action... That's right !! Now it's Juliana La Faye's turn to make the last sacrifice for her sister's sake. Ada yang keberatan novel ini bertabur bahasa inggris? Yasudah, saya gak pernah memaksa Anda untuk membaca apalagi membeli novelnya kok. Santai aja mbak sista =) Gak suka ya gak usa dibaca. Gitu aja kok repot? hehehe =) What you read is what you get, simple right? Kecuali jika anda seorang Editor, wah, gue nurut apa kata elo deh...Tapi jika anda bukan siapa-siapa, hadoh, sejak kapan ya ada penulis diatur readers? hehehe =) 

Well, kita tidak bisa memuaskan semua orang kan? Pasti ada pro dan kontra dalam segala hal. Begitu juga dengan novel, apa yang saya tulis belum tentu anda suka, dan kalau anda tidak suka pun, saya tidak bisa memaksa. Tapi sebaliknya, anda juga tidak bisa memaksa saya untuk menulis apa yang anda sukai kan? Gitu simple-nya hehehe =)

Bagi yang tertarik dengan kisah Sang Malaikat Yang Terbuang, anda bisa menghubungi saya. Tapi jika tidak, I cannot force you right? Karena memaksakan kehendak kepada orang lain melanggar Sila ke-4 butir ke-2 UUD 1945 hehehe =) Happy Reading readers...

"Chapter 4 : The Devil's Trap"




Juliana La Faye sedang berdiri di depan makam kakaknya sambil merenung. Setahun sejak Lily tewas dalam kebakaran, Julia berlatih dan berlatih agar bisa menemukan cara untuk membawa kembali kakaknya dari kematian, melepaskannya dari jeratan Sang Dewa Kematian, Hades dan membuatnya hidup kembali. Tapi sekeras apapun Julia berlatih, dia tak menemukan cara untuk membawa kakaknya kembali.

Dia bukan Penyihir. Dia tidak terlahir dengan kekuatan supranatural seperti kakaknya. Jadi walau amulet bertuah itu menyimpan kekuatan sihir Lily dan membuat siapapun yang memakainya akan memiliki kekuatan yang sama, tapi saat amulet itu dilepaskan maka Julia tidak memiliki kekuatan apa-apa, alias sama seperti manusia biasa.

Julia tak ingin membahayakan anak-anaknya, jadi sejak hari pemakaman kakaknya, dia mengirim ketiga anaknya ke asrama di Lousiana untuk sekolah disana selama beberapa tahun lamanya hingga mereka lulus SMU.

Tak boleh ada yang tahu selain suaminya, kalau dia selalu berusaha mempelajari sebuah sihir yang mengerikan, NECROMANCY, untuk menghidupkan kembali kakaknya dari kematian. Apalagi bila sampai ada yang tahu bahwa dia sudah membuat kesepakatan dengan Raja Iblis Lucifer untuk itu.

Malam itu dia baru saja kembali dari Kastil Lucifer yang ada di dalam Hutan Bisikan, salah satu bagian dari Hutan Terlarang yang tak pernah bisa dimasuki orang karena tertutup sebuah sihir pelindung yang sangat kuat.

“I want blood...Aku menginginkan darah dari tiga orang gadis muda sebagai pertukarannya. Kau bisa mencarikannya untukku? KILL THEM and I WILL SAVE YOUR SISTER.” Kenang Julia pada ucapan Lucifer.

Pria itu tampak dingin dan misterius, selalu terkurung dalam kegelapan bersama beberapa bawahannya, sesama Malaikat Yang Terbuang dalam sebuah kastil tua ditengah hutan belantara yang dilindungi oleh sebuah sihir yang sangat kuat.

Kastil itu ada, tapi tak ada yang mampu melihatnya dengan mata terbuka, jika mereka tidak diijinkan untuk melihatnya dan tak punya kekuatan untuk melihatnya. Tapi Juliana La Faye bisa, kekuatan Lily yang terkunci dalam amulet bertuah itu memberinya kekuatan dan ini bukan pertama kalinya Julia mendatangi Lucifer untuk membuat permohonan.

“Apa kau akan mengembalikan kakakku padaku?” tanya Julia memastikan, merasa mendapat secercah harapan.

“TIDAK!” jawab Lucifer dengan suaranya yang tegas dan menggelegar dari singgasananya yang tinggi dan besar yang terletak di tengah ruangan.

Kastil Lucifer sangat gelap dan menyeramkan, tak ada cahaya yang menerangi kastil itu selain dari cahaya bulan yang menerobos masuk melalui jendela-jendela kecil yang ada diatap-atap, berbagai simbol-simbol aneh terpasang di sekeliling kastil tua itu juga patung-patung yang mengerikan bentuknya.

Piramida, Patung manusia berkepala kambing, simbol pentagram, angka 666, ataupun angka 13 yang tersebar di sekeliling kastil mulai dari pintu masuk hingga ruangan tempat Lucifer berada sekarang. Lucifer duduk di singgasananya yang gelap dan tinggi dengan dikelilingi oleh ketujuh bawahan setianya. Mereka semua menutupi wajah mereka dengan jubah hitam yang terjuntai hingga ke tanah, semakin menambah kesan misterius yang ada disana.

“Apa maksudmu?” Julia tak percaya mendengar apa yang dikatakan sosok di hadapannya. Bukankah mereka sudah sepakat? Julia mulai bertanya-tanya apa maksudnya.

“Bukankah kau baru saja berkata “KILL THEM AND I WILL SAVE YOUR SISTER”? My sister.” Protes Julia tak terima, dia sama sekali tidak mengerti apa yang dipikirkan ‘Makhluk’ ini.

“I said I will save your sister from Hades tapi bukan mengembalikannya padamu. LILIANA LA FAYE AKAN JADI MILIKKU! HANYA MILIKKU! Dan dia baru bisa pergi jika aku yang mengijinkannya. HANYA JIKA AKU MENGIZINKAN!” tegas Lucifer, pelan dan dingin, membuat bulu kuduk Julia meremang.

Julia dilanda dilema. Kakaknya kembali terperangkap. Lucifer want her sister. Ini sama saja dengan lepas dari mulut harimau tapi masuk ke mulut buaya. Lepas dari Dewa Kematian tapi jatuh ke tangan Malaikat Yang Terbuang, apa bedanya itu? Batin Julia miris. Kenapa sulit sekali?

“Jika kau ingin kakakmu kembali padamu, maka kau harus korbankan keluargamu atau dirimu sendiri. Sama seperti yang dilakukan kakakmu dulu, dia mengorbankan dirinya sendiri. Tapi jika kau mengorbankan orang lain, maka dia akan jadi milikku. Akan kubebaskan dia dari cengkeraman Hades tapi dia akan jadi milikku selamanya. HANYA MILIKKU!” Jawab Lucifer, seolah mengerti yang Julia pikirkan.

Suaranya terdengar dingin dan tegas, tak ada nada kompromi di dalam nada suaranya. Ini perintah, Julia menyadari apa yang diinginkan Lucifer sebagai pertukarannya.

“Sejak kapan Raja Iblis Lucifer membuat kompromi dengan manusia? Bukankah selama ini manusia yang selalu menuruti apa yang diinginkannya? Manusia hanyalah budak baginya.” Batin Julia miris. Dia tahu dia tak punya pilihan lain. Sekarang atau tidak selamanya. Bukankah sebelumnya dia sudah memohon pada Beelzebub, Abbadon, Asmodeus dan Setan tapi tak ada seorangpun yang mau membantunya? Lucifer adalah satu-satunya pilihan yang tersisa.

“Setidaknya dia hidup kembali kan? Setidaknya kau bisa melihatnya ada disini. Setidaknya dia bisa melihat matahari lagi. Setidaknya dia tidak berada dalam Neraka yang panas. Kau boleh mengunjunginya disini kapanpun kau mau, tapi kau tak bisa membawanya pergi.” Lanjut Lucifer, menegaskan persyaratannya. Julia terdiam. Dia tahu Lucifer benar dan hanya dia yang bisa membebaskan kakaknya dari jeratan Dewa Kematian.

“Baik. Asal dia hidup kembali dan asalkan aku bisa melihatnya kapanpun aku mau, aku terima tawaranmu.” Jawab Julia akhirnya, pasrah. Lucifer tersenyum puas melihat Julia tak punya pilihan.

“Bawa pentagram itu! Bunuh tiga orang gadis muda dan lakukan ritualnya. Malam ini. Lakukan malam ini juga. Tanggal 31 Oktober, bertepatan dengan Halloween Day, adalah hari yang pas untuk melakukan ritualnya. Kau lakukan ritual untukku dan aku akan membawa kakakmu kembali dari kematian.” Perintah Lucifer seraya melemparkan sebuah simbol Satanisme berbentuk Pentagram dengan Baphomet di tengahnya. Julia berlutut dan mengambilnya.

“Malam ini? BAIK.” Julia menyanggupi karena teringat Claudette akan datang malam ini untuk mengungkap “kebenaran.” Kebenaran menurut versinya sendiri.

“YA. Lakukan malam ini atau perjanjian batal. Semoga berhasil!” seru Lucifer datar, tak ingin mengubah keputusannya. Dalam hati dia berdebar kencang. Setelah meyakinkan dirinya jika kakak gadis ini adalah Liliana La Faye, gadis yang menurut versi Michael adalah belahan jiwanya, Lucifer menjadi tak tenang.

Dia tak sabar menunggu hari dimana dia bisa menyelamatkan gadis itu dari Neraka dan melihat seperti apa gadis yang sudah disiapkan Tuhan untuk menjadi pasangan hidupnya. Sebenarnya tanpa perjanjian inipun, dia bisa turun kapan saja ke Neraka untuk merebut gadis itu dari Hades.

Tapi Lucifer butuh alasan, dia tidak ingin bawahannya berpikir macam-macam dan mencurigai perbuatannya yang bisa dibilang tidak biasa. Lagipula sisi Iblisnya mengatakan bahwa tak ada sesuatu yang gratis di dunia ini kan? Gadis ini harus membayar bantuannya. Darah persembahan dari gadis desa dan diri Lilian adalah harga yang pantas baginya.

“Satu hal lagi, aku tak mau kau mengatakan padanya bahwa aku adalah Malaikat Yang Terbuang. Aku akan menghapus sebagian ingatannya. Kuperingatkan padamu. Dont say anything about me!” Lucifer kembali mengingatkan Julia sebelum akhirnya lenyap begitu saja menjadi kepulan asap hitam, diikuti oleh ketujuh bawahannya yang lain. Hanya tinggal Julia sendiri ditengah ruangan yang dingin dan besar itu di depan singgasana yang sudah kosong.

Juliana La Faye sedang berpikir keras, Claudette Maggie Wall bisa menjadi tumbal pertama, tapi siapa calon korban kedua dan ketiga? Andai saja kedua temannya juga datang, maka lengkaplah semuanya. Ritual Necromancy itu pasti bisa langsung dilaksanakan.

“Bagaimana caranya aku memancing dua yang lain untuk datang kemari?” Juliana berpikir. Dia harus mulai mencari tiga orang gadis muda untuk persembahan kepada Lucifer malam ini juga. Waktunya tak banyak. Hanya tersisa beberapa jam saja sebelum tengah malam tiba dan hari berganti.

To be continued...
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar