Selasa, 23 Desember 2014

(Teaser) Rain And Tears : Chapter 4

The Last Teaser... Yyeeeyy,,,jangan banyak-banyak atuh. Namanya teaser ya dikit aja. Kalau mau banyak ya beli novelnya hehehe =) Kan teaser hanya sebagai sarana promo, ngintip dikit gak papalah, asal jangan kebanyakan, tar batuk hahaha =) So, here is the last teaser from "Rain And Tears" Novel.  Tetap berharap kita berjodoh dan mungkin Anda berminat membeli Novel ini untuk dijadikan koleksi. Bagi yang tidak tertarik, terima kasih sudah mampir dan rela membuang waktu Anda yang berharga untuk sekedar mampir kemari. Love You All =)

"Chapter 4 : Polaris In My Heart"


Hari berlalu cepat, hubungan Rainy dan Yin Feng pun semakin dekat dan akhirnya hari di mana Yin Feng mengajak kencan Rainy pun tiba. Dengan hati gembira Yin Feng membayangkan kencan pertamanya dengan gadis itu, entah sejak kapan dia merasa gadis itu sangat istimewa, ada sesuatu dalam dirinya yang membuat Yin Feng terpesona, bukan uang, bukan wajah cantiknya, bukan bakatnya atau juga kepintarannya tapi entah apa, Yin Feng merasa gadis itu membuatnya sangat penasaran. Awalnya dia hanya ingin mengenal Rainy lebih dalam, tapi sekarang sepertinya dia benar-benar sudah terjerat dengan pesona si Gadis ‘Hujan’.

“Semoga tidak turun hujan. Belakangan ini hujan turun tanpa bisa diduga. Apalagi kau malah membawaku kemari.” ujar Rainy saat Yin Feng membawanya ke sebuah lapangan luas untuk bermain kembang api.

Yin Feng memandang langit yang bertabur bintang lalu menjawab dengan penuh percaya diri.

“Kurasa malam ini takkan turun hujan. Lihat! Bintangnya banyak sekali kan?” ujarnya ceria sambil kembali menyalakan kembang apinya. Rainy tertawa senang, seperti anak kecil yang tak pernah bermain kembang api sebelumnya. Dia menyalakan kembang apinya dan membawanya berlari berputar-putar dengan gembira.

“Apa kau senang?” tanya Yin Feng pada Rainy saat mereka lelah bermain kembang api dan sekarang berbaring telentang di tengah lapangan luas itu. Rainy mengangguk mantap.

“Senang sekali. Aku tak pernah bermain kembang api sebelumnya. Terima kasih.” jawabnya tulus sambil menoleh pada Yin Feng yang tampak kaget.

“Apa? Kau bercanda kan? Tak pernah bermain kembang api? Saat kecil pun tak pernah? Bagaimana mungkin?” Yin Feng berseru tak percaya sementara Rainy hanya terdiam.

“Saat kecil aku bahkan tak mampu bicara, aku hanya menatap kosong hujan yang turun dari langit tanpa mengatakan apapun. Aku bahkan selalu dikurung disebuah ruangan yang kecil dan suram. Semua orang menganggap aku gila. Bermain kembang api? Aku bahkan takut cahaya.” batin Rainy perih seraya mengenang masa kecilnya yang suram.

Melihat situasi mulai berubah canggung dan memahami bahwa Rainy tak ingin menceritakan masa kecilnya, apalagi jika melihat raut kegembiraan di wajah gadis itu tergantikan oleh tatapan mata yang sedih, Yin Feng akhirnya teringat bahwa dia punya sesuatu yang mungkin bisa menghibur gadis ini, dia pun berdiri dan mengambil sesuatu dalam bagasi mobilnya. Sebuah teropong bintang. Dengan ceria dia membawa teropong bintang itu ke tempat Rainy berbaring.

“Untukmu.” ujarnya pada Rainy seraya menyerahkan teropong bintang itu. Rainy menatapnya bingung dan perlahan mulai duduk. 

“Teropong bintang? Tapi untuk apa?” tanya Rainy bingung walau tanpa sadar dia meraihnya.

“Untuk melihat MARS. Aku tahu kalau malam hari tidak bisa dilihat. Tapi besok pagi kau pasti bisa melihatnya. Mars yang berwarna merah, kadang bisa terlihat di pagi hari, bergantian dengan bintang Fajar, Venus.” jawab Yin Feng lembut. 

“MARS?” tanya Rainy bingung dan tersentuh.

“Benar. Aku berharap kau bisa menemukan kehidupan baru yang kau inginkan di Mars. Kalau kau merasa kehidupan barumu ada di Mars, kurasa tak ada salahnya kalau kau pakai teropong itu untuk melihat Mars sambil membayangkan sebuah kehidupan yang kau inginkan.” terang Yin Feng dengan lembut dan penuh perhatian.

Rainy sangat tersentuh mendengarnya, tak pernah dalam hidupnya ada orang yang sangat memperhatikannya seperti ini, bahkan tidak Ibu angkatnya. 

“Kau tahu tidak? Sepertinya aku sudah menemukan itu sekarang.” jawab Rainy sambil tersenyum penuh arti, dia merasakan sesuatu yang aneh dari dalam hatinya.

Berada di dekat pria muda ini membuatnya merasa sangat hangat, dia merasa seolah lubang dalam hatinya mendadak penuh seketika. Yin Feng memandangnya dengan heran.

“Sebenarnya apa yang sedang kau pandang?” tanya Yin Feng seraya mencari tahu kemana arah tatapan Rainy.

“Bintang Utara.“ jawab Rainy pelan sambil menunjuk kerah langit. Yin Feng tersenyum mengetahui arah pandangan Rainy.

“Maksudmu Andromeda? Apa kau sedang memandang Andromeda?” tanya Yin Feng seraya menunjuk kearah yang sama. 

Rainy menoleh bingung kearahnya. “Jadi namanya Andromeda? Bukankah Andromeda adalah nama Galaksi tetangga di sebelah Galaksi Bima Sakti kita?“ tanyanya dengan mata berkilat penasaran.

Yin Feng tersenyum dan berkata “Andromeda bukan hanya nama sebuah Galaksi tapi juga nama sebuah Rasi Bintang di Langit Utara. Langit Utara bukan hanya punya satu Rasi Bintang tapi banyak sekali bintang-bintang didalamnya, tapi memang hanya beberapa yang bersinar sangat terang, salah satu contohnya adalah Rasi Bintang Andromeda dan Bintang POLARIS.“ jawabnya menerangkan.

“Itu! Disana! Bintang  yang bersinar terang disana, tidak jauh dari Andromeda adalah bintang Polaris. Polaris disebut juga Bintang Utara, Para Pelaut menjadikannya sebagai Penunjuk arah Utara. Kau tahu kenapa?” tanya Yin Feng sambil memandang Rainy. Rainy menggeleng lagi.

“Kenapa harus Polaris? Bukankah kau bilang di langit Utara ada banyak sekali bintang yang lain? Kenapa bukan Andromeda saja yang dijadikan Penunjuk Arah Utara? Bukankah mereka sama-sama terletak di langit Utara dan sama-sama bersinar terang?” tanya Rainy ingin tahu.

Yin Feng tersenyum sambil menjelaskan “Karena Polaris terletak tepat di kutub utara bumi, sehingga walaupun bumi bergerak mengelilingi matahari dan menyebabkan benda-benda langit disekitarnya seolah-olah ikut berpindah, tapi hanya Polaris yang tetap diam di tempatnya. Andromeda pun ikut berpindah seiring dengan perputaran Bumi terhadap Matahari, karena andromeda  terletak tidak tepat di sumbu utara bumi sehingga Andromeda berpindah tempat, tapi Polaris tetap diam disana.” jawab Yin Feng seraya menunjuk ke langit malam yang bertabur bintang.

“Polaris juga melambangkan sebuah harapan yang kuat. Mungkin karena posisi Polaris yang tetap diam ditempatnya tidak peduli apapun yang terjadi, tidak peduli walau semua hal disekitarnya berputar dan terus berubah, hanya Polaris satu-satunya yang tidak akan pernah berpindah tempat.” Yin Feng menjelaskan tentang Polaris dengan penuh semangat, matanya menatap lekat kearah langit utara.

Walau musim berganti seiring dengan perubahan bintang-bintang itu, tapi Polaris tidak akan pernah berubah sedikitpun. Musim Panas, Musim Semi, Musim Gugur, ataupun Musim Dingin, kita akan tetap melihat Polaris di langit utara tetap diam ditempatnya. Selamanya tidak berubah. Itulah keistimewaan Polaris dibanding bintang-bintang lainnya. Jika kau merasa putus asa, tataplah Polaris maka kau pasti akan merasa harapanmu akan muncul kembali.” lanjut Yin Feng menjelaskan.

“Polaris, Sang Bintang Utara Yang Melambangkan Harapan. Wah, ternyata kau tahu banyak ya?” puji Rainy kagum sambil tersenyum senang.

“Aku suka astronomi.“ jawab Yin Feng singkat sambil tetap memandang langit. 
“Oh ya, Apa kau tahu kalau Andromeda punya sebuah kisah?“ tanya Yin Feng lagi sambil menunjuk Rasi Bintang yang tidak jauh dari Polaris.

Rainy lagi-lagi menggeleng. “Aku tidak tahu. Ceritakan! Aku ingin mendengarnya darimu.“ ujar Rainy dengan penuh semangat dan mata berbinar penasaran.

“Menurut Legenda, Andromeda adalah Seorang Putri Raja yang cantik dan baik hati yang merupakan anak tunggal dari Raja Cepheus dari Kerajaan Ethiopia dan Ratu Cassiopeia adalah Ibunya. Ratu Cassiopeia sangat cantik tapi juga sangat sombong. Dia bahkan berani memproklamirkan dirinya Lebih Cantik dari Dewi Cinta Aphrodite dan Putri Nereids, Putri Dewa Laut Poseidon. Tidak terima karena Putrinya di hina, Dewa Laut Posseidon menjadi marah dan mengirimkan seekor monster laut bernama Cetus untuk menghancurkan pesisir Pantai Etiophia dan Kerajaan. Kemudian Para orang bijak mengumumkan bahwa Raja harus mengorbankan Putrinya kepada si Monster Laut untuk menghentikan kutukan itu.“ Yin Feng berhenti sejenak untuk melihat reaksi Rainy.

“Hhhaaahh...Putri Andromeda kasihan sekali, dia harus membayar kesalahan yang diperbuat Ibunya yang sombong. Ini semua kan gara-gara Ratu Cassiopeia sangat sombong sehingga Dewa Laut Poseidon sangat murka. Lalu bagaimana selanjutnya? Apa Putri Andromeda jadi di korbankan?” tanyanya antusias dengan mata berkilat ingin tahu.

Yin Feng senang Rainy tertarik pada ceritanya, lalu dia pun melanjutkan. 
“Keesokannya, Putri Andromeda di rantai pada batu karang di tepi pantai. Menunggu Sang Monster Laut datang untuk membunuhnya, tapi tiba-tiba seorang Pemuda bernama Perseus, yang jatuh cinta pada Putri Andromeda datang dan berusaha menyelamatkannya.“ lanjut Yin Feng.

“Benarkah? Apa Perseus berhasil? Aku tahu pasti akan ada seorang Pangeran tampan yang akan menyelamatkan sang Putri.“ ujar Rainy bersemangat. 

“Perseus lalu pergi mencari Medusa dan membunuhnya, kemudian mengambil kepalanya.“ jawab Yin Feng lalu Rainy memotongnya “Siapa Medusa?” tanyanya bingung.

Medusa adalah seorang wanita berambut ular dan siapapun yang menatap matanya akan berubah menjadi batu.“ jawab Yin Feng lembut.

Rainy mulai mengerti maksudnya. “Aku tahu. Jadi Perseus ingin menggunakan kepala Medusa untuk dihadapkan pada Cetus, supaya Monster Laut itu berubah menjadi batu saat dia menatap mata Medusa, benarkan?” Rainy menebak dengan antusias.

Yin Feng mengangguk. “Tepat sekali! Karena memang itulah satu-satunya cara untuk membunuh Cetus. Akhirnya setelah melalui berbagai perjuangan, Perseus berhasil mengalahkan si Monster Laut dan menyelamatkan Putri Andromeda lalu melepaskannya dari rantai pada batu karang ditepi laut itu.“ jawabnya sambil tersenyum.

“Dan akhirnya mereka menikah dan hidup bahagia selamanya. Benarkan?” tanya Rainy, puas dengan hasil akhirnya. Yin Feng mengangguk mantap.

“Setelah berbagai kesulitan dan rintangan akhirnya mereka bisa menikah dan bahagia selamanya. Saat meninggal, Andromeda pun ditempatkan di langit, sebagai Galaksi yang paling dekat dengan bumi juga sebagai Rasi Bintang yang menyala terang. Pada malam-malam cerah yang berbintang sangat mudah melihatnya.” jawab Yin Feng sambil memandang bintang di langit Utara.

“Itu sebabnya disekitar Rasi Bintang Andromeda ada bintang Perseus yang menyala terang, legenda itu mengatakan bahwa Perseus ada disamping Andromeda untuk selalu melindunginya. Bintang Cepheus dan Bintang Cassiopeia juga ada di sekeliling Andromeda. Mereka bersinar bersama dengan terang, walau mungkin tidak seterang Sang Putri itu sendiri, Andromeda.“ ujar Yin Feng mengakhiri kisahnya.

“Kisah yang romantis. Kisah tentang Pangeran yang menyelamatkan Sang Putri saat Putri itu hampir dibunuh Monster. Apa aku juga bisa seperti Putri Andromeda, ada Seorang Pangeran yang datang menyelamatkan aku saat aku terikat di batu karang? Mungkin bukan Pangeran Berkuda Putih yang sebenarnya ataupun ksatria gagah dengan pedangnya seperti dalam dongeng, tapi seorang Pria yang akan mencintaiku sepenuh hati dan akan selalu siap melindungiku.“ ujar Rainy lirih sambil terus menatap langit.

“Aku sangat iri pada Andromeda. Aku sangat ingin menemukan Perseusku sendiri. Pangeran Berkuda Putih milikku. Menurutmu akankah aku menemukannya?” tanya Rainy sambil menatap mata Yin Feng dengan mata bersinar lembut.

“Ijinkan aku menjadi Perseusmu? Aku ingin menjadi Pangeran Berkuda Putih untukmu, ksatria yang akan selalu siap melindungimu. Bisakah?“ pinta Yin Feng sambil menatap mata Rainy dengan penuh cinta. Jantung Rainy berdetak kencang, tidak menyangka Yin Feng akan menyatakan perasaannya, disini, sekarang.

Kak Feng, tidakkah ini terlalu cepat? Kita baru kenal dan...” Rainy tak bisa meneruskan kata-katanya karena Yin Feng memotong kalimatnya. 

“Tapi entah kenapa aku merasa seperti telah lama mengenalmu. Rainy, apa kau percaya pada cinta pada pandangan pertama? Sepertinya aku sudah jatuh cinta padamu sejak hari pertama aku melihatmu di ruang seni hari itu. Bisakah kau beri aku kesempatan?” pinta Yin Feng memohon seraya menggenggam tangan Rainy erat.

Dia membelai lembut rambut Rainy dan berbisik lirih “Kurasa kita memang ditakdirkan untuk bersama. Kau adalah hujan dan aku adalah angin, tanpa angin tak mungkin ada hujan, karena anginlah yang menerbangkan awan sehingga hujan pun turun ke bumi. Aku ingin kau tahu bahwa walau musim telah berganti, hujan di hatiku tetap akan ada dan membawa kesejukan dalam hati. Karena tanpa angin, takkan pernah ada hujan. Rainy Yang Thien Yu, I think I like you.” ujarnya dengan mata berkilat penuh cinta.

Rainy terdiam malu, semburat merah muda muncul di pipinya dan jika saja saat ini bukan malam hari, pasti rona merah muda di pipinya sudah terlihat sangat jelas.

“I like you and I need your answer.” ujar Yin Feng lagi dengan napas memburu. Rainy hanya menjawab dengan mengangguk malu karena mendadak lidahnya terasa kelu. Dia tahu ini terlalu cepat, tapi dia tak bisa memungkiri bahwa hatinya pun mengharapkan hal yang sama. Yin Feng tersenyum dan menarik Rainy ke dalam pelukannya dan memeluknya lembut.

“Andromedaku. Aku ingin kau menjadi Andromedaku.” ujar Yin Feng lagi sambil membelai lembut rambut Rainy dan masih memeluknya erat.

“Sayangnya aku tidak ingin menjadi Andromeda untuk Perseus, atau Juliet untuk Romeo, tidak juga Cinderella untuk Pangeran. Aku hanya ingin menjadi ‘Hujan’ untuk ‘Angin’. Bisakah itu? Aku bukan gadis yang sempurna. Jika saatnya tiba, aku ingin kau tahu segalanya dan saat itu, jika kau memilih meninggalkan aku, aku takkan melarang.” ujar Rainy pengertian, sadar bahwa dia memiliki masa lalu yang sangat gelap, segelap awan mendung saat akan turun hujan, namun menolak untuk menjelaskan lebih jauh, meninggalkan tanda tanya besar di hati Yin Feng, tapi pria itu tak ingin bertanya lebih jauh, dia ingin Rainy menceritakannya sendiri jika saatnya sudah tiba.

=========

NB : Penasaran dengan kelanjutan kisah ini? Rahasia apakah yang disimpan Rainy? Apakah kisah cinta mereka akan berakhir bahagia seperti Andromeda dan Perseus ataukah sebaliknya? Ingatlah bahwa “Tanpa awan dan angin, takkan pernah ada hujan. Tapi jika awan, angin dan hujan bersama, bukankah akan timbul badai besar?”

Jika Anda tertarik dengan kisah cinta sendu namun romantis ini, pastikan Anda tidak lupa untuk mengoleksi novel yang satu ini. Kebingungan bagaimana membelinya? Anda bisa menghubungti Wattpad saya : @LilianaTan1708 dan saya akan membantu Anda melakukan pemesanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar