Novel yang mengundang sedikit kontroversi, karena di negara Indonesia yang mayoritas Muslim, umat muslim tidak mengakui adanya Malaikat Yang Terbuang bernama Lucifer, berbeda dengan kami umat Nasrani yang mengakui adanya Lucifer dan bahkan dijelaskan di dalam kitab suci kami, yaitu di ayat Yesaya mengenai kejatuhannya dari Langit. Mungkin perbedaan paham itulah yang membuat Novel dengan tema seperti ini masih sulit diterima oleh publik *sigh*
Jika diluar negeri, tema The Fallen Angel bisa dibilang cukup umum, tapi tidak jika di Indonesia ini. Sebelum saya hadir dengan tema Lucifer, di #GWP2 belum ada penulis lain yang menulis tema ini, tapi setelah saya hadir dengan tema Angels vs Demons ditambah dengan kenyataan bahwa saya selalu menjadi Penulis Terpopuler di Gramedia Writing Project selama 2 bulan berturut-turut *nomor 1 Bulan November dan Nomor 2 Bulan Desember* maka tema sejenis seperti ini langsung bermunculan *sigh* Plagiatisme dimana-mana *sambil nari hula-hula* Latah semua *hanya bisa mengelus dada*
Jika diantara anda ada yang berminat mengoleksi novel ini, maka saya akan membantu anda melakukan pemesanan dengan senang hati =) Tidak bosannya saya mengingatkan, you can contact me on twitter hehehe =) Tapi kalau anda lebih menyukai sesuatu yang gratisan (Hadeh, hari gini masih suka gratisan *tepok jidat* ), tenang saja, saya penulis yang cukup baik hati dengan membagi 4 bab teasernya ^.^ Happy Reading =)
"Chapter 3 : The Fallen Angel"
Lucifer kembali termenung d
balkon kamarnya, mencoba mencerna semua perkataan Michael yang baginya
terdengar sama sekali tak masuk akal.
“Jadi kau hanya punya dua
pilihan. Bertarung denganku atau menuruti perintah Tuhan? Walau kau berusaha
menolaknya, itu tak ada gunanya, cepat atau lambat kau akan menyadari betapa
pentingnya dia untukmu. Itu saja yang ingin kusampaikan. Segera selamatkan dia
dari Neraka. Aku pergi.” Ujar Michael singkat dan tanpa bisa dibantah, yang
hanya dijawab anggukan kepala tak berdaya dari Lucifer.
Dengan kalimat itu pula, Michael
segera mengepakkan sayap Malaikatnya dan terbang ke langit, meninggalkan
Lucifer dalam kebingungan.
“Belahan jiwa? Jangan buat aku
tertawa! Menerobos neraka hanya untuk menyelamatkan seorang gadis yang tidak ku
kenal. Sungguh lucu! Aku Lucifer, putera Fajar, terang yang memberikan nuansa
baru pada kegelapan. Aku diciptakan dari cahaya-Nya. Sempurna adalah definisi
yang tepat untukku. Aku menyukai posisiku. Aku menyukai peranku sebagai
Malaikat kesayangan Tuhan. Aku adalah satu dari tujuh Archangel, Malaikat utama
Tuhan selain Michael, Gabriel, Raphael, Uriel, Seraphiel dan Zachariel. Tapi
itu sebelum Tuhan melemparku dari Surga dan mengangkat seorang Malaikat lain,
Phanuel untuk menggantikan posisiku.”
“Aku hadir saat proses penciptaan
manusia. Aku adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Aku ingin semua
Malaikat di Surga berlutut padaku. Tapi suatu hari Tuhan menciptakan manusia
dan menyuruhku untuk menyembah pada manusia itu, makhluk yang tercipta dari
debu dan tanah. Aku Lucifer, tak bisa menerima semua itu. Aku memberontak
melawan Tuhan. Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan tahtaku
mengatasi bintang-bintang Allah dan aku akan duduk di atas bukit pertemuan,
jauh di sebelah utara. Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak
menyamai yang Maha Tinggi. Pada hari itu, Aku, Lucifer menyatakan permusuhan
dengan penciptaku. Lalu Tuhan menjadi sangat marah dan memerintahkan Michael
dan bala tentara Surganya untuk mengusirku dari Surga.”
“Dan sejak itu aku bukan
Malaikat, juga bukan Setan. Aku menyeret sepertiga Malaikat Surga untuk pergi
menemaniku. Saat itulah mereka mulai memanggilku, LUCIFER THE FALLEN ANGEL.
Sejak Tuhan melemparku dari Surga ke bumi, aku sudah kehilangan semua cahayaku.
Aku hidup dalam kegelapan abadi, jiwaku mulai mati. Aku hanya berpikir untuk
membalas dendam pada mereka suatu hari nanti, hingga hari Penghakiman tiba, aku
akan terus menyesatkan manusia. Aku ingin mereka semua menemaniku di
Neraka.”
“Aku mengangkat diriku sendiri
sebagai Penguasa Kegelapan, Raja Iblis Lucifer, itulah diriku yang sekarang.
Aku memiliki tujuh bawahan utama : Beelzebub, Azazel, Asmodeus, Abadon,
Asytoret, Asyera dan Terafim. Tapi aku tetap Lucifer, sang Putera Fajar yang
terang. Aku menguasai seluruh bumi beserta isinya. Aku mempunyai kuasa untuk
menyesatkan manusia. Aku yang paling sempurna diantara segala makhluk. Aku
adalah Malaikat ciptaan Tuhan yang paling mulia. Dan aku adalah terang. Pada
mulanya akulah pemegang terang itu. Tanpa aku, tak ada terang itu. Hanya ada
gulita yang meliputi jagat raya. Bukankah di Mesir aku juga dikenal sebagai
Dewa Matahari? Ditempat lain ada yang mengenalku sebagai Dewa Api. Bukankah
banyak yang menyembah bulan dan bintang? Itu semua menunjukkan hakekatku.
Takkan ada manusia yang menyembah sesuatu yang gelap, justru mereka menyembah
semua hal yang bersinar terang. Dan itu adalah aku.”
“Tapi Allah telah mengganti
namaku dengan Iblis, karena aku dianggap lawan bagi-Nya. Sebenarnya aku
bukanlah lawan bagi-Nya karena mudah bagi-Nya untuk memusnahkan aku, aku
sendiri tidak mengerti kenapa Allah melepaskan aku. Tapi aku tak peduli semua
itu, bagiku kini tujuanku hanya satu : Membuat manusia sujud padaku. Bukankah
dulu aku diminta sujud pada manusia itu? Sekarang sebagai balasnya, mereka yang
harus bersujud padaku. Jahat, kejam, sadis dan semua konotasi negatif lainnya
telah ditujukan padaku. Benar. Aku adalah Iblis, tentu semua predikat itu cocok
untukku. Dan sejak kapan ada seorang Iblis yang peduli soal cinta? Belahan
jiwa? Lucu sekali. Kurasa ini adalah jebakan dari Malaikat Surgawi untukku,
entah dengan alasan apa.” Lucifer berkata dalam hati seraya mengingat
hari-harinya yang indah di Surga, sesaat sebelum akhirnya dia dilempar ke bumi
dan sejak itu pintu gerbang Surga tertutup untuknya.
“Aku, Lucifer, bersumpah akan
memerangi langit yang sudah membuangku.” batinnya sekali lagi, perih seraya
menatap langit dengan penuh kemarahan dalam hatinya. Lucifer mencengkeram erat
pagar balkonnya dengan emosi dalam dadanya.
Namun tiba-tiba saja dia teringat
pertemuannya dengan Julia, dia ingat bagaimana Julia memohon padanya untuk
membantunya membangkitkan kembali kakaknya dari kematian dan membebaskannya
dari cengkeraman Hades.
“Hades? Julia? Bukankah nama
lengkap gadis itu Juliana La Faye? Apa mungkin kakaknya itu adalah Liliana La
Faye?” Lucifer tersentak.
“TIDAK!” batinnya menolak.
“Tidak mungkin dia orang yang
sama yang pernah disampaikan Michael padaku? OH NO! Aku benci jika sabda Tuhan
menjadi nyata.” Lucifer mengutuk langit yang masih memiliki kontrol atas
dirinya, bahkan bisa menentukan jalan hidupnya seperti ini.
Hal ini semakin membuktikan bahwa
sebenarnya dia tak memiliki kuasa apapun atas dunia ini. Dia benci sekali saat
sabda Tuhan menjadi kenyataan. Ini menunjukkan bahwa Tuhan masih berkuasa atas
dirinya.
“Aku harus menemui gadis itu.
Juliana La Faye. Aku harus pastikan dulu kebenarannya. Siapa nama kakaknya dan
benarkah dia adalah gadis yang dimaksud oleh Michael?” tanpa sadar Lucifer
mulai tertarik dengan Lily. Dia segera mengeluarkan sayap Malaikatnya lalu
dengan bergegas terbang dari atas balkon kamarnya dan menuju kediaman Julia.
To be continued
To be continued
Tidak ada komentar:
Posting Komentar