Rabu, 24 Desember 2014

(Teaser) Lucifer : Chapter 2

Pembakaran Penyihir...Api ditiang pembakaran yang telah membakar Juliana La Faye yang tak bersalah telah mengubah seorang gadis yang baik hati menjadi seorang pembunuh berdarah dingin. Api yang telah menyalakan dendam kesumat dalam hatinya yang dalam semalam telah kehilangan semua orang yang berarti dalam hidupnya. Liliana La Faye bersumpah dia akan membangkitkan adiknya dari kematian, walau untuk itu dia harus membayarnya dengan sangat mahal. Pepatah mengatakan "Darah Lebih Kental Daripada Air" dan bagi Liliana La Faye hal itu benar adanya, demi cintanya pada sang adik satu-satunya, dia rela menjual jiwanya pada Dewa Kematian. Well, adakah cinta seperti ini dalam kehidupan saat ini? Cobalah lihat sekeliling Anda atau tanyakan pada hati nurani Anda. Akankah Anda melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Liliana La Faye ketika misalnya anda kehilangan salah seorang keluarga Anda karena sebuah ketidakadilan?

"Chapter 2 : Witch Hunt"




Flashback :
New Orleans, Jumat 13 Desember 1805...
Seorang gadis muda dengan rambutnya yang lurus panjang dan berwarna pirang, bergaun ungu muda, bermata hijau zaitun, dengan wajah cantik dan hidungnya yang mancung terpekik tak berdaya saat melihat adiknya dibakar hidup-hidup di tiang pembakaran.

Saat itu di abad pertengahan, Eropa dan Amerika mengalami masa kegelapan yang dikenal dengan nama The Witch atau Jaman Penyihir, dimana banyak wanita yang dituduh sebagai tukang sihir, dan mereka di eksekusi mati tanpa pengadilan yang tepat. Dengan mengatasnamakan Witch Hunt atau perburuan penyihir, banyak wanita tak bersalah menjadi korban. 

Tak seorangpun yang tahu wanita mana yang benar-benar tukang sihir dan mana yang tidak. Tapi yang jelas adalah banyak wanita tak bersalah menemui ajalnya dengan cara yang tragis, dituduh sebagai penyihir. Mereka harus mati di pancung, dirajam, atau bahkan di bakar ditiang pembakaran, tergantung dari jenis vonis yang dituduhkan pada mereka.

Tragedi yang menyakitkan ini juga terjadi di negara bagian New Orleans yang memang sedang melakukan ‘pembersihan’ besar-besaran terhadap pada penyihir wanita atau yang di duga sebagai penyihir wanita. 

Siapapun yang diduga sebagai penyihir, tanpa melalui pengadilan terbuka, langsung ditangkap dan disiksa, sebagian besar dari mereka bahkan langsung dibakar ditiang pembakaran tanpa lebih dulu dibuktikan kebenarannya. Dan salah satu dari banyak korban yang berjatuhan itu adalah seorang gadis muda bernama Juliana La Faye.

“Juliana tidak bersalah! DIA BUKAN PENYIHIR! LEPASKAN DIA!” erang gadis muda itu putus asa tapi tak ada seorangpun yang percaya. Dia terlambat. Adiknya sudah mati terbakar.

Dengan airmata berlinang, gadis muda itu menggenggam amulet yang tergantung di lehernya, mulutnya komat kamit membaca mantera dan dalam sekejap hujanpun turun membasahi lapangan luas yang digunakan sebagai tempat pembakaran, membuat api itu padam seketika. 

Semua orang yang ikut menonton acara pembakaran itu hanya bisa terbengong takjub saat melihat hujan tiba-tiba turun dan memadamkan apinya, tanpa seorangpun menyadari bahwa gadis berambut pirang itulah yang melakukannya.

“Ternyata benar. Keluarga La Faye adalah keluarga penyihir. Lihat! Hujan tiba-tiba turun dan memadamkan apinya.” Seru seorang warga dengan ekspresi takut. Gadis muda itu hanya terdiam pilu tanpa mengatakan apapun. 

Keluarga La Faye adalah keluarga yang sangat kaya, mereka memiliki sebuah kastil tersembunyi di tengah Hutan Terlarang, jauh dari penduduk kota, mungkin itu sebabnya Walikota New Orleans, Benjamin Sherman menangkap seluruh keluarga La Faye dengan tuduhan mempraktekkan ilmu hitam.

Dengan kejam, pria tua botak itu merajam sepasang suami istri La Faye hingga tewas, membantai seluruh pelayan dan keluarga mereka yang lain, dan belum cukup dengan itu, dia juga mendakwa Juliana, puteri suami istri La Faye dengan tuduhan sebagai penyihir dan membakarnya hidup-hidup di tiang pembakaran dan merampas rumah mereka.

Semua orang berpikir keluarga La Faye sudah habis tak bersisa, tapi mereka salah. Penyihir yang sesungguhnya, Liliana La Faye, kakak Juliana yang selama ini disembunyikan masih hidup diluar sana dan berniat menuntut balas. 

“Benar! Aku adalah Seorang Penyihir. Harusnya akulah yang terbakar hidup-hidup disana, bukan Julia! Dendam ini akan kubalas. Aku takkan pernah melupakan hari dimana kalian membakar adikku hidup-hidup!!” sumpah gadis itu pahit dengan ekspresi penuh dendam. Kutukan sudah dilontarkan, kutukan yang menghantui seluruh keluarga Sherman. Tak seorang pun bisa lari. Mereka semua akan membayar mahal.

Seorang gadis manis yang selama ini selalu memakai kekuatannya untuk menolong orang kini terjerat dalam ilmu hitam demi untuk menghidupkan kembali adiknya dari kematian. Walau untuk itu ada harga yang harus dibayar dengan sangat mahal, dan Liliana harus membayarnya. 

********* 

Liliana yang putus asa memutuskan untuk meminta bantuan pada kuasa kegelapan agar bisa membangkitkan adiknya dari kematian. Dia tahu bahwa jauh di dalam Hutan Terlarang, ada seorang penyihir tua yang konon berusia ratusan tahun lamanya, dan dari penyihir inilah dia bisa meminta pertolongan. 

Di suatu malam yang sunyi dan dengan menerjang dinginnya angin di musim gugur, Liliana mendatangi hutan itu sendirian, dia berdiri di depan pintu sebuah rumah tua jauh di dalam hutan. Dia menunggu beberapa saat hingga seorang wanita tua berhidung panjang dan bengkok serta berwajah keriput dengan jubah hitamnya itu membuka pintu rumahnya dan mempersilahkannya masuk.

“Kau sudah datang La Faye. Masuklah!” seru wanita tua berhidung bengkok itu dengan suara serak seraya melemparkan pandangan waspada pada sesuatu di belakang gadis itu. 

“Kau datang sendiri kan?” tanya wanita tua itu curiga.

“Seperti yang Anda lihat, Nyonya.” jawab gadis muda itu tegas. Setelah memeriksa keadaan dan yakin bahwa semuanya telah aman, barulah wanita tua itu mempersilahkannya masuk ke dalam rumahnya yang gelap, kotor dan tua.

“Jadi, kurasa gadis sombong itu telah salah menuduh orang benarkan? Saudaramu tidak bersalah. Bukankah harusnya kau yang dibakar di tiang pembakaran? YOU ARE THE REAL WITCH, Liliana La Faye!” ujar wanita itu yang terdengar seperti sindiran di telinga gadis itu.

Ini jebakan. Ini konspirasi keji yang mengerikan. Walikota Sherman bukan salah menuduh orang tapi dia memang berniat menyingkirkan saudaraku. Yang diinginkannya adalah Julia, bukan aku..Dan semuanya demi pria itu. Betsheba Sherman menyukai kekasih adikku dan selama Julia masih hidup, dia takkan pernah mendapatkan pria itu.” jawab gadis muda itu seraya perlahan mendekati sebuah rak buku tua dan menarik salah satu buku tua bersampul hitam.

“Cinta ternyata bisa membuat orang jadi keji, benarkan?” cibir penyihir tua itu seraya tertawa terkekeh lalu berjalan mendekati kuali dan memasukkan bahan-bahan kedalamnya, entah untuk apa. Bau amis menyengat saat wanita tua itu mengaduk adonan di dalam kualinya. Tapi Lily tak peduli, dia lebih tertarik pada apa yang ditulis di dalam buku tua yang saat ini dia pegang. 

NECROMANCY? Apa ini efektif?” tanya Liliana tiba-tiba seraya mengangkat sebuah buku tua yang terlihat sangat usang, membuka halaman tertentu dan menunjukkannya pada penyihir tua itu.

“Apa kau yakin kau akan melakukannya? NECROMANCY, sebuah sihir hitam untuk membangkitkan seseorang dari kematian, tapi untuk itu kau harus bersekutu dengan Iblis. Bersekutu dengan Iblis, harga yang harus kau bayar sangatlah mahal. Necromancy juga meminta tumbal. Satu nyawa harus mati untuk menggantikan yang lainnya.” wanita tua itu memperingatkan sambil terus mengaduk kualinya. 

“Aku tidak akan biarkan gadis jahat itu tertawa diatas tangis penderitaan saudaraku. Aku tidak akan pernah lupa hari itu, hari dimana dia membakar saudaraku hidup-hidup di tiang pembakaran. Hari pembalasan akan segera tiba, itu sebabnya aku kembali kemari!” jawab gadis itu dingin, lalu membawa buku tua itu bersamanya dan duduk di salah satu kursi yang ada di depan meja makan agar bisa membacanya lebih teliti.

“Kematian saudaramu pasti meninggalkan luka yang sangat besar untukmu kan? Apalagi setelah keluarganya menjebak keluargamu sehingga kalian diusir dan dirajam hingga tewas seperti itu. Kau pasti ingin saudaramu hidup kembali kan?” Tebak wanita tua itu lagi, tepat sasaran.

“Itu sebabnya aku menemui Anda, Nyonya! Aku tahu amulet bertuah itu bukan amulet sembarangan. Ada sebuah sihir hitam untuk membangkitkan orang mati, dan sihir itu ada di dalam buku ini kan? NECROMANCY! Dan aku tahu ada harga yang harus di bayar, tapi aku tidak peduli berapapun harganya. Dengan kemampuanku, apa aku sanggup melakukannya?” tanya gadis muda itu terdengar ragu, dia menggenggam amulet di lehernya dan menunjuk halaman di buku itu.

“Kemampuanmu lebih dari cukup. Tapi kau harus mencari seorang gadis muda dengan kisaran umur yang sama dengan saudaramu. Jadikan mereka tumbal! itu peraturannya jika kau ingin membuat perjanjian dengan setan.” jawab wanita tua itu seraya berjalan mendekatinya lalu membalik halaman buku itu dan menunjuk salah satu halaman yang lain.

“Kurasa dia bisa membantumu.” Ujar wanita tua itu, menunjuk pada gambar seseorang di dalam buku. Lily memandang halaman buku tua itu, wajahnya tampak tak senang, tapi dia tak punya pilihan lain sekarang.

“Bukan masalah! Kurasa aku akan membuat kesepakatan dengannya.” jawab Lily akhirnya, matanya berkobar marah, dia sudah membayangkan akan membantai habis seluruh keluarga Sherman sama seperti mereka membantai habis seluruh keluarganya.

End Of Flashback

Tidak ada komentar:

Posting Komentar